06

97 12 0
                                    

Sepulang sekolah.

Sebenarnya Arsya ingin sekali memutar balikan waktu. Jika saja dia tidak pindah atau menolak untuk membimbing olimpiade pasti sekarang dia sedang bersenang senang dengan teman nya.

Di ruangan yang serba putih itu terlihat ada beberapa anak. Dan juga ada Arda. Laki laki itu tampaknya sudah duduk dan siap dengan laptop di depan nya.

Untung saja Arsya tidak sendiri. Dia ditemani Bu Ismi dan Bu Ismi mengantarkan nya pada meja tempat biasa Arda dan Nazla mengajar dan membimbing.

"Nah Arsya kamu duduk di sini ya. Kenalin dia Arda, patner kamu. Kalian berdua baik baik disini ya," ucap Bu Ismi membuat Arda mengangguk begitu juga Arsya.

"Satu lagi Ibu tidak bisa menemani kalian karena Ibu harus menjemput anak Ibu di sekolah nya. Kalau begitu Ibu duluan ya, semangat buat kalian,"

"Siap Ibu hati hati," Bu Ismi tersenyum lantas keluar dari ruangan.

Arda kembali duduk, begitu juga Arsya yang ikut duduk dan membuka tasnya sambil merapihkan buku nya.

"Eh gila! Udah lama?" tanya Nazla yang tiba tiba datang.

"Baru aja," balas Arda. Nazla menoleh kesamping, "kenalin Arsya namanya yang anak baru itu," jelas Arda. Arsya pun tersenyum.

"Ouh gue Nazla, eh gue beli minum dulu ya sama keluar sebentar," ucap Nazla.

"Hemm,"

Nazla pun segera berlari keluar ruangan meninggalkan tasnya. Sekali lagi yang dilakukan Arsya diam. Jujur dia itu bingung harus melakukan apa.

"Eh Arsya? Lo ikut bimbingan atau sama sekalian ngajar?" tanya Reyhan yang baru masuk.

"Dua duanya sih, lo ngapain kesini?"

"Ini mau bimbingan juga buat ngajarin adik kelas," ucap Reyhan.

"Ouh- oke," Reyhan pun kembali berjalan menuju tempatnya. Arda yang melihat interaksi antar keduanya pun akhirnya menutup laptopnya dan membuka soal soal.

"Lo-emm temen nya Ayla ya?" tanya Arda membuka suara.

"Iya- gue temen nya Ayla," Arda mengangguk, "pernah ikut lomba pas disekolah lama?" kali ini Arsya yang mengangguk.

"Nih lo pelajarin dulu aja materinya. 5 menit lagi kelas di mulai," ucap Arda.

Arsya mengambil lembar materi nya. Ternyata materi yang sama seperti guru Arsya mengajarkan waktu di sekolah lama.

Nazla pun datang dengan membawa minuman dan makanan, "gue makan dulu ngga papa kan ya? Gue belum makan apa apa dari tadi siang," ucap Nazla.

"Lah kenapa?" tanya Arda.

"Disuruh Pak Burhan data anak," ucap Nazla, "Oh ya mau ngga?" tawar Nazla pada Arda. Arda menggeleng.

"Hmm? Ini soal udah gue kerjain yang gue kirim ke lo tinggal nanti kita kasih ke anak anak," ucap Nazla sambil mengunyah.

"Yang pas semalam?"

"Iya, coba cek dulu," ucap Nazla

"Arsya? Lo udah paham belum materinya?" tanya Arda.

"Udah kok materi ini udah gue pelajari," ucap Arsya.

"Okee terus yuh ke kelas pasti anak anak udah nungguin," ucap Arda.

Nazla pun memandang Arda dengan tatapan menyebalkan, "baru juga selesai makan!"

"Ya udah selesai kan intinya? Yaudah ayo! Gue jam 2 mau ada eskul basket," ucap Arda memasukan laptop kedalam tas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Untuk AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang