Duck sweater

79 12 3
                                    

Persiapan debut membuat Changbin jarang menemui pemuda manisnya. Dirinya harus terua berada di agency dan goanya.

Changbin kasian pada Jisung, karna bocah itu tak tahan dengan kantuknya dia jadi sering ketiduran di studio.

Berbeda dengan Chris. Bule itu bahkan bisa tahan walaupun tidak tidur 3 hari.

Changbin menghampiri Chris yang tengah menghadap laptopnya dari 6 jam yang lalu. Menepuk pelan pundak lebar si bule.

"Istirahat dulu, lo udah berjam-jam anjir ngadep komputer. Kata nyokap gue kalo ngadep komputer lama-lama bisa juling. Tau rasa lo kalo sampe juling."

Chris cuma kedip-kedip. Dia ga ngerti secara keseluruhan apa yg Changbin ucapkan. Dia cuma tau Changbin menyuruhnya istirahat.

"Bin, kak Chris ga tau apa yang lo ucapin tauu. Ih bego banget sihhh," ucap Jisung sambil merenggangkan tubuhnya diatas sofa Natuzzi king.

Tadinya Jisung itu lagi ngerjain lirik, eh dia malah ketiduran.

Pintu studio di buka, Seungmin menyembulkan kepalanya dengan senyum manis.

Pintu studio di buka, Seungmin menyembulkan kepalanya dengan senyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Istirahat dulu ya, 3 jam. Abis itu lanjut lagi."

"3 jam ya?? Okehh," ucap Jisung sambil lanjut merem.

Seungmin menghela napas, "maaf ya cuma sebentar istirahatnya."

"Hey, ga papa kok. 3 jam itu udah cukup buat kita." Chris tersenyum lembut menatap managernya itu.

Changbin diam-diam tersenyum senang. Ini kesempatanya untuk bertemu pemuda bertopi baret itu.

"Iya tau, seungmin. Aku udah bersyukur banget, tuh si Jisung pasti dah puas banget tidurnya." Changbin berjalan mendekati pintu. Menepuk punda Seungmin dua kali kemudia berlalu menuju pintu keluar agency.

"Mau kemana?" Tanya Seungmin.

Sambil tetap berjalan Changbin menjawab. "Pulang,"

Pulang ke rumahnya.








Changbin mengambil langkah panjang, gak sabar mau ketemu pemuda manisnya. Dia sampai ga sadar kalau ternyata langit semakin gelap.

Tau-tau udah hujan saja. Dia buru-buru berteduh di depan sebuah halte. Changbin melihat jam yang melingkar apik di tanganya.

Menghela napas panjang. Ya ampun banyak banget sih rintangannya, padahal kan dia cuma mau ketemu sama Felix. Tapi kenapa susah banget.

Karna gak mau waktu 3 jam terbuang sia-sia. Pemuda berkaus hitam pendek ini nekat lari menerjang hujan.

"Trobos ajalah anzinc!!!" Serunya sambil berlari. Dirinya terkekeh sebentar. Merasa bodoh pada diri sendiri.

Changbin akhirnya sampai di depan toko buku tempat Felix berada. Lonceng pintu berdenting seiringan dengan terbukanya pintu.

Silent Love  -ChangLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang