6

29 5 29
                                    

Monday
.
.
.
.
.

September, 2025

Seperti biasanya pada hari senin di SMA Taruna Ghardika melakukan upacara sebenarnya gak cuman di SMA Taruna Ghardika aja di seluruh sekolah Indonesia pasti melakukan kegiatan upacara tepat pada hari senin

Dan hal seperti ini membuat murid ada yang senang dan ada yang sedih. Why? Dari segi senang nya: Bisa ketemu doi yaa nggak? Yaa walaupun beda kelas tapi kan bisa ngeliat dari kejauhan intinya wujud nya ada aja kalau gak ada pasti bikin mood rendah, true? Nah kebiasaan seperti ini biasa di lakukan oleh dua sejoli yaitu ara dan pacar kesayangan nya yaitu farel

Yap, yang seperti di part sebelumnya kalau pacar ara itu kaya oppa oppa korea, yaa akui aja kalau banyak yang suka sama farel tapi farel tetep pilih ara karena sifat mereka satu jalur maksudnya sama sama badboy and badgirl

Oke lanjut! Dari segi sedihnya: Yang pertama pastinya upacara itu kan panas panasan pasti mager buat Kaum Hawa alasanya takut hitam lah takut timbul flek hitam lah atau apalah pokok nya ada aja alasan nya, yang kedua mager banget sama yang namanya berdiri lama lama kadang kalau sangking bosen nya ada yang ga bisa diem kea cacing kepanasan, yang ketiga ini biasanya tak lepas dari hobi perempuan yaitu Ghibah (ngobrol) gak tau kenapa ghibah itu rasanya enak banget yaa walaupun dosa tapi ada aja yang ngajakin kita ghibah pasti keterusan padahal niat dalam hati gak mau ghibah, yaa namanya juga iman nya masih rendah pasti goyah lah

Mungkin seperti itulah kondisi di saat upacara berlangsung, setelah upacara selesai shalfa dan teman teman nya masuk ke kelas terkecuali ara, yap! Wanita yang satu ini tak terlepas dari namanya masuk ruang bk dan hukuman, sekalinya kena hukuman yaa salah satu pertolongan nya hanyalah shalfa karena shalfa adalah satu satu murid yang dapat di percaya oleh guru jadi apapun alasan shalfa pasti di percaya oleh guru

Saat mata pelajaran ipa berlangsung tiba tiba di sebuah sudut pintu ternyata ada bu eda yaitu guru kesiswaan

Mengetuk pintu "Assalamualaikum bu" Salam bu eda sambil berjalan menghampiri bu nur

"Waalaikumsalam, iya ada apa yaa bu?" Jawab bu nur

"Saya bisa pinjam shalfa sebentar bu?" Ucap bu eda

"Owh boleh kok bu, shalfa sini nak" Panggil bu nur kepada shalfa

Menghampiri bu nur "Iya bu ada apa?" Tanya shalfa sambil berfikir "Ini pasti gue di suruh ke ruang bk deh, soalnya tadi si ara gak masuk ke kelas" Batin shalfa

"Kamu bisa ke ruangan ibu sebentar" Ucap bu eda

"Oh bisa kok bu" Ucap shalfa, yang bernada "Tuh kan baru aja gue tebak, udah di suruh aja"

Di dalam perjalanan menuju ruang bk sambil melewati koridor shalfa menggerutu kesal karena setiap ara mendapatkan masalah pasti yang kena shalfa mulu

"Awas aja lo ra"

"Gak gue maapin"

"Mana tugas gue belom di kerjain lagi"

"Liatin aja kalo nilai gue jelek, lo harus tanggung jawab!"

"Sabar shal... Sabar... Sabar..."

Mungkin seperti itulah ocehan yang berada di kepala shalfa sekarang

Saat tiba disana terlihat ara dan artha yang sedang duduk berdampingan, baru kali ini shalfa melihat ara dengan salah satu anak badminton, bukan pacar kesayangan yaitu farel

Pada saat itu farel entah kemana perginya, apakah dia berhasil dari awasan guru atau mengumpat? Kalau berhasil mana mungkin dia tega meninggalkan kekasihnya yaitu ara?

Shalfa menatap artha sekilas "Itu yang di samping ara siapa? Kok bukan farel. Tumben si farel ga ikut" Batin shalfa bingung

"Bukannya dia ikut exkul badminton ya? Oh yang kemaren gue tolongin, mana gue lupa lagi namanya siapa" Batin shalfa saat memasuki sebuah ruangan yang di penuhi dengan suasana tengang

Ara spontan langsung berdiri sambil kegirangan saat melihat shalfa bagaimana tidak kegirangan ternyata yang di tunggu tunggu datang "Shal" Ucap ara tersenyum lebar seperti anak kecil yang diberi sebuah permen

"Ara duduk kamu!" Sontak bu eda

Ara hanya mengangguk tak peduli bahwa bu eda telah memarahinya yang terpenting sekarang ia dapat bebas berkat sahabat sejati nya yaitu shalfa

Shalfa menatap ara seperti tatapan ingin membunuh, rasanya ia tak tahan lagi jika ara terus terusan memanggil shalfa saat ara masuk ke ruang bk

"Shalfa silahkan kamu duduk di samping ara" Ucap bu eda sambil duduk di kursi

Shalfa pun menuruti apa yang bu eda katakan ia duduk tepat di samping ara, menurut artha mungkin suasana disana cukup tegang seperti berada di pengadilan atau meja hijau

Sedangkan shalfa dan ara biasa biasa saja karena mereka berdua sering mengalaminya apalagi di tambah bu eda lagi naik pitam, kalau itu sih sering banget mereka menonton nya

"Ara! Sekarang kamu jelasin ke shalfa apa yang terjadi barusan" Ucap bu eda yang nadanya sedikit menaik

"Emm... Jadi gini sal..."


_________

Comeback lagi dong!
Bersama author yang abstrak kalo bikin cerita wkwkwk
Ciee penasaran apa masalah nya, makanya stay terus disini

Okay ini sesuai pesanan furffleyou karena dia udah ga sabar mau baca kelanjutan ceritanya, thank's yaa udah stay terus dan mau nungguin sampai cerita ini habis

Oiya buat kalian aku mau recommended nih ada beberapa cerita yang seru seru banget termasuk drama romance dari furffleyou, Unknown_by, dan izpluto Oiya jangan lupa di votmen yaa karena kalau di baca doang berarti percuma dong

Maaf kalau typo bertebaran karena manusia tidak luput dari kesalahan

Oke tetap staysafe yaa
Jangan keluar rumah dulu sebelum keadaan nya membaik
Inget jangan keluar rumah:)
Seeyou♡

SarthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang