09

6 1 0
                                    

Saat sampai di kelas, Eunhee melihat Doyeon sedang duduk sambil menyimpan bukunya dilaci mejanya.

"Selamat Pagi Doyeon~" Eunhee menyapanya yang Doyeon balas dengan sama semangatnya.

"Selamat pagi, anak baru~"

Eunhee mengambil tempat disebelahnya dan ikut menempatkan buku-bukunya kedalam laci.

"Ya, kau tidak lupa membawa baju olahraga, kan?" tanya Doyeon kepada Eunhee.

"Anieyo~" Eunhee menjawab dengan nada manja.

"Ya, kenapa bicaramu seperti itu? Lidahmu tergilir?" tanya Doyeon yang membuat Eunhee mengerucutkan bibirnya.

"Aku berusaha untuk menjadi imut. Apa itu terdengar menjijikkan?" Eunhee bertanya khawatir.

"Eoh. Sangat. Tidak cocok untukmu," Doyeon menjawab dengan tatapan ngerinya.

"Geundae, Doyeon ah," panggil Eunhee saat guru baru saja menyuruh para siswa membaca buku cetak mereka.

"Wae?"

"Kau kenal Kang Sena?" Eunhee bertanya dengan suara sepelan mungkin.

"Sena sunbae?" tanya Doyeon sambil tetap menatap bukunya.

Eunhee mengangguk.

"Tadi pagi, aku menabraknya," Eunhee mengaku penuh kekhawatiran.

"Jinjja?"

"Eoh," ada spasi pendek sebelum Eunhee melanjutkan. "Tapi anehnya, dia mengenal namaku," kata Eunhee penuh rasa penasaran.

"Jinjja? Tapi, harus kuberitahu, telinga Sena itu punya radar seratus kilometer. Apa saja bisa dia tahu. Dia seperti... kelelawar," Doyeon memberitahu sambil menggelengkan kepalanya.

"Dia suka Jungkook sunbae, kalau kau tidak tahu," Doyeon menjawab sambil menaikkan kedua alisnya.

"Geurae?" Eunhee tidak terlalu terkejut, mengingat cara Sena bertingkah didepan Jungkook tadi.

"Eoh. Banyak yang bilang mereka sebenarnya cocok bersama. Sena yang seperti dewi, dan Jungkook yang seperti pangeran," kata Doyeon yang berhasil membuat perasaan Eunhee bercampur aduk.

"Kudengar mereka berdua baru saja keluar bersama," Doyeon memberitahu.

"Geurae? Dimana?"

"Kau tahu restoran jajjangmyeon sepuluh menit dari sini? Kalau tidak salah saat hari pertamamu disini, mereka berdua kesana," Doyeon memberitahu sambil menyipitkan matanya, berusaha mengingat informasi.

Eunhee tidak bisa tidak merasakan jantungnya berdegup lebih kencang. Jika saja Doyeon tahu kalau sebenarnya perempuan itu adalah dirinya. Beginilah cara informasi hoaks tersebar diseluruh sekolah. Mulai dari penglihatan buruk seseorang. Pikir Eunhee.

"Geurae?" tanya Eunhee sambil memasang wajah polosnya.

Doyeon hanya menganggukan kepalanya sebelum kembali menulis catatan.

Setelah pelajaran kimia selesai, seluruh anak-anak termasuk Eunhee dan Doyeon pergi kekamar ganti untuk mengganti baju. Setelah otak yang dikuras, sekarang tenaga yang akan dikuras. Sekolah betul-betul melelahkan.

"Eunhee ah, kau suka olahraga?" tanya Doyeon yang sedang memasukkan baju seragamnya ke dalam loker

"Tidak juga. Aku hanya bisa bermain bulutangkis. Itu karena aku selalu menemani saudaraku bermain sebelum aku pindah," jawab Eunhee jujur.

"Wah, itu hebat. Aku bahkan tidak bisa servis," kata Doyeon yang membuat Eunhee tertawa geli.

"Tenang saja, nanti akan kuajar," kata Eunhee ceria.

THE SUN AND ITS ORBIT [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang