Yoongi berlari menyusuri lorong - lorong rumah sakit, peluhnya tak berhenti turun. Bak orang kesetanan Yoongi melewati beberapa ruangan.
"Tuan," suara yang Yoongi kenal membuat langkahnya berhenti, ia berbalik ke lorong sebelumnya dan mendapati sekretaris Jungkook sedang berdiri gelisah didepan ruang ICU.
"Bagaimana keadaan Jungkook?" tanya to the point.
"Dokter belum keluar tuan," jelas wanita paruh baya itu.
"Dengan keluarga Jeon?"
"Ya saya?"
"Tuan Jungkook harus segera dioperasi, namun sebelumnya ia ingin bertemu dengan seseorang bernama Yoongi, apa ada disini?"
"Saya sendiri,"
"Silakan masuk, harap berbicara dengan suara pelan agar tuan Jungkook tidak terkejut."
Yoongi mengangguk lalu, berjalan masuk. Yoongi menatap tubuh Jungkook yang dipenuhi alat - alat medis.
Hatinya kembali teriris. Kenapa lagi?
"Hyung," panggil Jungkook dengan suara parau nya saat mendengar suara ayunan pintu.
"Kook-ah," balas Yoongi dengan suara tercekat.
"Hyung," tangan Jungkook bergerak ingin menggapainya. Yoongi segera mendekat dan menggenggam erat tangan Jungkook.
"Kook-ah, aku disini,"
"Hyung, maaf. Aku membuatmu khawatir lagi,"
Yoongi menggeleng pelan. "Bukan salahmu, ini bukan salahmu,"
Yoongi mencium lembut punggung tangan Jungkook. "Yoongi, aku akan baik - baik saja. Aku akan kembali," janji Jungkook.
"Aku tau, aku tau kook-ah," bohong Yoongi, sungguh ia ragu dan takut. Perasaannya bercampur aduk. Akankah semua baik - baik saja?
"Aku mencintaimu kook-ah," ucap Yoongi mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
"Aku mencintaimu juga hyung,"
Genggaman Jungkook mengerat ketika suara langkah beberapa orang mendekat. Beberapa perawat masuk.
"Tuan Jungkook harus segera dioperasi tuan," ucap seorang perawat.
"Silakan tanda tangan disini,"ucap perawat itu memberikan surat persetujuan keluarga.
Yoongi menerimanya dengan ragu ia menyoret tinta pena keatas kertas. Perasaannya tak menentu, namun ia merasa harus melakukan ini.
"Aku akan baik - baik saja hyung, tunggu aku,"
.
.
.Yoongi duduk diam didepan ruang operasi. Pikiran jauh melayang hingga ia tak menyadari Jimin yang dibawa oleh Seok Jin dan Namjoon memeluk kakinya sedari tadi.
"Yoongs," panggil Seok Jin.
Seok Jin menepuk pundak Yoongi lebih kuat membuat Yoongi segera tersadar dari lamunannya.
"Hmm?"
"Tenanglah,"
Yoongi menggeleng pelan, "Aku gak bisa tenang hyung, sudah berjam - jam, dan Jungkook belum juga keluar,"
"Mama?" panggil Jimin yang masih memeluk Yoongi.
Yoongi menunduk dan membawa Jimin kedalam pangkuannya.
"Mama, papa dimana?"
Yoongi memeluk Jimin erat.
"Jimin maunya papa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby J -KookGa
Fanfiction"Kau percaya cinta? Aku tidak. Tepatnya, Aku pernah percaya Dan berakhir dengan kecewa" -Min Yoon-Gi 'Hyung, aku janji kita pasti akan bersama. Aku akan kembali lagi, percayalah.' "Mama, papa dimana?" "Jimin, maunya papa!" "Mama,"