Sinar matahari sudah terpapar diluar jendala kamar Sisi, sudah terdengar beberapa kali bunyi alarm namun ia masih belum bangun dari tidurnya.
"Sisi lu udah siap kan?" tanya Kirana saat membuka pintu kamar milik Sisi.
"ASTAGAA!"
"Apa apaan lo jam segini masih bisa meremin mata," Kirana melempar lemparkan bantal kepada sang adik karena geram.
Sisi mulai membuka matanya dan hanya berdecak kesal karena tingkah kakaknya. Ia berjalan kekamar mandi tapi langkahnya terhenti kerana dihalangi oleh kirana.
"Apaan sih, tadi katanya suruh bangun sekarang mau siap siap malah dihalangin."
"Lo liat jam berapa sekarang?"
"Lo ga punya mata?" kata Sisi.
"Nih mata guaa, mana mata lu."
"Ini anjing, buta mata lo?"
Mereka yang sedang sibuk bertengkar urusan mata tak sadar bahwa ada Reyvand yang sedang menyilangkan tangannya sambil bersandar ditembok.
"Mata aja pake lo pada ributin."
Sisi menatap singkat wajah kakak laki lakinya lalu mengusir Kirana dari hadapannya.
"Udah biarin, yang telat dia ini bukan gua," Reyvand membalikkan tubuhnya lalu melangkahkan kaki menuruni tangga diikuti oleh Kirana.
"Kamu sarapan dulu gak?" kata Rayya yang melihat anak bungsunya itu sudah turun dari lantai dua.
"Gak usah bun," Sisi berpamitan lalu pergi menyusul kakaknya yang sudah berada diluar.
Sisi dan kedua kakak bergegas menaiki mobil yang dikendarain oleh Reyvand dan karena kedua kakak Sisi satu sekolah jadinya Reyvand mengantarkan Sisi terlebih dahulu.
Sudah sampai didepan SMA garuda Sisi berpamitan kepada kakak kakaknya lalu pergi kepintu masuk sekolah garuda. Sisi baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam lingkungan sekolah, bel masuk sudah berbunyi. Ia langsung menghembuskan nafas lega.
Sisi berjalan santai menelusuri lorong yang sudah tidak ada siapapun disana.
"Woi buruan," teriak Rara dari kaca saat melihat Sisi sedang berjalan menuju kelas.
Tak dihiraukan oleh Sisi, ia tetap fokus pada jalannya.
"Ish anjay banget anaknya tante Rayya," ledek Rara.
"Berisik."
Kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas Sisi dan memulai pelajaran pertama hingga waktu istirahat tiba .
"Kantin gak?" Rara berjalan menuju pintu keluar.
"Ikut."
Setibanya dikantin mereka mencari tempat duduk yang kosong namun, tak semua kursi sudah penuh. Dari arah yang tak jauh, terlihat Rizky yang melambai lambaikan tangannya kepada Sisi dan Rara. Sisi dan Rara menghampiri Rizky yang sedang duduk bersama Adit dan Rian.
"Duduk," ucap Rizky sambil menyuapkan sesendok bakso kedalam mulutnya.
Oh iya jaket Adit. Batinnya ketika melihat Adit.
"Dit jaket lu lupa gua bawa," kata Sisi.
"Kalo gua nanti kerumah lu, lu nya keberatan gak?"
"Ngga."
"Oke."
"Lu gak lupa pake pembalut kan Si?" tanya Rizky.
"Tolol," teriak mereka kepada Rizky secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICILLA
Random(alur diubah) Pada awalnya memang jarang ada konflik antara mereka namun, apa yang terjadi jika hal hal yang belum Sisi tau dari Faisal akhirnya terbongkar? Agnez Pricilla Igreya, anak bungsu yang lahir dari keluarga Igreya yang kerap dipanggil Sis...