04. SURAT KEDUA?

56 11 0
                                    


Alunan musik mengisi ruang kerjanya. Di tengah ruangan, Mark sedang mencoba segala teknik dalam membuat sepatu yang telah diajarkan oleh ayahnya. Ia juga ingin membuat sepatu tari yang indah seperti ayahnya. Atau mungkin ia ingin mendapat pujian dari sang putri?

Mark sering mendengar bahwa Alumina sangat menyukai sepatu buatan ayahnya. Ia juga mengakui bahwa sepatu tari buatan ayahnya sangat indah. Selalu ada cerita dibalik sepatu-sepatu itu yang membuat Mark tertarik.

Tuan Griffin pernah berkata bahwa cerita yang ia tuangkan pada sepatu-sepatu buatannya berasal dari musik yang ia dengarkan. Mark menjadi sering mendengarkan musik-musik dari kotak musik milik ayahnya karena itu.

Musik itu membuatnya berimajinasi. Pikirannya terisi dengan alur cerita yang tercipta dari alunan musik yang ia dengar. Terkadang, Mark juga membayangkan tarian yang kira-kira sesuai dengan lagu itu. Ingin sekali apa yang ia bayangkan bisa direalisasikan menjadi sebuah tarian yang bisa ia nikmati.

Itu menjadi salah satu alasan dari keberaniannya untuk mengirim surat pada Alumina. Untuk melihat Alumina menari, menciptakan gerakan indah yang selama ini hanya dapat ia bayangkan.

Ah! Mark hampir lupa tentang surat yang ingin ia kirimkan untuk Alumina. Mark segera mengikat gulungan suratnya pada Mark kecil, burung merpatinya, dan menerbangkannya menuju kamar Alumina yang menjadi tujuan.

Bel istana sudah berbunyi yang artinya sebentar lagi akan ada banyak orang berlalu-lalang di istana untuk bekerja. Mark bergegas mengambil rol musik dan berlari kecil menuju ruang dansa yang kosong. Ia kemudian meletakkan rol musiknya di samping kotak musik milik Alumina, juga meletakkan kertas yang berisi judul dari rol musik itu.


"Antonio Vivaldi - Spring I Movement Allegro

Untukmu, Putri Alumina"


Mark menghembuskan nafasnya lega.
"Huh, hampir terlambat. Apa aku harus menunggu di sini sampai Putri Alumina datang? Ah, kurasa tidak bisa."

Mark bergumam sendiri. Banyak sekali yang harus ia kerjakan hari ini. Pesta musim semi akan diadakan dua hari lagi dan Mark harus membuat sepatu untuk keluarga kerajaan saat pesta nanti.

Mungkin hari ini ia tidak bisa melihat tarian Alumina. Tapi membuat Alumina senang saja cukup untuk Mark. Benar, kan? Alumina senang dengan rol musik darinya, kan?

Sebenarnya Mark hanya berasumsi bahwa Alumina menyukai lagu pemberiannya. Ia tidak tahu bagaimana perasaan Alumina sebenarnya. Namun, melihat Alumina yang tersenyum saat menari membuat Mark yakin bahwa Alumina menyukai lagunya.

Mark kemudian berjalan kembali menuju ruang kerjanya. Ia tidak ingin dicap sebagai seorang pemalas di hari pertama ia bekerja. Banyak sepatu yang sudah menunggu untuk diselesaikan.

Hari ini ia menerima surat yang sama seperti kemarin. Pagi itu Alumina sedang mengganti pakaiannya dan burung merpati yang sama menghampiri meja rias Alumina.

Alumina membaca surat yang terikat di kaki burung itu. Isinya tak jauh beda dari yang kemarin ia baca. Hanya saja judul lagu yang tertera di surat hari ini berbeda dengan yang kemarin.  Alumina sangat penasaran seperti apa alunan lagu ini. Si pengirim juga menuliskan bahwa ia suka dengan tariannya kemarin. Apa itu artinya ia melihat Alumina saat sedang menari?

"Hm, surat seperti kemarin. Tulisan tangannya juga sama. Pasti orang yang sama. Membuatku semakin penasaran saja," gumam Alumina.

Ia tidak sabar untuk menari dengan diiringi rol musik pemberian si pengirim. Ia juga berharap si pengirim bisa segera menunjukkan wajahnya saat ia menari.

Pigeon PostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang