00

455 29 8
                                    

00

Mempunyai kebiasaan untuk lebih baik diam
dan lebih banyak untuk tidak mau ikut campur dalam masalah orang seringkali teman temannya memanggilnya sebagai Arsya Navila si gadis cuek.

Banyak yang bertanya "cantik cantik gitu kok cuek!" ya memang, sejak kecil bahkan udah dewasa seperti ini saja Arsya masih dengan sifat aslinya. Cuek tapi care.

Menjadi salah satu murid baru disekolah adalah hal yang tidak mudah bagi Arsya dan juga kaka nya. Reynal Abian. Ya, karena Ayah mereka merupakan pebisnis yang cukup handal dalam menjalankan berbagai projek di beberapa daerah. Nah, kali ini Ayahnya mempunyai tugas di Jakarta. Mau tidak mau keluarganya harus ikut pindah dengan tinggal bersamanya.

"Arsya cepat." ucap Kak Reynal.

"Sebentar." teriak Arsya saat menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

"Cepet dikit! Lo enggak lupa kan kalau ini hari pertama lo di sekolah baru. Jadi jangan sampai telat." sahut Kak Reynal.

"Kalo lo ngomong terus kita makin telat." ucap Arsya yang memakai sepatu putihnya.

**

"Duh, hampir aja gua telat, untung Kak Reynal cepet tuh bawa mobilnya, kalau gak gila telat dong." guman Arsya sambil berjalan menuju ruang kantor.

SMA Jayadarma sekolah elit dengan berbagai fasilitas penunjang nya yang membuat sekolah ini dijadikan sebagai nomor satu sekolah terfavorit.

Sorot pandang ketika Arsya melewati ruangan demi ruangan untuk menuju kantor semua nya menatap dengan tatapan arti siapakah dia. Sampailah dia di kantor. Bertemu dengan guru yang memiliki wajah putih dan tinggi bernama Ismi. Bu Ismi langsung mengajak Arsya menuju kelasnya.

"Kalian hari ini kedatangan siswi baru, Ibu harap kalian jadi teman baiknya. Arsya silahkan masuk." dengan langkah gugupnya dia masuk ke dalam kelas 12 IPA 4. Dia melihat di sekeliling kelasnya bernuasa biru langit.

"Silahkan perkenalkan dirimu." perintah Bu Ismi.

"Perkenalkan, nama saya Arsya Navila. Anak pindahan dari Surabaya. Semoga aku menjadi teman baik kalian." ucap Arsya dengan nada yang sedikit pelan dan gugup.

"Arsya, silahkan kamu duduk bersama dengan Ayla di sana." tunjuk Bu Ismi ke bangku yang sebelahnya kosong. Lambaian tangan Ayla pun membuat Arsya tersenyum kemudian dia berjalan pelan menuju kursi yang di tunjuk oleh Bu Ismi tadi.

Gadis cantik dengan senyum yang manis itu, menunjukkan bangku kosong yang ada disebelahnya.

"Hai, kenalin gua Ayla." sapa Ayla mengulurkan tangannya.

"Gua Arsya.” jawab Arsya membalas uluran tangan Ayla.

Pertemuan pertama dengan gadis bernama Ayla itu menjadikan Arsya merasa bahwa dirinya seiring waktu akan terbiasa dengan lingkungan barunya ini.

**

"Oh ya Arsya lo harus tau sesuatu yang harus lo tau setau-taunya!" ucap Ayla.

"Apa itu?"







..........

Bukan Untuk AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang