I|Never Same

2.3K 188 2
                                    

Mohon pencet bintang sebelum membaca :)

Never Same "Dafara"
Chapter 1

Suara tepuk tangan dari banyak orang menyambut kedatangan gadis bersurai hitam yang kini tampak tersenyum kaku atas sorotan yang ia dapat di ruang guru itu. Farasya Adinata, gadis cantik itu kini kembali setelah hampir satu bulan lamanya meninggalkan sekolahnya.

Bukan tanpa alasan, gadis cantik yang jago dalam beladiri itu mewakili sebuah ajang pertandingan bergengsi yang lagi-lagi membuat sekolah bangga karena kemenangannya.

Rasanya sudah banyak piala maupun medali yang sudah didapatkan oleh gadis itu. Bukan hanya banyak memenangkan pertandingan beladiri saja, tapi ia juga amat unggul dalam prestasi akademik. Memang tak salah jika banyak orang yang mengaguminya. Tak hanya cantik, tapi juga berprestasi.

"Selamat, Fara, akhirnya usaha kamu selama ini tidak sia-sia." Kepala sekolah SMA Garuda tersenyum bangga sambil mengalungkan karangan bunga pada Fara.

"Terimakasih Pak, ini juga berkat support dari bapak dan guru-guru lainnya." Fara tersenyum lebar, sebenarnya dibanding harus berbasa-basi disini ia lebih menginginkan berada di kelasnya. Ia benar-benar tidak sabar akan suasana kelas yang ia rindukan.

"Ya, tentu saja kami akan selalu mendukung gadis berbakat sepertimu." Jawab kepala sekolah yang segera mendapat anggukan oleh guru lainnya.

"Kalau begitu saya pamit ke kelas dulu Pak, bu. Saya ada tugas piket hari ini."

"Silahkan. Semoga kamu masih ingat jalan menuju kelas mu." Gurau kepala sekolah diakhiri dengan kekehan.

Tentu saja perkataan Fara hanya alibi semata. Ia menyalami satu persatu guru-guru yang menyambutnya, lalu Fara bergegas menuju kelasnya dengan langkah cepat. Ya, semua orang mungkin akan melakukan hal yang sama saat dirinya diperhatikan oleh banyak pasang mata yang menatap dengan berbagai macam ekspresi.

"Dih, kok balik lagi sih nih anak."

"Masih inget sekolah ternyata."

"Kak Fara perfect banget sih. Udah cantik, pinter, jago beladiri lagi."

"Gila enak banget dia, sering bolos tapi gak pernah di hukum."

"Kira-kira menang dapat berapa duit ya?"

"Ih songo banget sih. Sok cantik lagi!"

Banyak komentar yang di dengar Fara di setiap langkah kakinya. Fara menangkap bisikan atau memang sengaja diucapkan dengan jelas agar bisa di dengar olehnya itu dengan santai. Memang tak sedikit yang menunjukkan ketidaksukaannya, tapi Fara memilih menulikan telinganya. Gadis itu hanya mendengus mendengar perkataan orang-orang yang mencacinya.

Fara tentu sudah biasa akan itu semua. Dia sama sekali tidak pernah berniat membalas berbagai penilaian buruk terhadapnya, hanya membuang waktunya saja. Ia maklum saja, banyak orang iri bertebaran di sekolahnya.

"WELCOME BACK OUR BABY!!!"

Fara hampir terjungkal ke belakang saat kala hendak memutar kenop pintu, wajah teman-temannya tiba-tiba bermunculan di sana. Jangan lupakan teriakan membahana yang sampai kini membuat Fara tak berhenti mengelus-elus dadanya.

"Apa, sih, kalian?! Mau buat gue mati keget, hah?!"

"Enggak dong, nanti kalau baby mati siapa yang mau neraktir kita makan cirengnya Mbak Yaya?" Jawaban itu diberikan dengan nada manja yang membuat Fara mual seketika. Pun dengan panggilan baby dari Alex mampu membuat Fara bergidik ngeri.

NEVER SAME 'DAFARA' Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang