~Happy Reading~
°°°°°
Sebuah pengumuman menyuruh semua murid SMA Tri Sakti berkumpul di lapangan. Semua murid berbaris dengan rapih.
"Oke selamat pagi anak-anak SMA Tri Sakti. Ada beberapa informasi yang akan ibu sampaikan kepada kalian semua. Mohon perhatiannya." Ucap kepala sekolah yang bernama Iskandar.
"Pertama ibu ingin mengucapkan terimakasih kepada siswa berbakat SMA Tri Sakti yang sudah memperebut juara satu dengan lomba olimpiade sains yang diadakan seminggu yang lalu," ujar Bu Iskandar dengan sebuah mikrofon.
Rebbeca yang bosen dengan pengumumannya, memilih pergi meninggalkan lapangan. Namun sebelum ia pergi Bu Iskandar kembali berbicara.
"Selamat untuk siswa yang bernama Farel Genta Anderson dari kelas 12 Ipa3."
Langkah kaki Rebecca terhenti, namun beberapa detik kemudian ia memilih pergi dari lapangan.
Rebbeca memilih pergi ke kelas, hari ini ia tidak ingin membolos. Ia merebahkan kepalanya di meja dan duduk di bangku pojok belakang.
Bel masuk berbunyi nyaring, semua murid masuk ke kelas masing-masing. Banyak yang menatap Rebecca bingung, karena ia tidak membolos seperti biasanya.
Wali kelas pun masuk untuk memberikan informasi yang belum detail.
"Mohon perhatiannya! Ibu minta waktunya sebentar," ujarnya. "Kalian sudah kelas 12. Ini waktunya kalian untuk serius belajar, tidak untuk main-main. Akan jadi apa kalian dimasa depan nanti, itu bergantung pada diri kalian masing-masing-" Rebecca langsung memotong ucapan Bu Ririn -wali kelasnya. Memang anak kurang ajar.
"Bu langsung to the point aja."
"Rebecca kurang ajar kamu ya, ibu lagi bicara kamu asal potong saja. Kalau tidak suka, ibu persilahkan kamu keluar."
Rebecca hanya menghela nafas, "ibu baperan banget nih, saya kan cuma bercanda hehe...."
Bu Ririn mengelus dada dengan perlakuan Rebecca yang tidak berubah.
"Rebecca maju kamu!" Tunjuk Bu Ririn.
Rebecca maju ke depan dengan pasrah. Ia berjalan malas menuju Bu Ririn.
"Mulai hari ini setiap pulan sekolah kamu akan belajar bareng bersama Farel!" Ucap Bu Ririn.
"Hah? Gimana maksudnya?" Tanya Rebecca lagi.
"Ibu percayakan semua kepada Farel," tunjuknya kepada Farel.
Farel tidak menerima, "Bu saya tidak mau."
"Karena ibu percaya sama kamu, makanya kamu yang ibu tunjuk. Tugas kamu ajari dia hingga nilai dia bisa melebihi kamu."
"Hah? Saya gak se-"
"Saya setuju Bu! Biar saya pintar kan Bu? Hehe... Kami berdua setuju." Rebecca memotong pembicaraan Farel dan menyetujui keputusan Bu Ririn.
Semua siswa di kelas menatap Bu Ririn tak percaya. Ia tahu akan jadi apa Farel ketika berurusan dengan Rebecca.
"Baik, mulai hari ini kamu akan belajar bareng. Terserah kalian belajar dimana. Farel kamu wajib laporan sama saya setiap hari!"
"Siap Bu," balas Rebecca dengan tersenyum kemenangan.
"Baik sekian informasinya! Saya permisi." Setelah Bu Ririn pergi dari kelas, suasana kelas ricuh.
"Hai Farel enaknya belajar dimana? Perpustakaan? Kelas?" Tanya Rebecca. Namun Farel tidak menjawab, ia melanjutkan menulis rangkumannya. "Oke, di rumah Lo sepulang sekolah." Rebecca pergi meninggalkan meja Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Gift
Ficção Adolescente°°°°° Sebuah hadiah kecil yang mengingatkan kita pada masa lalu. °°°°° Ig: @indahz.ahra