02🌻 Rencana Ari

890 80 319
                                    

Universitas Nusantara adalah kampus Ari dan Ira untuk melanjutkan pendidikan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Universitas Nusantara adalah kampus Ari dan Ira untuk melanjutkan pendidikan mereka. Ari adalah seorang mahasiswa jurusan Teknik Industri sementara Ira mengambil jurusan Ekonomi.

Setiap hari Ari dan Ira selalu bersama-sama. Mahasiswa dan mahasiswi lainnya juga sudah terbiasa melihat keduanya yang seperti anak kembar siam, tidak bisa lepas satu sama lain. Justru akan terlihat aneh jika mereka tidak bersama.

Dan saat mereka tidak bersama-sama maka semua juga dapat menebaknya dengan mudah jika mereka sedang bertengkar. Resiko orang yang berpacaran satu kampus, apa-apa mudah ditebak. Selama dua tahun menjalani hubungan dengan Ari, ternyata laki-laki yang kini berumur dua puluh tahun itu memiliki sifat yang humoris.

Lebih tepatnya terlalu banyak bercanda. Jadi bukan salah Ira begitu mendengar ajakan Ari, ia terkejut, menatap dalam mata Ari kemudian terkikih-kikih yang akhirnya membuat sang kekasih menautkan alisnya dengan pandangan bingung.

"Lucu, deh. Sudah sana kamu masuk ke kelas. Bentar lagi dosenmu masuk," kata Ira sambil melihat jam mungil di pergelengan tangannya, pemberian dari Ari.

"Aku serius, Sayang."

"Iya-iya kamu serius," jawab Ira dengan malas-malasan.

Ari menangkup wajah kekasihnya menggunakan kedua tangannya, menekannya hingga bibir mungil Ira maju membuat tulang pipinya naik sampai kedua matanya sedikit tertarik ke samping. Ari terkekeh melihat wajah Ira sekarang. "Aku serius loh. Kita nikah, yuk! Aku enggak mau kita pacaran enggak jelas kayak gini."

"Kalau kamu serius datang ke rumah terus ngomong sama orang tua aku," kata Ira dengan susah payah karena Ari masih memainkan wajahnya.

Ari menghentikan aktivitasnya yang memainkan wajah Ira seperti squisy lalu beranjak dari duduknya. "Aku masuk kelas dulu, ya."

Ira mengangguk. Lihatkan, sudah Ira bilang Ari itu tidak pernah serius jadi wajar saja jika ajakan itu hanya dianggap candaan. Ira membereskan tempat bekalnya kemudian segera pergi untuk mencari Serly.

Sementara Ari yang berjalan menuju kelasnya tengah memikirkan perkataan perempuan yang seusia dengannya. Apa selama ini dia terlalu banyak bercanda ketika bersama Ira? Padahal Ari serius mengajak Ira ke jenjang yang lebih serius lagi.

Hubungannya sudah dua tahun dan itu bukan waktu yang sebentar. Mereka juga sudah mengenal sifat, kebiasaan bahkan kejelekan masing-masing. Jadi pasti tidak akan ada kesulitan jika pada akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal satu atap.

"Ari!" Naufal menubrukkan tubuhnya pada sahabatnya itu, tangannya yang bebas merangkul Ari. "Mikir apaan sih, lo?" tanya Naufal ketika melihat wajah Ari sangat serius berpikir.

"Gue habis ngajakin Ira nikah."

"APA!"

Ari menatap tajam Naufal yang baru saja berteriak dengan keras. Ari menjauhkan tangan Naufal dari pundaknya. "Sorry! Lo serius ajakin dia nikah?"

TwentyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang