2. PRICILLA

420 134 22
                                    

"Eh bentar bentar," kata Rayya yang sengaja membuat anaknya kesal.

"Ih Bundaa yaudah ah Sisi mending mandi aja," Sisi bangkit dari duduknya.

"Hmm... bunda langsung ke inti aja ya, soalnya Bunda mau masak."

"Iya bundaa," ucap Sisi yang mulai geram dengan sang Bunda.

Belum sempat berbicara, tiba tiba terdengar suara ketukkan pintu.

"Siapa?" kata Sisi dari dalam.

"KIRANAA," jawab orang yang berada diluar.

"Masukk," kata Bunda.

Kirana membuka pintu lalu masuk kedalam kamar Sisi.

"Ngapain Bun?" tanya Kirana yang baru saja masuk kedalam kamar Sisi.

"Ini Sisi," jawab Bunda.

"Ohh orang yang diruang tamu?"

"Iya," kata Bunda.

"Yaudah sini biar Cici aja."

"Oh yaudah kalo gitu Bunda kebawah yaa," kata Rayya sambil bangkit dari duduknya.

Sisi hanya memperhatikkan Bunda dan Kakaknya berbincang tanpa tau apa yang mereka bicarakan.

"Ada apan sih Ci?" tanya Sisi.

Kirana tak menjawab, ia sibuk dengan sekeliling kamar Sisi yang dihiasi foto foto dan berbagai hiasan lainnya.

"Bolott," ucap Sisi kesal.

"Hmmm...." Kirana memperhatikan dua buah gelang yang tergantung diantara hiasan hiasan lain.

"Ha?" ucap Sisi yang semakin bingung.

"Gua langsung ke intinya aja ya," kata Kirana yamg masih fokus dengan barang barang sekelilingnya. "lagi males ngomomg gua."

"Terserah lo deh, intinya buruan anjir."

"Jadi..."

"Orang yang ada diruang tamu itu..."

"Temen lo."

Sisi yang dibuat semakin bingung hanya bisa menggerutkan dahinya.

"Temen?"

"Baru ngeliat dia ajatadi," sambung Sisi.

Kirana membuang nafasnya. "Temen kecil lo..."

"Ha?"

"Dah ah gua mau mandi dulu," ucap Kirana sambil berlari keluar dari kamar Sisi.

"Gak Bunda gak Kakak sama sama ga jelas anjir," gerutu Sisi.

"Temen kecil temen kecil temen kecil," ucap Sisi pelan sambil memegangi kepalanya untuk berusaha mengingat. Namun, tidak ada hasilnya.

"Ahhh gak gunaa," ia langsung bangkit dari duduknya lalu menuju ke kamar mandi untuk bersih bersih diri.

Selesai membersihkan diri, Sisi rapi rapi kamarnya lalu pergi ke lantai bawah.

"Bundaaa Sisi laperrr," Sisi menuruni tangga sambil fokus menyisir rambutnya yang masih setengah kering.

"Bundaa masak apaa?" ucap Sisi dengan nada rendah.

"Ada dimeja makann," jawab Bunda dengan menyamai nada Sisi.

"Lah Bunda ngapa?"

Bunda hanya terkekeh mendengarnya.

"Loh Ayah belum pulang Nda?" tanya Sisi sambil duduk dikursi meja makan.

"Ayah pulang malem,"

"Ohhh."

PRICILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang