16. mamah nuca

861 114 14
                                    

tiara kini mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumahnya yang tentu saja sudah ditunggu oleh teman-temannya.

"haii gaess" teriak tiara kala sampai dikamarnya.

"hmm, seneng ya yang abis jalan-jalan" ucap ziva dengan makanan yang masih tersisa dimulutnya.

"hehe, iya dongg"

"abis jalan kemana ti?" tanya lily.

"alun-alun"

"ngapain aja disana?" tanya keisya.

"makan jagung bakar"

"ke alun-alun cuma buat makan jagung bakar tok"

"kan tadi ziva nelfon makanya langsung pulang, nuca gak enak kalo kalian nunggu lama"

"hehe, sorry-sorry abis lu jalan-jalan gak bilang kita dulu" ucap ziva.

"gue lupa gak ngasih tahu kalian dulu tadi"

"yaudah gue ganti baju sama sholat dulu abis itu gue mau cerita sesuatu ke kalian"

"kenapa gak cerita dulu?" ucap ziva.

"kata nuca ibadah gak boleh ditunda-tunda" ucap tiara sembari menuju kamar mandi untuk berganti pakaian

"ihhh, seneng banget bikin orang penasaran ya"

nuca pov

sesampainya dirumah nuca mulai memasuki rumahnya dan ia sedikit kaget ketika melihat seorang wanita yang tengah duduk diruang tamu bersama kedua kakaknya.

ia tentu saja mengenali wanita itu, ia lahir dari rahimnya mustahil rasanya jika ia tak mengenalinya, hanya saja hatinya belum siap jika harus bertemu dengannya lagi, mungkin waktu itu dia sudah bisa menerimanya sedikit demi sedikit namun itu semua hancur ketika mamanya berkata akan menjodohkannya dengan seorang perempuan pilihan mamanya.

saat itu memang nuca belum pacaran dengan tiara, tapi masalahnya bukan tentang siapa yang sudah ada dihatinya, melainkan rasa kecewa kepada mamanya, kenapa disaat dia sudah mulai menerima kehadirannya lagi, dia hanya memanfaatkan itu semua. bagi nuca untuk apa kembali jika masih sama jahatnya seperti dulu.

"mama ngapain kesini?"

"mama mau ketemu sama kalian, mama kangen banget sama kalian"

"basi"

"nuc, gak boleh gitu gimanapun juga ini mamah kamu ini mamah kita yang sopan kalo ngomong"ucap kak lini.

"gak ada seorang mama yang tega ninggalin anaknya dan kembali hanya untuk memanfaatkannya".ucap nuca lalu berjalan pergi menuju kamarnya.

"maafin nuca ya ma" ucap kak lini.

"iya gapapa, kalo gitu mamah pulang dulu sampein salam mamah ke nuca"

"iya mah nanti pasti lini sampein kog"

"Ayok Axel anterin mah" ucap axel

"yaudah kalo gitu hati-hati ya mah, kamu juga hati-hati bawa mobilnya" ucap kak lini

"iya kak"

~~~

setelah melakukan semua hal, nuca sekarang duduk dikasur miliknya dengan memainkan ponsel yang ada ditangannya. sebelum akhirnya kak lini masuk kekamarnya

"nuc"

"iya kak, kenapa?"

"mamah tadi nitip salam buat kamu" ucap kak lini yang kini tengah duduk disamping nuca.

nuca hanya diam mendengar ucapan itu.

"mamah besok mau ngajak kita makan malan di restoran, kamu mau kan?"

AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang