No Longer

264 12 9
                                    

" "She no longer needs me"
I want you more. Though this reality is heavy and rough. I love you, I love you, I'll tell you all of my heart."

- No Longer

>>>

Azaniah Kenisha, gadis yang dalam waktu dekat ini usianya akan menginjak angka 20 tahun itu kini tampak sibuk berkutat dengan laptopnya di salah satu kafe di kotanya, di telinganya bertengger headset warna putih yang tersambung langsung ke handpho...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Azaniah Kenisha, gadis yang dalam waktu dekat ini usianya akan menginjak angka 20 tahun itu kini tampak sibuk berkutat dengan laptopnya di salah satu kafe di kotanya, di telinganya bertengger headset warna putih yang tersambung langsung ke handphone miliknya. Kepalanya ia goyangkan perlahan sesuai dengan alunan musik yang memasuki indera pendengarannya, bibirnya yang berwarna pink itu pun sesekali menyenandungkan lagu yang ia dengar.

"Almost. Almost is never enough..." nyanyiannya terdengar cukup besar kali ini, mengabaikan pendapat orang-orang yang sedang menikmati makanan dan minuman di sekitarnya tentang dirinya.

0821xxxxxxxx    : P

Lagu yang berputar tahu-tahu terhenti sejenak karena notifikasi pesan masuk di salah satu aplikasi chat warna hijau. Sebuah nomor tak dikenal muncul disana lengkap dengan pesan berisi satu huruf "P".

Tidak sopan sekali, batinnya. Harusnya, seseorang yang tidak ia ketahui namanya itu bisa mengucap salam terlebih dahulu kan?

Belum sempat ia membalas pesan itu, sebuah tepukan pada bahunya membuatnya segera menoleh, hazel matanya mendapati sosok laki-laki dengan boomber warna navy dengan tubuh tinggi tengah tersenyum ke arahnya. Segera saja Aza melepas headset di telinganya.

"Udah lama, Jik?" tanya Aza sembari membereskan buku dan kertas yang berserakan di mejanya.

"Baru, kok." ujar laki-laki itu, "Udah siap?"

Aza mengangguk, ia sudah selesai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas sandangnya.

"Nggak mau touch up dulu?" tanya laki-laki itu lagi.

"Gini aja udah cantik, kan?" Aza balik bertanya sembari tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi dengan satu gigi gingsul di sisi kiri, membuatnya tampak manis apalagi ketika tersenyum seperti itu. 

Keduanya lantas bersitatap selama beberapa menit.

Perasaan ini... batin Aza, ia tiba-tiba jadi merindukan seseorang yang sekarang entah dimana keberadaannya.

Dan ia jadi merasa bersalah karena perasaan rindu itu datang ketika ia tengah bersitatap dengan laki-laki yang telah menemaninya selama enam bulan terakhir atau lebih tepatnya lelaki yang telah memperjuangkannya untuk waktu yang cukup lama.

Namanya Rozi Gunawansyah, atau lebih akrab disapa Ojik, teman satu kelasnya saat SMA dan kini berada di satu kampus yang sama dengannya. Sosok yang ternyata diam-diam menyimpan rasa padanya dan baru berani bicara setelah dia benar-benar hilang dari kehidupan seorang Aza.

Short Story for OOline NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang