☁️
jihoon mengerjapkan kedua matanya terbuka ketika ia mendengar alarm dari handphone-nya berbunyi.
ia beranjak dari tumpukan selimut serta bantal yang ada di atas kasurnya itu untuk mematikan alarm-nya itu yang berada di atas meja belajarnya.
setelah ia mematikan alarm-nya, ia membuka renda-renda gorden yang tadinya menutupi pemandangan fajar yang masih gelap dan masih sunyi.
ia menghela nafasnya sembari tangannya menyisir rambutnya yang berantakan.
jam dinding di kamarnya masih menunjukkan pukul 5 pagi. ia sengaja bangun sebelum cahaya matahari mulai menerangi kamarnya, karenal selain hari itu adalah hari senin, tetapi ia sangat suka menghabiskan waktu di waktu fajar,, karena baginya pada fajar hari ia dapat merasa lebih tenang,
lebih sejuk,
dan tak ada yang mengusiknya.
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀setelah pemuda mungil itu selesai memandangi pesona fajar, ia pun langsung melakukan morning routinenya, mulai dari membereskan tempat tidurnya sampai ia memakan sarapan.
jika kalian penasaran, jihoon sudah tidak lagi tinggal bersama keluarganya, tetapi bukannya ia benci ataupun ditinggalkan orang tuanya, tetapi ia hanya ingin berlatih untuk mandiri sebagai anak tunggal dari kedua orang tuanya itu.
dia tinggal di sebuah kost dengan dua lantai, dan semua biayanya hidup disana ditanggung oleh sekolah karena ia merupakan salah satu siswa yang masuk ke SMA-nya melewati beasiswa.
di kost-nya yang cukup sederhana itu ia memelihara seekor ikan pari di akuariumnya yang merupakan 'simbol' keluarganya dan ia juga tidak terlalu keberatan untuk memelihara ikan yang cukup besar itu.
"hm, sudah bangun?"
jihoon bergumam pada ikan peliharaannya itu sembari ia menjatuhkan beberapa pelet cacing dan beberapa udang kecil sebagai sarapan bagi ikannya itu.
"kau terlihat sangat bahagia hari ini,"
jihoon bergumam lagi setelah melihat bagian bawah ikan parinya yang terlihat seakan-akan tersenyum.
"hehe, yasudah, jaga rumah baik-baik ya, aku mau sekolah dulu..."
jihoon pamit kepada ikannya itu sebelum ia pergi ke kamarnya untuk mengambil tasnya dan kunci motornya.
⠀⠀⠀⠀
🌤️
⠀⠀⠀⠀saat ia sudah sampai di parkiran motor, ia dengan gercep memarkirkan motornya sebelum ia cepat-cepat berjalan menuju gerbang sekolahnya yang tidak jauh dari tempat parkir itu.
⠀⠀⠀⠀
setelah beberapa menit ia berjalan melalui lorong-lorong ramai sekolahnya, ia akhirnya sampai di tujuannya, alias kelas XII IPA 2.
"eh kak jihoon udah sampe !"
jihoon hanya memberi sebuah lirikan kepada teman sekelas yang menyapanya sebagai balasan sembari kedua kakinya melanjutkan langkah-langkahnya menuju ke bangkunya yang berada di baris ke-6 dari depan.
setelah sampai pada destinasi-nya, ia mengalungkan tali tasnya di leher kursi kayu itu sebelum mendudukan dirinya sendiri.
seperti hari sekolah biasanya, teman sebangkunya, wooseok, tidak ada di dalam kelas. ya, memang wooseok dan friend-groupnya berbeda-beda kelas jadi jihoon hanya bertemu dengan teman sebangkunya itu saat jam pelajaran saja.
jihoon hanya menghela nafas sebelum ia mengeluarkan scrapbook nya dari laci bangkunya.
isi scrapbook itu adalah hanya berbagai ide-ide konsep serta syair lagu yang ingin ia buat suatu hari nanti saat ia ada waktu luang.
"eh ji, udah dateng ternyata"
jihoon mendongakkan kepalanya keatas setelah mendengar namanya disebut, dan ternyata yang memanggilnya adalah satu-satunya wooseok, teman sebangkunya sendiri.
"ada apa?"
"anu, nanti abis pulsek ada rapat club di ruangan osis"
"hah? kan gue bukan ketuanya?"
"emang semua anggota yang diundang"
"oh, club apa aja yang ikutan?"
"club vokal, dance, musik, sama kesenian"
"banyak banget, apa cukup ruang osis?"
"cukuplah, ruangannya aja udah kaya aula pribadi haha"
"hm"
dan dengan itu wooseok pamit sebelum pergi meninggalkan jihoon sendirian lagi, emang gak ada capeknya wooseok itu kalau jalan-jalan. jihoon sampai heran..
⠀⠀⠀⠀
“ . . . upacara akan dimulai dalam lima menit . . . ”
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀
[🖇️] blum ada soonhoon ya wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
risak [soonhoon]
Fiksyen Peminat𝙧𝙞𝙨𝙖𝙠 :: merupakan kata kerja yang berarti mengusik atau mengganggu.