03

139 16 2
                                    

03

"Lo gimana pulang nya?" tanya Ayla yang sibuk menjepit rambutnya menjadi sebuah kunciran karena katanya kalau naik motor rambutnya suka terbang.

"Di jemput paling, lo jadi sama Raka?" tanya Arsya. Mereka berdua kini sedang berada di depan lemari yang banyak sekali pialanya sekaligus di depan Lapangan.

"Iya dong, lo mau kaya gue? Cari disini banyak, nih gue kenalin yang di deket tiang bendera yang lagi benerin jam,"

"Mana?" tanya Arsya, "itu loh itu, nah nah yang sekarang benerin ikat pinggang," jelas Ayla.

"Oh oh iya itu pake kaos hitam? Siapa siapa?"

"Nah, dia itu namanya Adam anak paskib sama anak futsal. Liat sendiri kan tingginya, Bu Jamilah aja kalah," ucap Ayla.

"Ya iyalah, Bu Jamilah kan pendek,"

"Lo yang bilang ya bukan gue-,"

Arysa menarik lengan Ayla, "hust! Lanjut!"

"Nah dia jomblo, kesempatankan buat lo. Tapi, sayang nya dia orang yang susah pdkt. Biasa tipe tipe orang ganteng suka gitu," jelas Ayla.

"Emm, yang lain. Skip!"

"Yang lagi minum aqua namanya Jefri anak paskib juga. Ganteng kan?"

"Plis selain ana paskib!" ucap Arsya dengan malas.

Ayla celingukan ke kanan dan ke kiri melihat melihat seseorang, "nah kali ini bukan paskib tapi anak OSN IPA,"

"Di sebelah pintu lab namanya Reyhan Erfario. Panggilan nya Rey, anak berprestasi di SMA Jayadarma," jelas Ayla. Mata Arsya seolah menelusuri orang tersebut.

"Anak pindahan dari Surabaya bukan?" tanya Arsya.

"Iya-lo tau?"

Arsya mengangguk, "tau dong. Dia satu SMP sama gue gila terus pernah satu SMA juga," balasnya sambil menepuk jidat.

"Jodoh kali tuh, udah enggak ketemu lama eh taunya ketemu," balas Ayla kemudian di susul pukulan tangan dari Arsya.

"Hei La, ayo!" ucap Raka yang tiba di depan mereka berdua.

"Eh-eh ayo ayo, duluan Sya. Lo udah di jemput kan?" tanya Ayla memastikan.

"Udah didepan ternyata duluan ya hati hati kalian," ucap Arsya melambaikan tangan nya pada Raka dan Ayla. Keduanya pun membalas lambaian tangan Arsya.

***

"Lah lo mau balik Rey?" tanya Gera teman satu eskul KIR. Reyhan juga mengikuti ekstra futsal, setelah dari ruangan lab dia pergi menuju lapangan futsal, ternyata sudah ada beberapa anak yang sedang menunggu jam ekstra dimulai.

"Ya iya lah udah selesai kan. Eh gue mau pulang dulu lah," balas Reyhan yang sedang bermain ponsel dengan  tas yang dia sampirkan di pundak kiri.

"Lah lo ngga futsalan? Ngapain pulang bego! Ini aja udah jam setengah 2,"

Reyhan menarik nafasnya, "gue engga bawa baju olahraga!" balas Reyhan, "oh! Ya ngomong lah!" balas Gera, "kalau gitu gue tunggu di lapangan, lama awas lo!" imbuh Gera.

Reyhan pun tersenyum lalu pergi keluar. Menuju ruang pintu utama sekolah dan berdiri disana.

Seseorang menarik perhatian Reyhan sejak dia berdiri. Dia Arsya, perempuan itu sedang membuka pintu mobil.

Tet...

Bunyi klakson membuyarkan perhatian Reyhan. Dia Adam, anak paskib.

Bukan Untuk AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang