Antologi 3 (Dia telah bertamu)

52 5 3
                                    

Melangkah pasti
Berton-ton beratnya tak lagi menjadi peduli
Emosi dan amarah sedang bersahabat pada diri
Lisan sudah tak terdengar suara
Air mata mengambil alih peranya
Apakah semua ini akan berakhir?
Tiga tahun bersama dan akan menghilang sia-sia tanpa jejak berarti
Jeda tercipta sebab kecewa memburu
Ntah siapa yang memulai
Yang jelas akhir sudah mencapai puncak tertinggi

Inikah yang dinamakan "Melangkah tak bisa Melepas tak rela
Iya, mungkin itu yang sedang aku alami sekarang
Sungguh sia-sia benteng pertahanan selama ini
Jika akhirnya harus begini
Aku tahu semua itu pilihan
Ada hitam berpasangan dengan putih
Ada hidup berpasangan dengan mati
Ada pertemuan selalu berpasangan dengan perpisahan
Sesimple itu pemberi oksigen mengatur hidup mahhluk-Nya

Bukan aku tak terima
Sadar dengan posisi di bumi
Sejauh apapun aku berjalan dengan mereka
Sekuat apapun aku bertahan dengan mereka
Jika memang pemilik-Nya mengatakan sudah waktunya
Maka, semudah itu akan mengakhirinya

Dulu semua terasa berat dengan amanah
Yang menuntut kualitas didalamnya
Bukan hanya sekedar melepas tanggung jawab
Tak jarang aku menolak
Bahkan berkali-kali menemui-Nya
Tapi percuma sebab Allah tidak akan pernah salah
Memilihkan pundak bagi umatnya
Sekuat apapun penolakan akan menjadi hal sia-sia
Segala sesuatu yang dimulai dari Bismillah tak akan berhenti ditengah-tengah

Sekarang tinggal hitungan hari yang dapat dihitung jari
Hati kuatlah untuk menerima semua ini
Kuatlah dalam menjalani hari-hari tanpa mereka
Semangat yang selalu timbul dari merekalah bermuara
Tarikan pipi kiri dan kanan berasal dari mereka
Merekalah alasan terbesar hati menjadi berbunga
Aku tahu semua sudah ada garisnya
Tinggal menikmati hasil
Sekian lama mengikhtiarkannya

Walau tangan tak saling menjabat
Walau lisan tak lagi bersuara
Walau mata tak lagi menatap
Tapi hati selalu menetap
Walau bentuknya kecil tetapi selalu ada untuk mereka
Iya, itulah hatiku

Doa terbaik sebagai pengganti lisan
Sujud panjang yang selalu dilantuntan
Bersama ayat-ayat cinta-Nya kupasrahkan semua pada-Nya
Lindungi mereka untuku
Sang maha pemilih hati

Puncak Kehilangan: 6 Juni

Manusia di BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang