03

1.4K 112 38
                                    

Kini hari - hari Yoongi tak semendung dulu lagi. Biasanya Yoongi akan terdiam dalam ruangan khusus yang dibuatkan Jungkook menjadi sebuah studio tempatnya bekerja bila Jungkook berangkat ke kantor.

Rumahnya juga lebih terasa berwarna dengan kehadiran bayi kecilnya dan Seulgi yang masih sering dititipkan padanya.

Mendengar tangisan bayi, Yoongi segera berlari dari dapur menuju kamarnya. Disana - diatas kasurnya--terlihat Jungkook sedang menggigiti lalu mencubit pipi chubby anaknya.

"Astaga buntalan, berhenti mengganggu tidurnya," Yoongi mencubit pinggang Jungkook lalu membawa sikecil dalam gendongannya.

"Cup cup sayang, papamu memang jahat, kalau sudah besar nanti balas aja pake pukulan,"

"Astaga, jangan dengarkan mamamu. Papa baik sayang, cuman gemes aja liat Jimin tidurnya imut banget,"

Yoongi menampar pipi Jungkook pelan. "Bilang aja jahil, pake alasan segala," dumel Yoongi.

Jimin yang awalnya menangis kini terkikik pelan membuat Yoongi mengernyit bingung. Tangan kecil Jimin terangkat ingin meraih wajah Jungkook.

Yoongi seakan mengerti mendekatkan Jimin kewajah suaminya. Jimin memukul - mukul wajah Jungkook dengan tangan mungilnya lalu terkikik.

"Astaga, hyung. Kau mengajarkan kekerasan pada anak kita,"

Yoongi tertawa memamerkan gusinya yang diikuti oleh Jimin kecil. Jungkook tersenyum lebar, Jungkook merasa kini kebahagiaannya membuncah memenuhi dunia, dunia mereka bertiga.

.
.
.
.
.

"Hyuuung," panggil Jungkook yang dijawab Yoongi dengan gumaman kecil. Yoongi menepuk - nepuk paha Jimin kecil lembut. "Hyuuuuuuuuung,"

"Diam buntalan, nanti Jimin terganggu," bisik Yoongi memperingati. Jungkook menekuk bibirnya kebawah, wajahnya ia buat memelas agar terlihat imut.

Namun bukannya gemas, Yoongi malah merasa kesal. "Gak." Yoongi menghela nafasnya pelan lalu kembali menepuk - nepuk paha Jimin.

"Hyung, sebentar aja aku janji. Kita bisa melakukannya di kamar tamu atau ruang keluarga, karna gak mungkin dikamar Jimin. Kasurnya kecil."

"Ini bukan soal ruangan Kook, ini salahmu. Kau mengajak Jimin bermain terlalu lama, dia akan--"

Jungkook menghentikan ucapan Yoongi dengan meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Yoongi. "Jimin, pasti akan tertidur lelap,"

"Terserah padamu," pasrah Yoongi. Jungkook turun perlahan dari atas kasur, lalu memutari tempat tidur dan berhenti disebelah Yoongi. "Hyung," Jungkook mengedipkan matanya sembari menggenggam tangan Yoongi.

"Baiklah,"

.
.
.
.

"Nghh,"

"Ahh,"

"Mmnhh, akh. Jahhnganh mmhh digigithh, Kook-ahhh,"

"Ah, aw, Kookiee,"

Jungkook menarik baju kaosnya hingga terlepas, lalu tangannya kembali menggenggam erat tangan Yoongi.

"Hyung, aku mencintamu," bisik Jungkook tepat ditelinga Yoongi.

"Akuhh emh jugahh,"

My Baby J -KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang