Beefleaf [ ShuangXuan ] [Slow Update]

Chapter 4

Makan Cuka

•

Pemuda itu berjalan kearahnya dan mengambil tempat duduk dimana gadis tadi baru saja beristirahat disana.

"Ada apa denganmu? Tertarik dengan gadis fana?"

Mata keemasan yang kini berganti dengan warna hitam kelam itu menatap pemuda lain, yang tak lain adalah teman sesama hantu.

Hua Cheng.

He Shui, "Aku tidak ingat kau akan datang untuk bergosip."

Hua Cheng tertawa, melirik lawan bicaranya yang terlihat tidak biasa, "Apa yang kau dapat? Beritahu aku."

Tangan ramping dari wadah seorang pemuda pun dengan tanpa permisi mengambil buah persik yang ada di tangan He Shui, memakannya dengan senang hati tanpa menghiraukan pemiliknya sendiri.

"Kau ingat bocah bernama Lang QianQiu?"

Hua Cheng mengangguk, masih diam untuk mendengarkan.

He Shui mengambil sisa buah persik dan memakannya juga, "Dia mencurigai Dianxia Xian Le sebagai kepala pendeta Yong An, Fang Xin."

Hua Cheng, "Kenapa?"

He Shui, "Lebih spesifik nya, hal itu terjadi karena dia menangkis serangan pedang yang kau lancarkan pada Lang QianQiu, bocah itu curiga, dengan emosi menuduh Dianxia Xian Le dan memanggilnya Kepala pendeta."

Hua Cheng mengangguk, "Tentang rumor Yong An memiliki kepala pendeta bernama Fang Xin, Aku tau itu."

He Shui terdiam setelah mengatakan hal itu, ia sedang memikirkan sedikit alur yang ia lupakan di belakang akhir-akhir ini.

Melihat lawan bicaranya diam, Hua Cheng sedikit penasaran, "Apa lagi?"

He Shui, "Tidak ada lagi, Hanya saja mungkin di masa depan Lang QianQiu akan menyerang Xie Lian."

Hua Cheng berhenti mengunyah, menatap He Shui yang masih santai memakan buah persik di tangannya seolah pria itu tidak peduli pada apapun selain makanan, "Aku akan melihat apa yang terjadi selanjutnya, tetap laporkan apapun yang kau dengar dari ibukota surgawi."

He Shui, "Aku mengerti, Oh Chengzhu, ku beritahu sedikit hal yg kutau—" He shui mendekatkan bibirnya pada Hua Cheng, berbisik padanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dia tidak tau bahwa apa yang dikatakannya akan membuat Hujan darah bertanya-tanya.

Hua Cheng, "Mn, Aku akan melihat apa yang akan terjadi nanti." Setelah mengucapkan kata-katanya, Hua Cheng tiba-tiba menghilang bagai di telan bumi, tidak tau kemana ia pergi namun He Shui tidak akan peduli karena yang ia pedulikan adalah pahala yang baru ia dapat.

'Karena aku terlanjur datang kemari, menikmati kehidupan seorang manusia di sini mungkin tidak terlalu buruk.'

Namun setelah pemikiran itu, garis hitam terlihat menghiasi wajahnya saat ia ingat tubuh siapa yang ia masuki.

Pada akhirnya ia bangkit dari duduknya dan berjalan pergi kearah berlawanan dari kuil.

•••

Kaki dengan sepatu boot hitam itu berhenti di sebuah rumah, matanya yang gelap melihat kesemua arah untuk memastikan bahwa lingkungannya cukup baik.

Sedangkan tangan kanannya terlihat penuh dengan beberapa bahan untuk membuat makanan. Setelah sedikit mengamati, He Shui pun melangkah masuk kedalam rumah yang ia beli dan bersiap menuntaskan perut iblis yang terus bergemuruh sejak ia berada di pintu.