Part 6

654 99 40
                                    

Annyeong yeorobuuun....
Masih inget sama penderitaan Tiway di work ini???

Yoksss, ini lanjutannyaa. Diminta kembalii, mohon buat ngga ngehujat si Jahenudin yaaakkk. Karena bentar lagi mau puasa ga boleh menaruh dendam. Tiway aja nggak 😗😗😗😗

Work ini bentar lagi tamat, tinggal dua part lagi..

Semoga part ini bisa membuat kalian happy yaaah..

Ayo langsung aja..

Cekidotss

Hati-hati, typo(s) berkeliaran...

🍁🍁🍁

Aku tak mampu mengatasinya
Pada akhirnya aku tak bisa melakukannya
Aku terhipnotis olehmu....

(Hypnosis by Taemin)

🍁🍁🍁

Mencoba untuk tegar, sabar dan berharap...hhh, itu yang selalu Taeyong lakukan. Lalu....tegar, sabar... mau sampai kapan? Sampai berakhir dengan menyakitkan? Sampai ia menyerah pada kehidupannya? Sampai perasaan itu hilang? Bahkan perasaan itu masih tersimpan rapi...jauh di lubuk hatinya. Terlalu baik....atau terlalu lemah? Bukankah seharusnya segera bertindak? Jung Jaehyun sudah sangat keterlaluan.

Taeyong bangkit, ia menuju kamar mandi apartement pribadinya. Lalu berdiri kokoh dengan tungkainya yang rapuh di depan cermin wastafel. Ia meraba wajahnya yang sangat kusut, lingkar mata yang semakin hitam, mata yang memerah, pipi mulusnya kini tirus dan bibir tipis yang selalu terlihat menggoda kini hanyalah bibir tipis yang penuh dengan pecah-pecah...pucat, sudah pasti.

Tes

Air matanya kembali menetes, seolah persediaan air mata itu tidak akan pernah habis. Selalu keluar dan semakin membuatnya terlihat menyedihkan...sungguh....Taeyong pun sudah lelah untuk menangis, ingin mengakhiri semuanya, ingin menghilangkan rasa sakit ini. Sungguh adakah yang bisa menolong???!! Tidak mungkin ia meminta pada Malaikat Maut untuk segera menjemputnya!! Hey, dia masih ingin hidup...tapi jika seperti ini untuk apa ia hidup, hm??

Mata sayunya melirik pada sebuah gunting yang terletak pada kumpulan alat mandi lainnya seperti;pencukur jenggot. Matanya menatap nanar gunting itu. Haruskah??? Haruskah ia lakukan? Persetan dengan dosa....dengan tangan bergetar Taeyong meraih gunting itu, menatapnya lama kemudian...

"Akh~!!"

Tidak ada pilihan lain..

🍁🍁🍁

"Selamat pagi, Aboeji."

Senyum tampan itu ia perlihatkan pada sosok tua yang sudah masuk ke ruangannya. Dengan tongkat coklat dan kacamata hitam kecilnya, Pak Tua itu duduk di sofa empuk ruangan itu. Pak Tua terlihat sangat berwibawa, tegas dan ramah disaat bersamaan. Dia seorang pemilik perusahaan terkenal dengan menamai perusahaannya SM Co. ,merupakan singkatan dari namanya Soo Man, atau lebih lengkapnya Lee Soo Man.

Perusahaan yang sudah ia dirikan sejak tahun 1980, adalah produsen baja terbesar keempat di dunia. Sejak didirikan, sudah mampu memproduksi puluhan juta ton baja yang siap di ekspor ke belahan dunia. Sungguh, kekayaannya tidak bisa terhitung. Itulah mengapa sosok tampan yang kini sudah ikut bergabung duduk dengannya sangat gencar mendekati anaknya kala itu agar bisa menjadi menantunya.

Jung Jaehyun.

"Bagaimana dengan posisi CEO? Apa menyulitkanmu?"

Jaehyun tersenyum manis, menghasilkan lubang cacat yang sangat indah di kedua pipinya. Ewh~~ Senyuman penuh dusta...masih bisa tersenyum manis disaat anak Lee Sooman sedang menangis menyakitkan di rumahnya. Bedebah sialan!!

Hypnosis ✔ [COMPLETED]Where stories live. Discover now