2. Teman sekelas

70 39 15
                                    

~Happy reading~

Saat menginjakkan kaki di rooftop sekolah, sabuah notifikasi masuk di handphone Rebecca.

"Bec lo dimana?"  Tanya seseorang melalui handphone miliknya. Ia pun menelpon nomor tersebut.

"Tolongin gue! Lo cari informasi tentang cowok yang di kantin tadi," ucapnya lalu mematikan teleponnya, tanpa membiarkan orang yang diseberang telepon menjawab.

"Arghhh.... Kenapa selalu ada masalah mulu dihidup gue." Lalu menendang meja yang sudah rusak.

'Tring'. Bunyi notifikasi masuk lagi melalui ponselnya.

Setelah membaca pesan yang dikirim seseorang kepada dirinya, raut wajahnya menjadi marah seolah ingin menelan habis orang itu.

°°°°°

Sejak tadi Abel uring-uringan merutuki Rebecca yang menyuruhnya mencari tahu tentang cowok yang membuat masalah padanya. Ralat, semua temannya disuruh mencari tahu siapa namanya.

"Gue gemes banget sama Rebecca. Untungnya nih ya, dia itu teman gue," meskipun kesal, tetapi ia tidak pernah menolak untuk membantu gengnya. Solid.

"Itu orang kaya gak asing sih," ucap Felly seperti mengenal orang itu.

"Tau namanya?" Tanya Abel.

"Enggak, atau iya ya. Pokonya gue lupa. Hehehe." Cengir Felly.

"Tas?" Panggil Abel dengan senyum meminta sesuatu.

"APA?" Ucap Tasya ngegas.

"Anjir santai mbak. Gak usah ngegas, ini bukan jalan raya. Rame banyak orang," ucapnya, "gini Abel imut punya saran, gimana kalo kita minta tolong pacarnya Tasya mencari tahu tentang si cowok culun?" Sarannya yang membuat Tasya menatap tajam.

"Cowok gue bukan babu."

"Siapa juga yang bilang cowok lo babu Tasya." Kini Abel ingin merutuki Tasya.

"Gue rasa saran bocer bener tuh, gimana Tas?" Felly mendukung Abel.

Abel yang sejak tadi mendengar kata bocer, makin ngedumel. Bagaimana bisa namanya diganti. Lalu ia pergi membeli minuman.

"Oke oke." Tasya akhirnya mengakhiri perdebatan. Lalu ia mengeluarkan handphone dari saku roknya. Mengirim pesan kepada sang penerima.

Sepuluh menit sebelum masuk, Dimas pacar tasya datang bersama ketiga temannya.

"Kenapa beb?" To the point Dimas ke Tasya.

"Gak usah alay." Kesal Tasya. "Lo kenal cow-"

"Duarrr." Abel datang dengan minumannya dan mengagetkan semua temannya.

"Anjir! Heh kaleng rombeng bisa gak sih ko diem gitu. Noh kaya Tasya sama Felly anteng," ujar Bima.

"Heh bocer, sialan lo," ucap Felly yang ingin menendang si mulut cerewet dari bumi.

"Bocer! Ahahaha," toanya berbarengan dan tawa Gilang dan Bima pecah ketika mendengar kata bocer.

"Ck! Bocer bukan boker." Abel meluruskan kesalahpahaman.

"Mulut hidup, bocer sama boker gak ada bedanya." Tawa Gilang yang senang membully Abel.

"Udah diam apa! Banyak bacot lo semua." Marah Tasya.

"Sabar Tas," ucap Dimas menenangkan Tasya yang sejak tadi menahal amarah.

"Dim lo ken-" bel masuk berbunyi. "Sial! Lo sih daritadi." Kesal Tasya mengutuk teman-temanya yang banyak mulut.

"Gimana kalo kita bolos aja?" Usul Raka yang daritadi diam.

"Setuju." Ucap semuanya.

Akhirnya mereka menuju rooftop sekolah. Karena mereka semua tahu kalo di kantin tidak akan aman karena ada petugas yang patroli di jam pelajaran.

Saat di rooftop mata Tasya menjelajah  mencari Rebecca. Yang sedari tadi menginjakkan kaki tidak melihat anak itu.

"Dim lo kenal cowok kira-kira tingginya se Raka?" Tanya Tasya to the point.

"Yang se Raka banyak kali Tas." Ucap Bima.

"Kulitnya putih, pakai kacamata juga?" Ucap Felly.

"Yang pake kacamata juga banyak kali Fel," balas Raka.

"Eumm... Anaknya kaya culun gitu, mukanya datar?" Tanya Tasya lagi.

"Di sekolah kita banyak kali yang modelan culun gitu." Ujar Gilang.

"Kalian semua dari tadi tinggal jawab kenal apa enggak?" Kini Abel kesal dengan jawaban laki-laki yang menurutnya jawabannya sama aja.

Dimas kini yakin orang dengan ciri-ciri tersebut, "Loh kamu gak kenal beb? Akukan udah pernah ngasih tau ke kamu. Dia teman sekelas kita."

Tasya menyekap mulu bawel Dimas. "Diam Dim gak usah bawel. Kamu kenal apa enggak?"

"Kenal jangan bilang kamu mau selingkuh ya?" Ucapanya, menatap tajam ke Tasya. Tasya yang mendapat tatapan tajam langsung menendang kaki Dimas.

°°°°°

--🥀TBC🥀--

Jangan lupa voment👌🏼

~Love you all~

Ig: @indahz.ahra

Unforgettable GiftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang