Setelah menjalani perawatan selama dua minggu, Jaehyun kembali bekerja walaupun harus menggunakan kursi roda. Meja Hyera dipindahkan ke dalam ruangan Jaehyun, mempermudah Jaehyun jika membutuhkan sesuatu
Mark muncul dari pintu dengan sebuah berkas yang dia terima pagi ini
"Pak, ini data kejadian pabrik senjata" ucap Mark
"Bawa sini" Mark berjalan mendekat dan memberikan berkas itu kepada Jaehyun. Jaehyun merobek bagian atas amplop coklat itu, kemudian membaca dokumen dengan teliti
"Logo ular yang bapak maksud tidak memiliki arti atau makna khusus. Hanya sebuah gambar ular saja" jelas Mark, Jaehyun mengangguk
Hyera yang baru saja dari toilet menatap Mark dan Jaehyun bergantian. Kemudian duduk di mejanya dan memperhatikan
"Cari orang ini sampai ketemu, saya tidak mau tahu" Mark mengangguk, kemudian pamit undur diri
Hyera menatap Mark meminta penjelasan, tapi Mark bodo amat nggak mau ngasih tahu
"Hyera, kamu siap?" ucapan Jaehyun membuat Hyera menoleh
"Siap pak"
"Kalau begitu kamu ikut misi ini sama Yuta. Mark tetap disini sama saya. Kamu yakin kamu bisa?" gue mengangguk mantap. Udah lebih dari satu bulan gue dapat cuti dari pak Jaehyun. Siap atau tidak, gue harus ikut misi kali ini. Mark barusan mengirim gue surel dan bilang kalau misi kali ini mudah
Gue kembali mengerjakan dokumen yang belum selesai gue kerjakan kemarin. Minggu depan adalah penyelidikan kasus keluarga Choi yang ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya
Gue berdiri setelah menerima telefon dari bagian resepsionis kalau keluarga Choi sudah datang. Gue pamit dan langsung menemuinya di lobi
"Selamat siang, saya Choi Hyera. Ibu bisa panggil saya detektif Hyera" gue tersenyum sembari menjabat tangan wanita paruh baya dan menjabat seorang laki-laki
"Saya Choi Bomin, anak pertama sekaligus pengacara keluarga Choi" ucapnya menjabat tangan gue
"Silahkan duduk" gue mempersilahkan mereka untuk duduk dan meminta seorang OB untuk membuatkan minum
Bomin memberi gue sebuah dokumen, gue mengambil dokumen itu dan membacanya
Gue mengerutkan dahi gue bingung
"Hasil autopsi baru keluar sore ini. Kenapa Anda sudah mendapatkannya?" tanya gue. Bomin menatap ibunya dan gue bergantian
Bomin berdehem, "kami memutuskan untuk mengautopsi ayah di rumah sakit kami. Jadi hasil lebih cepat di dapatkan" ucapnya
Gue tersenyum, "bisa saya lihat surat perintahnya?" gue menatapnya. Dia mencari sebuah kertas dari map coklat yang dia bawa kemudian memberikannya kepada gue
"Saya akan bawa dokumen ini, akan saya cocokan dengan hasil autopsi rumah sakit rekomendasi kami" gue menyimpan hasil itu ke dalam map gue. Bomin kelihatan nggak suka saat mereka harus menunggu hasil sore ini
Ibu Bomin menghela nafas kasar, kemudian menyeruput tehnya yang masih hangat. Gue menatap keduanya
"Sungguh sangat disayangkan saat orang yang berpengaruh di negara kita tiba-tiba harus pergi" ucap gue tiba-tiba, membuat mereka menatap gue
"Apalagi dengan bunuh diri, saya yakin Pak Choi selama ini menderita" gue menutup buku gue. Kemudian tersenyum
"Maaf, saya harus pergi dulu karena ada rapat setelah ini. Jika ada pertanyaan, Anda bisa mengirim lewat surel saya. Saya permisi terlebih dahulu" gue membungkuk sopan, kemudian berlalu meninggalkan keduanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy - jaehyun ver.
Short Story[18+] "Pak?" "I'm your daddy, Hyera" he said with his fucking deep voice