n i n e : naughty

13.2K 579 10
                                    

Gue dengan cepat bersembunyi saat mendengar suara Mark dari earphone gue

Gue pake kemeja dia bukan karena gue mau goda dia. Tadi, waktu gue mau nge-print hasil rapat kemarin, tinta printer-nya habis. Dan gue harus menggantinya sendiri karena Haechan tidak berguna. Tapi sialnya tinta itu mengenai baju gue, ditambah tintanya bewarna hitam

Jadilah gue meminjam baju pak Jaehyun terlebih dahulu

Gue bersembunyi di balik kubikel milik Xiaojun. Kubikel dia paling pojok dan gue rasa cukup aman

"Woy ngapain lo" bisik Xiaojun saat gue tiba-tiba bersembunyi di bawah kakinya. Gue menaruh telunjuk gue di depan mulut, menyuruhnya untuk diam

"Lo ngapain cuma pake kemeja begitu? Nanti kalo yang lain lihat gimana?" bisiknya lagi, dia kemudian melempar jasnya untuk menutupi bagian bawah gue yang hanya mengenakan celana ketat pendek

Gue mengambil jas itu dan menutupi kaki gue

"Lo beruntung gue yang lihat lo kaya gini. Coba kalau Haechan atau Jaemin, udah ember pasti mereka" gue meringis saat Xiaojun menjitak kepala gue

Xiaojun pernah memergoki gue keluar dari ruangan pak Jaehyun. Saat itu gue cuma mengenakan kaos hitam milik pak Jaehyun dan ada kissmark di leher gue

Xiaojun cuma ketawa dan berjanji menyimpan rahasia ini kalau gue membelikannya sebuah PC game keluaran terbaru

Mau tak mau gue membelikannya

"Xiaojun, tolong kirim file kasus klien X-27 hari ini" gue mendengar suara pak Jaehyun. Gue membekap mulut gue agar tidak bersuara. Xiaojun berdiri dan membungkuk sopan

Pak Jaehyun berlalu, membuat gue bernafas lega. Saat Xiaojun mau duduk, pak Jaehyun kembali lagi

"Ah iya, tolong sampaikan ini pada Hyera. Kalau dalam satu menit dia tidak ke ruangan saya, hukuman dia lebih berat" Xiaojun melirik ke arah gue. Kemudian menatap pak Jaehyun yang tersenyum miring

Gue menghela nafas frustasi. Xiaojun sedikit menyingkir, memberi jalan gue. Gue menatapnya lesu, Xiaojun mengangkat tangannya. Memberi gestur semangat yang cuma gue angguki lesu

Gue berjalan ke dalam ruangan pak Jaehyun. Setibanya disana, gue menatapnya dengan senyuman yang gue paksakan

Pak Jaehyun masih sibuk membolak-balikan dokumen yang tadi gue cetak. Gue berdehem, "ada yang bisa saya bantu, Pak?"

Pak Jaehyun tidak bergeming, masih setia membaca dokumen. Gue tersenyum miring, sebuah ide gila muncul di pikiran gue. Gue berjalan dua langkah, kini gue sudah sangat dekat dengan dia

Gue menghela nafas gue. Sedetik kemudian dia menghentikan kegiatannya dan menatap gue tidak suka

Gue membungkuk, "kalau tidak ada yang bisa saya bantu, saya pamit" gue membalikan tubuh gue sambil tersenyum miring

Saat gue memegang gagang pintu, tiba-tiba tubuh gue terhuyung dan jatuh di sofa. Pak Jaehyun menatap tajam di atas gue, gue tersenyum sebisa gue

"Ada yang bisa saya bantu, daddy?" gue sedikit memelankan suara gue dan berbisik di telinganya saat kata daddy

Pak Jaehyun menahan nafasnya. Membelai rambut gue yang membuat gue tersenyum lebih cerah lagi

"Kamu tahu aturannya, sayang"

"And I don't like being ignore" ucap gue

"You're being naughty, Hyera" dia mengusap pipi gue dengan ibu jarinya, membuat gue mendamba sekali sentuhannya

"No, I'm not daddy"

"Terus kenapa kamu pakai kemeja saya? Kamu mau buat saya kesusahan mengurus pekerjaan? Atau kamu suka teman-teman aku lihat paha mulus kamu?" tangan dia mengusap paha gue

"Atau kamu memang tidak bisa saya tinggal walaupun cuma lima menit? You give me a hard time during my job, Hyera"

"My blouse is dirty, dad. And I don't have another blouse on my closet so I borrow yours" ucap gue sambil mengusap dada bidangnya. Kemudian membuka kancing bajunya satu per satu

"Or can I wear this?" Gue melepas kemeja dia, mengusap dada telanjangnya. Memainkan garis-garis perutnya yang terbentuk sempurna

Pak Jaehyun menyambar bibir gue yang langsung gue balas. Tangannya menarik kemeja yang gue kenakan sehingga kancingnya lepas. Dengan tergesa tangannya bermain di dada gue. Membuat gue melenguh

Gue mendorong badannya, menatapnya yang terengah karena kehabisan nafas

"Saya ada rapat tiga puluh menit lagi, jadi ditunda dulu ya" gue mencoba menyingkirkan tubuhnya, tapi hasilnya nihil

"Kalau gitu kita main cepat"

Gue melotot, "pa-PAK AKH"

-tbc-

cie nungguin adegan naena •-•

Daddy - jaehyun ver. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang