Lihat Aku Kim Hanbin

Chapter 18 Jennie POV

Cemburu itu manusiawi kan? Jadi
tidak ada yang salah kalau aku
merasa cemburu.

Melihat hanbin berciuman dengan
wanita itu saja sudah membuatku
ingin menenggelamkannya di
lautan lepas, apalagi dengan
kenyataan kalau hanbin
menyewanya dan tidur dengan
wanita itu.

Memangnya aku kurang? Aku kan
selalu menuruti kemauan dia saat
diranjang. Dasar laki-laki.

Aku tahu kalau dahyun itu memang
wanita bayaran. Yang membuatku
tidak terima adalah dahyun yang
menyewanya dengan kontrak
selama satu tahun

Itu artinya hanbin selalu
bersamanya saat ia butuh kan?. Ya
memang sih kontrak itu dimulai
sebelum aku menjalin kasih
dengan hanbin, tapi tetap saja itu
membuatku cemas. Bagaimana
kalau ternyata selama ini hanbin
masih suka menemuinya?.

Dan apa itu yang dahyun katakan?
Apartemen?

Alih-alih membawanya ke hotel,
Hanbin lebih memilih membawa
wanita itu ke apartemennya.

Hebat sekali dia.

Aku bahkan tidak tahu kalau
Hanbin punya apartemen.
Apartemen itu pasti dipakainya
khusus untuk bersama dengan
Dahyun.

Arrrggghhhhh, membuatku kesal
saja!!!

Aku jelas tahu apa tujuan dahyun
bicara seperti itu padaku, pamer
soal kontrak mereka yang belum
berakhir.

Dahyun harus ingat kalau aku ini
seorang Kim Jennie. Aku jelas tidak
bodoh.

Dia pasti ingin memiliki hanbin
sepenuhnya, dasar tidak tahu
malu. Wanita itu tidak sadar
dimana posisinya.

Semarah apapun aku pada hanbin
aku tidak akan pernah melepaskan
Hanbin untuk wanita itu.

Enak saja!!!

Hanbin itu hanya milikku seorang.

"jane, buka dulu pintunya. Jangan
salah paham sayang, aku bisa
jelaskan apapun yang ingin kau
tanyakan. Jangan seperti ini, Jane"

Suara hanbin dan ketukan
pintu terdengar sahut-sahutan
ditelingaku.

Jangan harap aku membuka pintu
itu untuknya. Tidak untuk saat ini.
Aku masih marah tentu saja.

Untung saja aku bisa meyakinkan
Donghyuk kalau Hanbin pasti
punya alasan untuk itu. Kalau
tidak, sudah pasti ia akan ikut
turun dan masuk kedalam
apartemenku ini. Hanbin bisa
babak belur ditangan Donghyuk.
Laki-laki pemalas itu kan sudah
membenci hanbin, ditambah
dengan fakta yang ia tahu
kemarin, entah sebesar apa
kemarahan dia. Aku yakin
sekarang ia sudah mengadu pada
Mino, dan mereka akan berkomplot
meyakinkan Jaewon untuk
kembali bersamaku.

Kenapa aku jadi merindukan
Jaewon ya? Aghh, ada-ada saja.

Mereka berdua adalah suporter
nomor satu Jaewon, yang aku
syukuri adalah Jaewon yang bisa
bersikap dewasa, tidak seperti dua
laki-laki kekanakkan itu.

"Arrghhh, kenapa hidupku
dikelilingi oleh laki-laki manja
dan kekanakkan. Mino, Donghyuk
dan Hanbin. Mereka sama saja"
gumamku kesal.

Aku lebih memilih menarik
selimutku dan tidur, besok aku
ada rapat penting dengan ketiga
sahabatku tentang pembangunam
resto di busan. Biarkan saja si
Bodoh menyebalkan itu merengek
diluar sana. Aku tidak peduli.

🐥🐥🐥

Aku sudah siap dengan pakaian
kerjaku hari ini. Dress selutut
tanpa lengan berwarna kuning
cerah, dengan aksesoris pita besar
dipinggang. Boots dengan hak
setinggi lima centi menemani
langkahku.