menikah

1.5K 95 14
                                    

Mentari mencerahkan bumi ini. Hari ini zifa dan Devan bergegas untuk berangkat ke sekolah.

Setibanya disekolah, Devan dan zifa di kejutkan dengan kehadiran sahabat mereka.

Tasya dan Erik, mereka berdua datang secara bersamaan cukup mengagumkan.

"Zifa gw kangen sama lo, lo gak ada kabar dari kemarin kemana ajh si lo!? "

"Emmm gw si_"

"Dia kekasih gw... Jelas lah dia bakal ngelayani gw"

Tasya dan Erik terkekeh dan tertawa secara bersamaan.

"Kuping gw kayanya belum dibersihin.."

Guman Erik sambil menggosok gosok telinga nya.

"Eh songong banget lo... Sini gw bersihin kuping lo pake besi bangunan di gudang sekolah"

"Yaelah sensitif banget sih lo"

Devan diam tapi dia menyeringai seperti seorang yang menang dalam lomba basket.

"Zifa lo beneran kekasih Devan... Ko lo ga bilang sama gw... Dan bukannya Devan pacar kakak lo? "

Ucap Tasya dengan nada yang kecil.

"Iya gw sama Devan bakal menikah"

What what what, Tasya dan Erik terkejut saat mendengar ucapan zifa. Yaampun mimpi apa mereka ya.

"lo serius"

Tanya Tasya dan Erik secara bersamaan. Ekspresi Tasya dan Erik membuat zifa ingin tertawa sekeras-kerasnya.

"Iya gw sama zifa bakal menikah, terserah kalian mau percaya atau engga.... Yang jelas kalian gak bakal gw undang"

"Yaelah... Gak bakal ngundang nih"

Erik bergelaga seakan dia meledek Devan.

"Iya iya gw percaya sama kalian... Tapi kan kalian masih pelajar gimana tuh"

Ucap Tasya

"Iya benar.... Lo kan masih sekolah bro"

Lanjut Erik

"Terserah gw...sirik ajh lo"

" Tasya Erik gw mau kalian dateng ya ke acara pernikahan gw sama Devan. "

Zifa mengundang Tasya dan Erik untuk hadir ke acara pernikahannya.
Dan mereka pun akan hadir. Sungguh bahagia saat zifa mendengar mereka akan senantiasa hadir.

Di sela pembicaraan mereka tiba-tiba aurel dan laudra datang.

"Oh zifa... Lo mau nikah sama Devan jangan mimpi lo"

Ucap laudra dengan enteng nya di depan Devan

"Iya gak punya sopan santun amat si lo.... Ngambil pacar orang"

Perkataan aurel dan laudra membuat emosi Devan keluar seakan Devan ingin membunuh mereka.

Erik yang melihat raut wajah Devan yang mulai menjadi seperti layak nya monster. Langsung mengambil langkah untuk menghukum aurel dan laudra dengan caranya sendiri.

"Emmm... Devan kyanya mereka perlu hukuman... "

Erik langsung menyuruh anak buahnya di sekolah untuk menghukum aurel dan laudra.

Aurel dan laudra berusaha kabur, tapi  mereka kena batunya sendiri. Aurel dan laudra dibawa ke belakang sekolah dan disiram oleh air dari selang.

Devan dan zifa hanya memperhatikan dari jauh. Sedangkan Tasya dia malah ikut membasahi tubuh nya.

Zifa tahu kalau Tasya sangat suka dengan air. Ya begitu deh

Psykopat RomantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang