🖤Luka itu lebih menyakitkan saat orang yang menyakiti kita itu adalah orang kita sayangi. Luka itu akan berkali-kali lipat sakit nya 🖤
Sesudah dokter Hadi menyampaikan tentang kehamilan Nada membuat Hermawan murka dan langsung saja menghampiri putrinya yang masih tertidur terlelap.
"Anak tidak tahu diri! Cepat bangun!" hardik Hermawan sudah di kuasai kemarahan saat tahu Nada mengandung padahal putrinya belum menikah. Nada yang mndengar suara Papanya terbangun dan hal pertama yang Nada lihat adalah tatapan Papa nya yang di penuhi kemarahan.
"Anak kurang ajar!" bentak Hermawan keras ingin menampar Nada tetapi di tahan oleh sang istri yang mencoba menenangkan nya.
"Sabar Pa. Kita bicaran baik-baik." lirih Helena dengan kedua mata yang memanas karena kenyataan ini membuat hatinya hancur berkeping-keping.
Nada sendiri hanya bisa terisak saat rahasia nya akhirnya telah terbongkar juga. Ia tidak sanggup menanggung ini semua melihat keluarganya menatap nya dengan kecewa dan kemarahan.
"Katakan siapa ayah dari bayi mu ini. Cepat katakan, Nada!" Murka Hermawan menunjuk kearah Nada. Bukan nya iba melihat putrinya menangis tidak berdaya justru Hernawan semakin meledak karena amarah yang memuncak.
"Dasar anak tidak tahu diri! Tidak punya malu kau. Mempermalukan keluarga saja!" Maki Hermawan menampar Nada dan sontak saja Helena memeluk suami sambil terisak.
Risa hanya bisa menatap sendu adik karena ia sendiri masih tak menyangka Nada sedang hamil. Bagaimana adik nya yang polos dan lugu itu menjadi seperti ini. Kenapa?
"Maaf Pa... Maafkan Nada." isak Nada sambil memohon ampun kepada Papa nya.
"Cepat katakan siapa bajingan itu hah! Agar dia bertanggung jawab." Desak Hermawan mendapatkan gelengan dari Nada.
"Tidak, Pa. Jangan tanyakan itu." Isak Nada memohon.
"Kau tidak ingin memberitahu siapa yang menghamilimu heh?!" geram Hermawan ingin menampar Nada kembali tetapi Helena menahan nya bersama Risa.
"Sabar Pa. Nanti tekanan darah Papa naik lagi. Risa tidak ingin Papa jatuh sakit lagi." Risa menenangkan Papanya dengan wajah memerah.
Harmawan menghela nafas dan mencoba mengendalikan amarahnya saat melihat Nada yang masih menangis tergugu di ranjang rumah sakit tanpa mau memberitahu siapa Papa dari anak yang dia kandung.
****__
Setelah kemarahan Hermawan dan kebungkaman Nada, Helena dan Hermawan keluar untuk menenangkan diri mereka. Sedang kan Risa mencoba menenangkan sang adik, memeluk dan mengusapi punggug sang adik yang tidak henti terisak dan berkata maaf kepada mereka.
"Tenang aku bersama mu, Nad." Risa menenangkan adik nya tetep malau semakin membuat Nada menangis deras dan itu membuat Risa kebingungan. Hermawan dan Helena menghampiri putri nya dengan lebih tenang lalu Hermawan menanyai Nada.
"Ceritakan kepada Papa, nak. Siapa ayah dari anak mu? Setahu Papa kau belum memiliki kekasih." Hermawan sebisa mungkin untuk menguasai dirinya untuk tidak menampar putri bungsu nya lagi. Nada masih tidak memberitahu siapa ayah dari bayi itu membuat Hermawan menyerah.
*****
Beberapa hari setelah mengetahui Nada mengandung membuat Hermawan dan Helena sedih. Putrinya Risa beberapa hari lagi akan menikah dan putrinya satu lagi mengandung dan masih saja bungkam siapa ayah bayi itu. Hermawan tidak bisa diam saja, dirinya harus mendapatkan jawaban dari Nada sekarang juga agar Hermawan lebih fokus kepada pernikahan Risa dan Rangga.
![](https://img.wattpad.com/cover/203440326-288-k999899.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
HumorNovel Hurt Love Risa dan Rangga sudah 3 tahun menjalin hubungan dan akan melangsungkan pernikahan. Segala persiapan untuk pernikahan mereka sudah selesai tetapi tiba-tiba sebuah berita buruk datang dari adiknya Nada yang mengandung. Semua orang terk...