Antologi 5 (Sampai ujung Cina)

32 4 0
                                    

Hari yang melelahkan
Rutinitas yang memabukan
Oleng kepala tak mampu menahan beban
Langit biru membangunkan malam
Bosan berenang bebas di hati
Jangan ditanya lelahnya

Semakin lama membuat puyeng kepala
Lembar demi lembar terbuka
Berharap isi pindah ke memori kecil didalam tubuh
Yang dapat menyimpan beribu kata dan gambar tak akan habis dan terhapus

Hasrat semakin menuntut
Otak haus akan ilmu
Pikiran dan hati menjadi kalut
Walau berulang kali membuka tetap tak masuk
Ntah apa yang ada di otak
Sulit sekali menerima

Padahal china telah menunggu
Beserta empat musim membuat badan kaku
Mata menikmati indahnya
Dunia apa ini sebenarnya?
Bagai dogeng yang terlihat sempurna

Otakku kembali
Melawan lelah hati dan jiwa
Demi ingin terwujud nyata
Tekad seperti tahu bulat
Telah matang dengan beribu pertimbangan

Bekal terbaik sedang dipersiapan
Demi sampai pada tujuan akhir
Doa terbaik telah mengudara tiap malam
Kening tak pernah absen dari sajadah

Allah
Pasrah diri ini
Aku ingin berjodoh dengan kehendakku
Jika memang tidak, gantikan dengan yang jauh lebih baik
Itulah suara hati seorang pendosa semacam aku

Cina: Suatu Saat Nanti

Manusia di BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang