Yoongi berkali - kali menatap pintu UGD dimana suaminya Jeon Jungkook berada. Jimin bahkan sudah tertidur lelap dipangkuannya.
"Yoon," panggil Jin. Jin menyentuh pundak Yoongi dan mengelus pelan untuk menenangkan. "Aku pulang dulu, Jimin dan Taehyung terlihat kelelahan. Malam ini biarkan Jimin menginap ditempatku,"
Yoongi menatap sendu wajah Jimin, anak itu terlihat tidak nyaman tidur dipangkuannya. Yoongi mengelus lembut pipi tembem Jimin.
Lalu matanya beralih pada sikecil Taehyung yg tertidur dalam gendongan Namjoon. Ah anak lelaki dengan senyuman kotak itu pasti kelelahan menenangkan bayinya yang terus menangis sejak siang dimana Yoongi menemukan Jungkook pingsan dikamar.
"Jagakan Jimin untukku,"
Seok Jin mengangguk lalu mengambil Jimin ke dalam gendongannya. "Kami pulang dulu, hubungi kami jika terjadi sesuatu," ucap Namjoon.
Yoong menatap sedih punggung Seok Jin yang semakin menjauh. Banyak hal berputar dalam benaknya, Jimin dan Jungkook.
Hal - hal buruk masuk kedalam pikirannya, Tuhan Yoongi sangat mencintai kedua orang ini namun kenapa perasaan tidak enak hinggap dalam hatinya?
"Keluarga Jeon Jungkook?"
Yoong menengadah menatap pintu UGD dimana seorang Dokter berdiri menatapnya bertanya. "Saya," jawab Yoongi.
"Ikut saya, ada hal yang harus saya sampaikan,"
Rasanya jantung Yoongi berdetak semakin kencang, keringat dingin mengalir didahinya. Ada apa?? Batinnya bertanya - tanya.
"Tuan?"
Yoongi tersentak dari lamunannya. "B-Baiklah," Yoongi berdiri dari duduknya dan berjalan mengikuti sang Dokter menuju sebuah Ruangan diujung lorong.
"Bagaimana keadaannya?" Tanya Yoongi to the point saat berada dalam ruangan. Sang Dokter menghela nafasnya. "Silakan duduk dahulu,"
"Sebelumnya saya mau bertanya, apakah tuan-?"
"Yoongi saja,"
"Baiklah, apakah tuan Yoongi memiliki riwayat penyakit jantung?"
Yoongi menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Tuan Jungkook sepertinya memiliki riwayat penyakit Arteri Koroner," ucap Dokter.
"A-apa?" Tanya Yoongi tergagap tak percaya.
"Arteri Koroner atau Jantung Koroner adalah masalah jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh arteri koroner. Penyakit ini bisa disebabkan gaya hidup tidak sehat atau juga faktor keturunan." Ucap Dokter itu menjelaskan.
"Tapi Jungkook sehat, dia sering berolahraga dan pola makan yang selalu terjaga," bantah Yoongi.
"Apakah tuan Jungkook memiliki keluarga yang memiliki penyakit yang sama?"
Yoongi diam, apakah orang tua Jungkook memiliki riwayat penyakit yang sama? Yoongi tidak tahu, ia tidak begitu mengenal keluarga Jungkook.
"Dan sepertinya tuan Jungkook sudah memiliki penyakit ini sejak lama dan pernah melakukan operasi sebelumnya,"
Yoongi menggigit bibir bawahnya, apa ini? Kapan Jungkook pergi operasi? Ia bahkan tidak pernah lepas dari sisinya sedikitpun selain bekerja. Yoongi bahkan tidak pernah melihat Jungkook meminum obat apapun.
Tunggu.
"Obat apa yang biasa digunakan penderita penyakit ini?"
"Obat-obatan penurun kolesterol, termasuk statin, niasin, dan fibrat. Aspirin atau pengencer darah lainnya untuk membantu melarutkan darah yang tersumbat, dan mencegah risiko stroke atau infark miokard."
Yoongi segera berdiri dan beranjak dengan tergesa - gesa keluar ruangan. Dengan sedikit berlari Yoongi melewati lorong - lorong rumah sakit menuju keluar rumah sakit.
Yoongi berhenti tepat di pinggir jalan didepan rumah sakit. Tangannya ia ulurkan untuk memberhentikan taksi. Sebuah mobil tak berpenumpang berhenti didepannya.
Yoongi segera masuk dan menyebutkan alamat rumahnya. "Tolong cepat pak," pinta Yoongi. Lalu mobil taksi itu melaju membelah jalanan kota Seoul.
.
.
.Hampir setengah jam Yoongi berada diperjalanan akhirnya ia sampai dirumahnya. Segera ia membayar uang taksi dan berlari masuk kedalam rumah.
Keadaan rumahnya kacau, beberapa piring dan kue tar masih berada ditempatnya saat sebelum Yoongi pergi tadi. Namun Yoongi tak memperhatikan itu untuk sekarang.
Yoongi bergegas masuk kedalam kamar miliknya dan Jungkook. Membuka lemari dan mengecek semua isinya, Yoongi menyingkirkan pakaian keluar lemari yang menurutnya menggangu.
Saat tak menemukan apa yang ia cari, Yoongi beralih pada laci - laci kecil di meja disebelah tempat tidur.
Yoongi bahkan mengaduk - aduk isi laci lalu beralih pada laci lainnya. Hingga ia berhenti di laci ketiga, Yoongi mengambil sebotol obat Vitamin yang sering dikonsumsi oleh Jungkook.
Dilepasnya label dari botol obat itu lalu matanya mulai memanas. Selama ini, bersama dan ia tidak tahu apa - apa?
Yoongi terduduk lemas, bahkan ia harus bersandar pada sisi tempat tidur. Yoongi melempar botol obat itu pada dinding kamar hingga pecah.
Tangisnya luruh saat itu juga. Rasanya segala dunianya runtuh begitu saja. Jungkook tidak pernah mengeluh, Jungkook selalu terlihat baik - baik saja. Jungkook bahkan tidak pernah sekalipun terlihat kesakitan. Lalu kenapa?
Yoongi mengambil ponselnya dan dan jarinya bergerak mencari kontak dilayar ponselnya dan segera memanggil.
"Ibu, ini aku Yoongi. Apa Jungkook memiliki riwayat Jantung Koroner?" Tanya Yoongi to the point saat sambungan panggilannya tersambung.
Tidak ada jawaban hanya sebuah helaan nafas yang didapat Yoongi. "Ibu, kumohon beritahu aku," mohon Yoongi dengan suara bergetar
"Maafkan Jungkook nak, dia tidak bermaksud membohongimu, hanya saja Jungkook tak ingin kau bersedih."
Tangis Yoongi semakin pecah. Yoongi histeris, semuanya benar - benar hancur. Bertahun - tahun Jungkook menyembunyikan semua ini.
.
.
.Hola v:
Ntar malem atau besok yah lanjutannya😊Terimakasih telah memberi Vote v:
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby J -KookGa
Fanfiction"Kau percaya cinta? Aku tidak. Tepatnya, Aku pernah percaya Dan berakhir dengan kecewa" -Min Yoon-Gi 'Hyung, aku janji kita pasti akan bersama. Aku akan kembali lagi, percayalah.' "Mama, papa dimana?" "Jimin, maunya papa!" "Mama,"