Qadarullah

8 2 0
                                    

                                                  Apa ini Tanda dari-Nya?

                                                                     ***

Kejadian kemarin membuat Maryam takut berangkat kuliah. Sebenarnya bukan takut dengan pelajarannya. Tapi karena ia takut akan bertemu dengan lelaki itu. Ya. Ia takut bertemu dengan Nazar. Maryam tidak tahu apa yang akan ia katakan kalau sampai bertemu dengan Nazar. Tapi, Ummi mengingatkan bahwa apa yang akan terjadi itu sudah ditakdirkan oleh Allah, jadi kita hanya bisa menerimanya.

Maka, disinilah Maryam sekarang. Melangkah menuju ruangannya. Sepanjang jalan ia tidak berani menegakkan kepalanya karena takutvmalah melihat Nazar dan membuatnya tidak fokus. Saking menunduknya ia sampai tidak melihat ada orang didepannya dan tak sengaja menabrak orang.

"Aduh, Maryam. Kamu kalau jalan itu hati-hati." Ujar Alya. Maryam mendongak sebentar sebelum kembali menunduk.

"Kamu kenapa sih?" tanya Alya. Maryam menggeleng. Alya mengerutkan dahi kemudian menangkupkan tangannya diwajah Maryam dan mengangkatnya.

"Kamu ada masalah?" Tanya Alya tak mau mneyerah. Lagi-lagi Maryam menggeleng.

"Euh... itu...itu..." Maryam bingung harus mulai darimana.

"Ngomong yang jelas!" Tegas Alya. Maryam menghela napas kemudian menatap Alya siap untuk bicara. Tapi, baru saja hendak bicara ia melihat Nazar tengah berjalan dari arah berlawanan. Spontan ia kembali menunduk dan berlari kecil menuju kelasnya meninggalkan Alya kebingungan dengan sikapnya.

Saat Alya berbalik dan melihat Nazar, saat itulah otaknya bekerja menyambungkan semua kejadian yang terjadi. Ohh... Aku tahu kenapa kamu jadi aneh gitu. Gumamnya sambil tersenyum simpul dan menyusul Maryam ke kelasnya.

Alya melihat Maryam berusaha menutup-nutupi wajahnya dengan buku. Ingin rasanya Alya tergelak melihat tingkah sahabatnya itu. Ia menarik buku dari tangan Maryam membuat gadis itu terkejut. Alya tertawa kecil melihat bagaimana wajah Maryam yang sedang tegang. Alya kemudian merogoh tasnya dan mengeluarkan masker kemudian menyodorkannya pada Maryam yang langsung disambar oleh gadis itu.

"Kalau pakai masker besar kemungkinan orang itu gak bisa kenal muka kamu." Alya sengaja menekan suaranya pada orang itu. Maryam sibuk memakai maskernya.

"Jazakillah khair, Ya. Aku benar-benar takut buat ketemu dia." Maryam merapihkan jilbabnya. Alya mengangguk kenudian duduk membantu Maryam.

"Aamiin, wa iyyaki. Emang kenapa sih sama Nazar?" Tanya Alya sambil merapihkan jilbab Maryam. Sahabatnya menghela napas berat.

"Aku bakal cerita tapi janji kamu nggak bakal teriak?" Maryam mengacungkan jari kelingkingnya. Alya menyambutnya.

"Insya Allahi, aku nggak bakal teriak." Maryam mulai menceritakan kejadian semalam hingga membuat Alya terkejut. Baru saja Alya hendak membuka mulutnya Maryam langsung mencegahnya.

"Kamu udah janji tadi!" Peringat Maryam. Alya langsung menutup mulutnya tapi tetap tak menghilangkan ekspresi terkejutnya. Detik selanjutnya ia sudah memeluk sahabatnya.

"Ya Allah, aku nggak nyangka sebentar lagi sahabatku yang bawel ini bakal punya besan!" Ujar Alya semangat. Maryam tersenyum kikuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Kita dan Illah[SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang