01. KELUARGA WINSLOW

127 19 1
                                    


Keluarga Kerajaan Eclaryn sudah berkumpul untuk makan malam. Mereka berbincang tentang banyak hal. Mulai dari pesta musim semi yang akan diadakan kira-kira satu minggu lagi hingga rencana pernikahan Putri Sephora dengan Pangeran Taran.

"Kudengar kalian sangat bersemangat untuk dansa di pesta musim semi?" tanya Raja Roland pada keempat anaknya.

"Pastinya, Ayah. Aku juga tidak sabar berdansa dengan putri dari kerajaan lain dan berkenalan dengan mereka," jawab Daniel dengan tertawa.

"Hey, aku tahu kalau kau itu sangat populer di seluruh kerajaan, namun itu sangat jahat! Bagaimana kalau mereka benar-benar menyukaimu?

Untung saja aku memiliki kekasih yang benar-benar serius denganku. Tidak seperti dirimu!"

"Benarkah? Oh, Pangeran Taran, kau sangat tampan dan baik hati. Mari kita menikah!"
Daniel sangat suka menggoda saudara-saudaranya dengan candaan dan ejekan. Apalagi Sephora, kakaknya yang mudah marah bila digoda olehnya

"Menurutku, Taran memang orang yang baik. Mungkin kau iri karena belum menemukan pasangan hidupmu?" Alumina menanggapi sambil terkekeh.

"Hey, kau ini-"

"Kau memang adikku yang sangat baik, Mina!"

"Lalu bagaimana denganku, Sephora?" tanya Charles tidak terima.

Makan malam mereka selalu saja lucu. Diisi dengan ocehan empat bersaudara yang tidak ada habisnya. Ayah dan ibu mereka sebagai penonton hanya tertawa sambil menyantap makan malamnya.

"Ah, Sephora. Ayah dan Raja Philip telah menentukan hari pernikahanmu dan Taran. Kurasa awal musim gugur akan menjadi waktu yang cocok.

Dan Daniel, jangan lupa beritahu ayah siapa putri yang menarik hatimu. Akan ayah ajarkan caranya supaya ia tertarik padamu,"

"Ayah memang yang terbaik!" Sahut Daniel sambil mengacungkan jempolnya diikuti dengan tawa Raja Roland.

"Aku setuju denganmu, Roland. Kita punya cukup waktu untuk mempersiapkan pernikahan ini.

Dan Roland, jangan mengajarkan anakmu hal yang tidak tidak!" canda Ratu Roland yang diiringi dengan tawa anak-anaknya.

"Ayah, apakah aku boleh menari di pesta pernikahan kakak nanti?" tanya Alumina.

Keluarga Kerajaan Eclaryn memang identik dengan kegemaran mereka dalam menari. Tidak hanya karena kewajiban mereka sebagai keluarga kerajaan saja.

Namun, bagi Alumina, mungkin menari sudah menjadi bagian hidupnya. Sebagai seorang putri, ia memiliki cita-cita. Ia ingin sekali membuat pertunjukan tari untuk rakyatnya. Mungkin itu salah satu alasan mengapa ia selalu tinggal sejenak di ruang dansa untuk menari lebih lama.

"Tentu kau boleh, adik kecil. Bukan begitu, Ayah? Semua orang akan senang melihat tarianmu," jawab Sephora yang diikuti dengan anggukan dari Raja Roland.

"Mina, kau seharusnya kasihan pada Tuan Griffin. Ia terus-menerus membuatkan sepatu menari untukmu karena kau sering menari sampai sepatumu rusak," canda Charles pada kakaknya.

"Aku tidak sejahat itu! Aku selalu membuatkan pie spesial untuk Tuan Griffin karena aku sudah merepotkannya."

"Itu belum cukup karena kau belum membuatkanku pie juga. Sudahlah, kutunggu kau di kamarmu. Jalanmu lambat sekali," balas Charles sambil berlari ke kamar Sephora.

Salah satu kebiasaan empat bersaudara ini adalah berkumpul di kamar Alumina dan menari hingga larut malam. Ada rahasia di istana itu yang hanya diketahui oleh keluarga kerajaan.

Ada tempat rahasia di bawah kamar yang sekarang ditempati oleh Alumina. Mereka harus menari di atas ubin bergambar bunga dengan pola tertentu untuk sampai di tempat itu.

Tempat rahasia itu diberi nama eftichia yang berarti kebahagiaan. Tempat itu benar-benar menjadi kebahagiaan untuk mereka. Segala keluh-kesah mereka menghilang ketika mereka menari di tempat itu.

Sekarang, mereka sedang menari-nari di eftichia dengan segala kebahagiaan yang mereka miliki saat ini hingga larut malam. Mereka tertidur di dalam kamar Alumina setelah lelah menari sepanjang malam.

Bel istana yang nyaring membangunkan empat bersaudara yang sedang terlelap di sembarang tempat dalam kamar Alumina. Pelayan mereka juga ikut membangunkan karena mata mereka belum terbuka sempurna.

"Putri, anda harus bersiap. Pakaian anda sudah saya siapkan," tegur Mary, pelayan dari Alumina.

"Beri aku lima menit saja. Boleh kan?"

"Anda akan terlambat untuk sarapan, Putri," jawab Mary menegur lembut.

"Baiklah, maaf telah merepotkanmu. Aku mengantuk sekali, Mary."

"Tentu tidak, Putri. Mari saya bantu untuk bersiap." balas Mary sambil tertawa kecil.

Pakaian sudah menempel rapi di tubuhnya dan Alumina segera menyisir rambutnya dengan bantuan Mary.

Saat sedang menyisir rambut, seekor merpati masuk melalui jendela dan menghampiri Alumina di meja riasnya.

Saat sedang menyisir rambut, seekor merpati masuk melalui jendela dan menghampiri Alumina di meja riasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pigeon PostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang