08

12 1 0
                                    

Setelah selesai sarapan, mereka siap-siap untuk keluar dari apartemen. Tidak lupa Jungkook memakai Converse putihnya sedangkan Eunhee mengambil jaket windbreaker hitamnya untuk melindungi dirinya dari udara dingin.

“Kau tidak pakai jaket?” tanya Eunhee kepada pemuda disampingnya.

“Tidak. Tidak terlalu dingin.” jawab Jungkook sambil memasukkan tangannya dikantong celana.

Sebenarnya, Jungkook tahu udara di luar sangat dingin. Tapi, jika harus naik ke apartemennya lagi membuatnya berpikir dua kali.

“Kau naik apa?” tanya Jungkook saat didalam lift.
“Aku naik bus. Kau?” Eunhee menatap Jungkook.

“Aku naik mobilku. Bukannya kau punya supir?” Jungkook berkata sambil membalas melihat Eunhee.

Eunhee mengangguk.

“Eoh, tapi aku sedang ingin naik bus. Naik mobil sendiri terasa sepi,” sahut Eunhee santai sambil menatap jam ditangannya.

“Kalau begitu, aku akan ke halte bus. Sampai jumpa disekolah, Jungkook ssi!” kata Eunhee dengan lambaian tangan dan senyuman sambil berjalan keluar ke lobby. Jungkook masih harus turun satu lantai ke basement, dimana dia memarkir mobilnya.

Jungkook memasuki mobilnya dan langsung menyalakan mesin, sedangkan Eunhee harus berjalan kaki kurang lebih lima menit untuk sampai ke halte bus yang berada sebelum letak apartemennya.

Eunhee memasang headset pada kedua telinganya dan memasukkan kedua tangannya kedalam kantong jaketnya.
Ah, harusnya aku membawa hotpack. Kenapa udara Seoul harus sangat dingin?
 
Saat sampai di halte bus, Eunhee tetap menempatkan tangannya di dalam jaket dan menatap turun ke sepatu putihnya yang dia gerak-gerakkan agar kakinya tidak mati rasa.

Saat sudah melihat kedatangan bus yang akan ia naiki di ujung jalan, seseorang melepas headset kanan Eunhee yang membuat Eunhee berbalik terkejut.

“Eoh? Apa yang kau lakukan disini? Bukannya kau sudah berangkat?” tanya Eunhee heran.

“Aku merasa harus menjadi warga yang baik dengan memakai transportasi umum. Sepertinya bus di Seoul juga sudah berkembang dengan baik,” Jungkook membuat alasan, sambil menghindari tatapan Eunhee.

“Alasanmu konyol." ejek Eunhee.
 
Setelah sampai didalam bus, Eunhee menempelkan kartu khusus transportasi umum untuk dipotong saldonya, tiba-tiba Jungkook yang berada dibelakangnya memegang tangannya.

“Aku tidak punya kartu.”
 

Jungkook dan Eunhee duduk berdampingan. Eunhee didekat jendela sedangkan Jungkook disamping lorong bus.

Tidak lama setelah duduk saat Eunhee mengatakan isi pikirannya yang mengganggunya dari pagi tadi.

“Ya, Jungkook ah, darimana kau tahu sandi pintu ku?” Eunhee bertanya serius.

“Sandi? Aku melihatnya saat kau mengundangku untuk makan ramen,” jawab Jungkook santai.

“Kenapa kau tidak berbalik atau berusaha tidak melihatnya?” Eunhee bertanya, mengernyitkan alisnya.

“Kau tidak menyuruhku,” Jungkook menjawab santai, membuat Eunhee membuka mulutnya tidak percaya dengan cara berpikir laki-laki ini.

Sepertinya Eunhee harus mengganti kata sandinya. Jungkook bisa saja menyelinap ke apartemennya dan mengejutkannya seperti kemarin malam lagi. Bagaimanapun, Jungkook laki-laki dan apapun bisa terjadi.

“Jangan menggantinya,” kata Jungkook sambil tetap menatap kedepan seperti bisa membaca pikiran Eunhee membuat gadis itu menatap Jungkook terkejut.
“Aku… tidak,” Eunhee tertatih dan mengganti tatapannya keluar jendela. “Maksudku, kenapa tidak boleh? Itu kan apartemenku,” Eunhee bertanya kali ini kembali menatap Jungkook dan memajukan dagunya.

THE SUN AND ITS ORBIT [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang