Spontan Sisi langsung menoleh kearah belakang nya.
"Kenapa Ci?"
"Gak masuk?"
"Ini mau," ucap Sisi sambil membuka pagar.
Kirana yang tadinya berada di depan pintu kini, ia sudah masuk kedalam rumah.
"Gimana Faisal?" tanya Reyvand yang baru saja melihat Sisi masuk ke dalam rumah.
"Gak tau," jawab Sisi.
"Lo tuh seharusnya sadar diri, udah ditolongin masih aja kayak gitu. Otak lo mana?" Reyvand bangkit dari duduk nya lalu menghampiri Sisi.
"Adek lo Faisal ya bukan gue?" ketus Sisi.
"Peduli banget," sambung nya.
"Sumpah lo itu manusia gak punya hati apa gimana sih?" ucap Reyvand dengan nada yang tetap tinggi.
Sisi tersenyum sinis lalu pergi ke kamarnya mengharapkan Reyvand. Sedangkan Reyvand hanya menggelengkan kepalanya karena melihat perilaku adeknya.
Sisi membaringkan tubuhnya diatas kasur.
"Gua boleh masuk?" ucap Kirana dari balik pintu kamar Sisi.
"Ya."
"Jangan di masukkin ke hati omongan Ndo," Kirana duduk disamping Sisi.
"Hmm."
"Dia tuh cuma mau lo sama orang yang tepat."
"Emang dia tau dari mana kalo Faisal orang yang tepat buat gue?"
"Ndo udah kenal lama sama Faisal, jadi menurut dia Faisal pantes buat lo."
"Kalo suatu hari Faisal nyakitin gue?"
"Lah au."
Sisi tersenyum simpul. "Lu mau jenguk Faisal nanti?"
"Kalo lu mau gua ikut."
"Yaudah gue siap-siap dulu."
Kirana keluar dari kamar Sisi sedangkan Sisi bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit.
"Ci Bunda sama Ayah mana dari tadi gak keliatan," ucap Sisi yang baru turun dari lantai dua.
"Ke luar kota dari kantor Ayah," jawab Kirana yang sedang berada di depan televisi.
"Ka Ndo?"
"Ke rumah sakit."
"Mau jalan sekarang?" tanya Kirana.
"Terserah."
"Gue siap siap dulu bentar."
"Oke," ucap Sisi sambil berjalan menuju ruang tamu.
Sisi menunggu Kakaknya sambil menonton televisi.
Tak lama menunggu, Kirana sudah turun dari lantai dua dengan baju yang rapi.
Kirana pun mengajak Sisi untuk memasuki mobil miliknya.
"Rumah sakit mana?" tanya Kirana saat memasuki mobil.
"Nanti gue tunjukkin arahnya," jawab Sisi.
Setibanya di rumah sakit mereka segera menuju ruangan di mana tempat Faisal dirawat.
"Udah operasi nya?" tanya Sisi ketika melihat Rian didepan ruangan.
"Udah, untungnya tadi kondisi dia lagi sehat," jawab Rian.
"Udah boleh masuk?" tanya Kirana.
"Besok palingan."
"Huh," Sisi mendudukkan tubuhnya di atas kursi. Ia terus memegangi kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRICILLA
Random(alur diubah) Pada awalnya memang jarang ada konflik antara mereka namun, apa yang terjadi jika hal hal yang belum Sisi tau dari Faisal akhirnya terbongkar? Agnez Pricilla Igreya, anak bungsu yang lahir dari keluarga Igreya yang kerap dipanggil Sis...