🎀Chapter lima🎀

100 58 8
                                    

Setelah pulang sekolah ternyata rumah nya sepi, Pitaloka menghela nafas lalu berjalan menuju kamar nya. Baru saja ia selesai mandi ponsel nya berdering pertanda ada telpon yang masuk.

"Halo Pita gimana tadi?" Ucap Melati

"Ihh Mely salam dulu orang mah, assalamualaikum gitu" kata Pitaloka

"Iya iya waalaikumsalam, jawab pertanyaan gue buruu gue penasaran inii"

"Pita kalah" ucap Pitaloka seraya berjalan ke dapur untuk mengambil es krim miliknya

"Boong kan lo" ucap Melati tidak percaya

"Ihh Pita beneran, emang pernah selama ini Pita boong sama Mely? Gak pernah kan?" Ucap Pitaloka seraya memakan es krim nya

"Berarti lo gak jadi pacaran kontrak dong sama Aiden?"

"Ya nggak lha"

"Padahal nih ya gue berharap banget kalian berdua itu pacaran"

"Uhuk uhuk" Pitaloka tersedak es krim mendengar ucapan Melati barusan, apa kata nya? Pacaran dengan Aiden? Si cowok dingin nan menyebalkan itu?

Pitaloka akui Aiden memang ganteng, yaa mendekati kata perfect lha yaa tapi sifat nya itu lho yang dingin dan gak pekaan bikin orang jadi kesal sendiri.

"Ehh sorry sorry sampe keselek gitu anak orang" ucap Melati sambil terkekeh geli

"Mely resek" omel Pitaloka

"Yaudah udah dulu ya bye" ucap Melati

"Bye" Pitaloka mematikan sambungan telepon nya secara sepihak, perut Pitaloka terasa sangat lapar ia berjalan ke dapur untuk mencari makanam yang bisa ia makan.

"Dodittt" panggil Pitaloka

Dodit adalah asisten rumah tangga yang ia pekerjakan, Dodit sendiri bukan seorang wanita melainkan seorang lelaki. Umurnya dua tahun diatas Pitaloka dan dia sudah empat tahun bekerja dirumah Pitaloka.

Dan Pitaloka juga sering berbagi cerita dengan nya menurut Pitaloka, Dodit itu seperti kakak nya. Meskipun terkadang Dodit menyebalkan tapi Pitaloka tetap sayang terhadap nya.

"Iya Pitaa ada apa?" Ucap Dodit yang baru saja datang dari dalam kamarnya

"Pita laper, Pita mau makan buatin Pita makanan dong"

"Pita mau dimasakkin apa?"

"Capcai sama tumis cumi"

"Oke tunggu ya" Pitaloka mengangguk sementara Dodit berjalan menuju dapur dan mengambil bahan bahan masakan yang akan ia masak.

Pitaloka menunggu dimeja makan sambil memainkan ponsel nya, ia melihat Dodit yang dengan lihai nya memotong motong sayuran nya. Dulu Pitaloka pernah minta diajari masak tapi hasil nya malah gosong semua dan sampai sekarang ia tidak pernah lagi belajar memasak.

Setelah menunggu tiga puluh menit akhirnya masakan nya pun jadi, Dodit menghidangkan nya diatas meja makan. Mata Pitaloka berbinar melihat makanan favorit nya sudah tersedia diatas meja.

Tiba tiba saja Dodit duduk didepan Pitaloka sambil menyendok nasi dipiringnya.

"Ihh Dodit mau ngapain?" Kata Pitaloka

"Makan, Dodit laper banget soalnya belom makan dari tadi"

"Ohh"

Kedua nya mulai menyantap makanan nya dan masakan buatan Dodit ini tidak ada tandingan nya, masakan Dodit menjadi makanan kesukaan Pitaloka.

PITALOKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang