My Dear

861 85 14
                                    

Hai man teman semua?!
Masih ingat My Baby J??
Ehehe jangan dilupain yah.

Yah sebenernya aku agak ilang ide soal My Baby J. Udah aku coba lanjut but blank, gak ada yang masuk satupun. Karena aku takut kalian ilang aku buat satu cerpen deh. KookGa kok ;)

Selamat membaca:*

My Dear

Matahari terlihat bersembunyi dibalik awan yang menangis sore itu. Jalanan kota terlihat sepi hanya dengan beberapa kendaraan roda 4 yang berlalu.

Meski dingin merambat kedalam tubuh, pria itu tetap berjalan dipinggiran jalan. Ia merapatkan jaketnya yang sudah basah karena hujan, ia menunduk dalam agar tidak satupun orang yang melihat wajahnya.

Di perempatan jalan, dia berhenti dan masuk pada kotak telepon umum. Menekan beberapa tombol untuk menghubungi seseorang.

"Halo?"

"Hei beib, it's me Yoongi,"

"O-oh Yoongi, ada apa?" jawab seseorang diseberang terbata. Yoongi tersenyum miris.

"Hanya merindukan suaramu." Yoongi memutuskan sambungan sepihak setelah mengatakan itu.

Ia kembali berjalan dibawah guyuran hujan. Yoongi tersenyum miris, baru 1 jam yang lalu temannya menghubungi. Memberitahukan bahwa kekasihnya hanya bermain, Yoongi hanya alat taruhan.

Dan karena rumor bahwa ia adalah seorang psikopat membuat kekasihnya takut padanya. Yoongi sangat mencintai pria itu, lalu kenapa ia takut pada Yoongi?

Yoongi terus berjalan hingga tiba didepan sebuah rumah yang ia tuju, pintunya berwarna biru dengan atap merah. Yoongi mengetuk beberapa kali hingga mendengar suara seseorang dari dalam.

"Yoongi, a-ada apa?" sapa Jungkook setelah membuka pintu.

Yoongi tersenyum dengan air mata mengalir di pipi. "Hm, aku ingin mengatakan sesuatu" ucap Yoongi sedikit ragu.

"Apa? Katakan"

"Hey, bagaimana jika aku membunuh seseorang untukmu? Apa kau akan tetap mencintaiku?"

"Apa yang kau katakan?"

"Aku membunuh seseorang untukmu," Yoongi mengeluarkan tangannya dari kantung jaketnya, sebuah pisau berlumuran darah ia genggam. "Aku membunuhnya."

Yoongi melepaskan pisau, tangannya hendak memeluk kekasihnya. Namun tangannya ditepis kuat.

"Kenapa?" tanya Yoongi kebingungan. "Seok Jin mengatakan kau takut padaku karena aku psikopat, jadi aku membunuhnya." Yoongi bergerak maju "jangan takut lagi yah, " lanjut Yoongi.

"Dasar psikopat pergi dari rumahku!" usir Jungkook pada Yoongi. "Aku bukan psikopat," Yoongi menggeleng kuat.

"Aku sangat mencintaimu," Yoongi menangis terisak. "Biarkan aku tinggal semalam saja, aku akan menjelaskan semuanya padamu. Kau akan mengerti," Yoongi menatap kekasihnya penuh harap.

"Pergi." geram Jungkook. "Jadi kau tidak ingin mendengar penjelasan ku. Bagaimana jika biarkan aku masuk, polisi sedang mencari ku. Aku ingin bersembunyi," Yoongi memohon padanya penuh harap.

"Aku bilang pergi! Jangan pernah kembali ke rumahku lagi!" bentak Jungkook, Yoongi didorong hingga tubuh kecilnya jatuh ke atas tanah. Ia menyentak pintu rumahnya keras.

Jungkook berlari masuk berniat menghubungi Seok Jin.

"Ha-Halo," jawab seseorang ketika teleponnya tersambung.

"Hyung, apa kau baik - baik saja?" Namun bukannya jawaban ia malah mendapat isak tangis dari seberang.

"Hyung?!"

"Televisi, ce-cek berita di televisi," ucap Seok Jin terbata. Ia menyalakan televisinya lalu terdiam. Teleponnya bahkan lepas dari tangannya.

Segera Jungkook berlari keluar, mencari Yoongi didepan rumahnya namun kosong. Tidak ada siapa pun di sana.

Ia berlari ke jalanan namun tidak ada siapa pun. Kakinya lemas, ia terduduk dijalan. "YOONGI!"

End

Don't forget Vote and Comment yah:)
See ya next time:* :)

My Baby J -KookGaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang