7

37 6 4
                                    

"dasar manusia egois, datang karena kesepian."

***

"Sreeett..." suara Helen membuka pintu kamar icha.

"icha ayo bangun udah jam setengah tujuh nih, kamu gak ke sekolah?" Helen membangunkan icha.

"ah.. icha masih ngantuk banget ini mah, bentar lagi icha bangun ya" rayu icha.

"ini sudah jam setengah tujuh icha... sekarang kan hari senin apa kamu gak upacara?"

"ha!!! Senin, astaga icha lupa. Yaudah icha siap siap dulu ya ma!" jawab icha tergesa gesa.

Hari senin, hari yang paling dibenci oleh para pelajar. Jalanan macet dan kebanyakan pelajar bangun kesiangan di hari senin karena sudah terbawa suasana liburan hari minggu. Hari ini icha bangun kesiangan, ia sangat buru buru pergi ke sekolah. Gerbang sekolah akan di tutup pukul 06.50 pada hari senin. Sudah jam 06.40 icha baru pergi berangkat ke sekolah. Icha menunggu bis untuk berangkat ke sekolah, karena jalanannya sangat macet icha baru menemukan bis pukul 7. Apa yang bisa dilakukan icha, gerbang sekolah sudah ditutup. Sebelumnya icha gak pernah terlambat berangkat sekolah, entah kenapa sepertinya kemarin ia mimpi sangat indah hingga hampir lupa untuk bangun. Icha sangat kebingungan, apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia takut akan di bawa ke ruang BK.

Icha melihat ada anak laki-laki memakai hoodie putih yang baru saja sampai di sekolahnya. Laki-laki ber hoodie putih itu pun mendekati icha, dan siapa sangka ternyata laki-laki itu adalah sena. Jujur saja icha masih ada perasaan yang lebih kepada sena. Ia sangat gugup ketika sena mndekatinya.

"tumben lo terlambat cha" Tanya sena.

"eee... gue bangun kesiangan, gue takut nih kalau misalnya nanti gue dibawa ke ruang BK cuman gara gar ague telat" jelas gue.

"wah bener bener lo anak rajin banget.... Gini aja takut, yuk ikut gue!" jawab sena sambil menarik tangan gue.

"ke..kemana?" ujar gue kebingungan.

"udah ikut aja kalau lo gak mau masuk BK" jawab sena santai.

Ternyata sena membawa gue ke halaman paling belakang sekolah. Disana ada sebuah pintu rahasia yang ditutupi dengan tumbuhan. Pantesan aja gue gak pernah lihat, pintnya aja udah kayak pintunya doraemon. Sena emang murid langganan telat di sekolah gue, pantesan aja dia tau tempat rahasia kayak gini. Setelah gue masuk melewati pintu itu, ternyata pintu tersebut langsung mengarah ke depan kantin. Lewat pintu itulah, biasanya anak berandalan di sekolah gue bolos.

Setelah mengingat kejadian waktu gue dibentak sama sena, gue langsung mikir kenapa kok sena masih mau nolongin gue setelah dia mencaci maki gue? Tidak hanya memberitahu gue jalan rahasia, sena juga jadi hangat ke gue. Gue seneng banget karena gue masih ada harapan buat sena. Tapi gue juga bingung, sebenarnya ada apa dibalik semua ini? Setelah mengalami kejadian yang menurut gue sangat aneh, gue pun cerita ke sahabat sahabat gue. Akhirnya gue dan sahabat gue setuju untuk nyelidikin apa yang sebenarnya terjadi.

Sebagai anggota OSIS yang baik, rara melaksanakan piket OSIS dengan tepat waktu. Pukul 16.00 semua siswa sudah pulang, cuman ada gue dan kalisya yang waktu itu nungguin rara lagi piket OSIS. Waktu itu cuman rara sendiri yang piket, anggota lainnya udah pada pulang. Gue, kalisya, dan rara berjalan menuju ruang OSIS untuk mengambil almamater OSIS. Di ruang osis biasanya menjadi tempat nongkrong anak anak OSIS.

Kebetulan banget pas gue mau masuk ruang OSIS ada sena dan bella yang sedang ngobrol. Mereka ngobrolnya serius banget udah kayak merencanakan sesuatu. Gue menahan rara dan kalisya untuk masuk ke ruangan itu. Kita nguping pembicaraan mereka. Dan benar sekali ternyata mereka sekongkol untuk merencanakan sesuatu. Mereka bilang kalau mereka mau nge jebak gue dengan cara sena ngedekatin gue dan berusaha memancing gue untuk memberitahukan semua aib gue. Entah apa gunanya mencari tau tentang aib orang. Menurut gue itu adaah privasi yang paling penting dan harus di jaga oleh setiap manusia. Mungkin dia mau ngumbar aib gue ke seluruh siswa disekolah. Akhirnya gue, kalisya dan rara gak jadi masuk ruang OSIS. Kita lebih milih untuk menunggu mereka keluar aja. Kita gak mau gerebek mereka, karena kita mau lihat seberapa jago dia mainin drama.

Gue, kalisya, dan rara duduk di kantin sambil merenungkan dan merencanakan apa yang harus dilakukan untuk menjebak mereka. Kita memutuskan untuk menjalaninya seperti tidak terjadi apa apa dan kita akan tangkap basah dia di waktu yang tepat. Emang sih sena termasuk dalam geng WBB tapi dia gak bad boy, fakboi malahan. Sena adalah satu satunya anggota yang fakboi di WBB, karena ia sudah punya 20 mantan dalam 1 tahun. Gue tau itu semua dari nicky, nicky selalu cerita ke gue tentang sahabat satu geng nya itu. Tapi sekarang nicky sudah gak di akui lagi di WBB karena sena telah mempengaruhi anggota lainnya. Entah apa sebenarnya mau sena. Maksud gue cuman gini kalau lo ada masalah sama gue, lo gak usah sangkut pautin masalah ini ke sahabat gue. Sejak saat itu lah nicky jadi lebih dekat ke sahabat-sahabat gue. Gue juga sering curhat ke nicky. Nicky adalah orang yang paling gue percaya. Dia juga selalu memberikan jawaban terbaik atas semua masalah gue.

Udah jam 5 sore. Semua sudah pulang ke rumah masing masing. Hanya ada gue yang berdiri mematung di depan pagar sekolah dan menunggu jemputan. Tiba tiba ada suara motor mendekat ke arah gue. Siapa sangka, ternyata itu suara motor sena yang berhenti di samping gue. Dia menawarkan tumpangan ke gue dengan bahasa yang sangat manis. Gue bingung mau nolak atau nerima tumpangan yang udah diberikan sena. Kalau gue tolak, gue gak tau sampai kapan gue nunggu jemputan, toh ini juga sudah mulai gelap. Yasudah akhirnya gue ambil aja tuh tawarannya si sena. Selama di perjalanan sena ngobrol dengan sangat amat romantis. Gue udah tau kalau dia cuman mau ngambil hati gue, jadi gue gak akan tergiur dengan omongannya itu.

"loh icha dianterin pulang sama siapa?" tanya helen penasaran.

"hai tante! saya sena, teman dekatnya icha." jawab sena

"kok gak pernah dikenalin ke mama sih cha?" cibir helen.

"hehe maaf ma icha lupa" ucap gue.

"yaudah kalau gitu saya pamit dulu ya te" kata sena sok akrab.

"iya nak, hati hati. makasih ya tadi sudah nganterin icha pulang" jawab helen.

"iya tante sama sama" ujar sena sambil menyalakan motornya.

Sena jadi sok akrab sama nyokap gue. Pake bilang kalau dia temen deket gue segala, padahal ngobrol berdua aja jarang. Pantas saja mama bingung kenapa sena gak dikenalin ke dia, karena setiap gue deket sama anak baru gue akan selalu cerita ke dia. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WBB (Wibu Bad Boy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang