1. Siapa lo?

97 42 10
                                    

~Happy Reading~

Langit pagi yang cerah membuat suasana menjadi adem. Tetapi tidak untuk suasana hati si cewek tengil.

Kalian bisa memanggil Rebecca. Sifatnya yang sok jagoan membuat dia di benci siswa SMA Tri Sakti. Dia juga terkenal dikalangan guru-guru, langganannya guru BK.

Walaupun dia tidak pernah membully siswa, tetepi dia sering menghajar orang yang membuat masalah padanya. Tidak memandang dia cewek bahkan cowok.

Rebecca bersama gengnya memasuki gerbang sekolah. Geng FB atau geng four bar-bar, menjadi pusat perhatian.

Rebecca berjalan dengan santai menuju kelas bersama temannya.

Rebecca dan Tasya di kelas 12 mipa 3. Sedangkan Felly dan Abel di 12 mipa 1. Meskipun tidak sekelas tetapi persahabatan mereka tetap terjalin kompak.

Rebecca berjalan ke bangku tempatnya duduk, di barisan belakang pojok.

Hari ini Rebecca ingin tidur di jam pelajaran pertama. Dia tidak cabut kelas seperti biasanya, kalau saja tidurnya tidak terganggu mungkin dia tidak akan tidur di kelas.

Guru yang sedang menerangkan seketika murka dengan anak muridnya yang susah di atur.

"Rebecca! Keluar kamu sekarang," ucapnya marah. Membuat Rebecca terbangun dari tidurnya yang baru lima belas menit tertidur.

Tentu Rebecca tidak mengambil pusing, dia bergegas keluar kelas. Bu Fifin yang tadi menerangkan hanya bisa mengelus dada, dan berucap dalam hati semoga anak muridnya mendapatkan hidayah.

Rebecca berjalan santai di koridor menuju rooftop. Belum sampai rooftop kakinya melangkah menuju kelas di bawah tangga rooftop.

Ia memasuki kelas yang sudah tidak terpakai, bukan gudang bisa di bilang kelas kosong. Toh, masih ada beberapa meja dan kursi disana.

Melanjutkan tidur yang sempat terganggu. Hingga waktu istirahat tiba, bergegas menuju kantin. Perutnya sudah bunyi daritadi. Sebelum berangkat sekolah Rebecca tidak sarapan dahulu.

Rebecca berjalan menuju meja yang temannya duduki.

"Eh Bec. Darimana aja lo?" Tanya Felly. Disana juga sudah ada Abel.

"Biasa. Eh sini lo!" Panggil Rebecca pada anak cowok yang sedang mengantri makanan.

"Saya kak?" ucap si cowok, yang sepertinya adik kelas.

"Iya lo, nih beliin gue mie ayam sama es jeruk. Kembaliannya buat lo." Sambil menyodorkan uang lima puluh ribu.

Adik kelas yang ingin menerimanya langsung di cegat sama cowok bermata empat. Lihat saja dia memakai kacamata, seperti orang culun.

"Apa-apaan lo, pergi lo jangan sampe berurusan sama gue," ucap Rebecca mengusir cowok culun itu.

"Saya bilang jangan di ambil. Dia punya kaki bisa jalan sendiri," ujarnya kepada si adik kelas.

"Heh mau lo apa hah?" Tanya Rebecca sambil mencengkram kerah bajunya.

Cowok culun itu berusaha melepaskan tangannya tetapi tidak bisa, si cewek sangat kuat.

"Lo bisu! Gue nanya bodoh." Rebecca yang sudah hilang kesabarannya langsung menonjok siswa itu. Kejam!

Si cowok hanya meringis dan memegang ujung bibirnya yang mengeluarkan darah. Tidak habis pikir ada cewek yang seberani itu sama cowok.

Sahabatnya melerai Rebecca agar dia tidak masuk ruang BK lagi. Tetapi lagi-lagi matanya memicing tajam kepada cowok dihadapannya seolah mengisyaratkan ingin menerkamnya.

Cowok culun itu menatapnya datar lalu pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun.

"Ih dasar kurang ajar!" Lalu Rebecca pergi dari kantin. Menerobos ramenya kantin dan pergi ke rooftop.

°°°°°

--Thank you🥀--

Jangan lupa untuk vote dan comment🖤
Maklumin ya guys kalo kebanyakan typo✌️tinggalin jejak kalo ada typo supaya gampang direvisi.

🥀Love you all🥀

Unforgettable GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang