PROLOG

205 70 43
                                    

Hai readers, siders-ku👋Welcome to my story!hope u enjoy💗

•••

Felicia Junial Letta, dia baru lulus SMP dan sekarang berseragam putih abu-abu di SMA Dirgantara. Sering dipanggil Felis, Juni, Ichi, Lettot, Littei, entahlah dari namanya saja sangat mudah untuk membuat nama panggilan sekaligus ejekannya. Banyak yg bilang dia keturunan Arab dan Korea, katanya karena hidungnya mancung seperti pinokio dan putih sebening kristal. Padahal, dia sama sekali tidak mempunyai keturunan dari orang Arab, Korea atau apalah itu. Dia hanyalah warga Indonesia yang lahir di Jakarta. Ehmm memang aneh yang berbicara seperti itu.

Dikagumi banyak orang, mempunyai banyak teman, tetapi sahabat tetap 1. Famous, putih, mempunyai sikap yg dingin tetapi banyak yg peduli, pintar dan cantik. Yap, itu Felicia yg mempunyai segala kebahagiaan dan kesempurnaan-nya. Siapa juga yg tidak mau dengan kebahagiaan itu?semua orang pasti mau.

Walaupun dia memiliki rupa yang hampir sempurna, apakah masa lalunya juga sesempurna itu dan selalu merasakan kebahagiaan hingga sekarang?
Tidak!Felicia tidak sesempurna yg difikirkan oleh semua orang.
Semua orang pasti mempunya pemikiran seperti...

'Betapa beruntungnya dia yg mempunyai banyak teman, famous, pintar. Sedangkan aku hanya orang biasa yg tidak mempunyai banyak teman, tidak famous, apalagi pintar.Tidak.'

Disisi lain, Felicia mempunya keluh kelam yg jarang diketahui oleh semua orang. Kecuali teman masa kecilnya dan mamanya.
Entah itu masalah keluarga, diri sendiri, dan orang yang dicinta. Mereka semua tidak tahu itu.

•••

'Eh, kalian tau ga? Felis itu lahirnya dari telur, loh!'

'Kamu apa-apaan sih? aku lahir dari perut mamaku, bukan dari telur!'

'Kalau kamu lahir dari perut mama kamu, harusnya kamu punya papa dong! kamu kan gak punya papa. Hahaha.'

'oh iya, kalau emang kamu punya papa, coba tunjukkin papa kamu, ada gak? gak ada kan?"
"Teman-teman! jangan temenin Felis, soalnya dia lahirnya dari telur,"
"Hahaha"

"Felis... ayo makan dulu! tuh makanannya udh jadi. Cepetan keburu dingin."ucap Amanda, mama Felis.

"Felis... jangan bengong terus, mikirin apa sih?"timbalnya lagi sambil menepuk pundak Felicia yg sedari tadi tidak menjawab pertanyaan nya.

"E-eh, i-ya ma, kenapa? enggak kok, Felis ga lagi bengong,"Jawab Felis yg baru sadar dari lamunannya.

"Kamu gapapa kan sayang? muka kamu kok pucet gitu? kamu sakit? kalau sakit, sekarang kita ke rumah sak—"

"Enggak mama sayang... udah, ayo kita makan. Mama masak apa hari ini?pasti enak banget nih!"Potongnya sambil mengganti topik pembicaraan.

"E-eum, mama masak makanan kesukaan kamu loh!apa itu namanya?ko.ko-bob. Iya, kobob!"Jawabnya dengan wajah percaya diri-nya.

"Ih mama... bukan kobob tau, tapi kebab. K.E.B.A.B-kebab! kesel deh."jawabnya dengan raut wajah kesal.

"Oh iya, mama lupa, hahaha. Maklum, mama kan pelupa."

"Hmm."

•••

Sekarang Felicia dan mamanya sudah berada di ruang keluarga yg tengah menonton televisi sambil menikmati kebab buatan mamanya itu.

"Eumm.. Mama, ini enak banget, beneran. Ini kebab paling enak se-dunia!"Rayu-nya sambil mendaratkan ibu jari.

"Hahaha. Bisa aja kamu, emang dasarnya kamu rakus, jadi semua makanan kamu bilang enak,"Ucap mamanya sambil mencibir anaknya itu.

"Ih mama... ini beneran Felis ga bohong. Ini sih the best!"

"Hahaha. iya-iya sayang, makasih udah puji masakan mama, ya.. walaupun mama tau pasti kamu bilang seperti itu ada maunya."sindir Amanda sambil tertawa.

"Hihihi... mama tau aja, Felis cuma punya 1 permintaan kok, ga banyak."Jawab Felis sambil cengengesan.

"Apa?kamu mau punya pacar?nanti mama pilihin. Tetangga sebelah, mau?"

"Sorry ma, itu bukan termasuk tipe aku. Tipe aku tuh yg baik, ganteng, putih, tinggi, setia, terima aku apa adanya, pinter, dan kaya kalau bisa. Biar aku bisa main timezone terus setiap hari."

"Hahaha. Kamu ini.. Yaudah, semoga terkabulkan. Terus kamu mau minta apa dong kalau bukan pacar?uang?kan uang baru mama transfer kemarin."

"Aamiin ma, hehe. Bukan, bukan uang, tapi.. Mmm.. Motor!Felis minta motor buat berangkat ke sekolah."

"Kan ada pak Weno, kenapa harus naik motor?"

Pak Weno adalah supir pribadi Felis semenjak Felis pindah ke Bandung, kota ini. Felis pindah sejak SMP, katanya dia bosan di Jakarta dan mamanya dipindahkan kerja di Bandung.

"Aku pengen mandiri ma.. males nungguin mang Weno terus. Lama."maaf ma, aku berbohong. Sebenarnya aku sehabis pulang sekolah pengen main dulu, hehe. batin Felis.

"Oke. Yaudah sekarang kamu tidur sana!besok kan hari pertama kamu sekolah, nanti terlambat lagi,"

"Beneran ma?besok Felis bawa motor?Siap bu bos!"Jawabnya sambil memberi hormat.

"Iya sayang.."

"Woahh.. Yeayyy.. Terima kasih mamaku tercinta!I. LOVE. YOU. SO. MUCH!Bye mama, aku tidur dulu, mimpi indah mama sayang!"Jawabnya dengan mata berbinar-binar sambil mencium kening mamanya.

"Mimpi indah juga."

"Kesayangan mama."
"Maafin mama gak bisa buat kamu bahagia. Gak pernah merasakan kasih sayang oleh seorang papa, nak. Maaf.."Batin Amanda, yg tak menyadari air matanya sedari sudah lolos.

•••

Aku masih newbie guys, mohon dukungannya🙏. Jangan lupa 'klik' gambar bintang di pojok belah kiri yap!buat yg udh 'klik' terimakasih, ILYSM🖤

Pokoknyaaa, kalau suka baca sampai akhir+vote, dan kalau ga suka juga vote aja ya, karena..membahagiakan orang itu adalah perbuatan yg sangat mulia loh, wkwk.

Kalau typo kasih tau!oke?
'Pembaca yg baik adalah pemberi saran yg baik.'pokoknya, jangan lupa kasih saran juga.

'Klik'
👇

FELICIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang