Kinan adalah orang Jawa asli, kedua orang tuanya berasal dari Jawa Tengah, Yogyakarta.
Sedangkan Nata berasal dari Surabaya, Jawa timur dan keturunan Tionghoa.Namun Nata sudah tinggal di Jakarta sejak ia baru lahir, sedangkan Kinan baru pindah ke Jakarta ketika ia baru mau masuk ke Sekolah Menengah Pertama.
Kinan dan Nata bertemu saat mereka memasuki bangku kuliah, keduanya satu angkatan, satu jurusan, dan tentu satu kelas.
"Ma, Nata berangkat dulu ya, mau jalan dulu sama Kinan." pamit Nata kepada mamanya
"Iyaa, pulangnya jangan malem malem ya, mau kemana sih ini pasangan anak muda?"
"Haha biasa tante, mau weekend-an, sekali kali jalan jalan, pusing kuliah terus tan." Jawab Kinan akrab kepada mama Nata.
Iya, Kinan sudah mengenal keluarga Nata secara baik, begitupun Nata sudah mengenal keluarga Kinan sangat dekat. Keduanya sudah dianggap anak oleh kedua orang tua masing masing.
Mama dan papa Nata sangat percaya dengan Kinan, percaya bahwa Kinan anak laki laki yang baik yang akan menjaga Nata, tentu karena ia dapat memenangkan hati kedua orang tua Nata.
Ayah dan bunda Kinan juga percaya bahwa Nata adalah wanita baik untuk Kinan, Nata anak yang cantik, pandai, santun, ramah. Tidak mungkin ayah dan bundanya tidak menyetujui jika melalui Kinan saja, Nata sudah lolos kriteria untuk jadi calon istri yang baik.
Namun, ada sedikit keraguan dari dalam hati kecil Bunda Kinan dengan hubungan anaknya itu. Tapi semua itu dikembalikan kepada Kinan, bundanya percaya kepada anaknya tersebut.
"Dahhh sampe, mau kemana dulu?" tanya Kinan ketika sampai ditempat tujuan.
"Ke toko buku dulu yuk nan, aku mau liat buku buku buat kuliah, sekaligus liat novel novel."
"Yukk, let's go." Jawab Kinan bersemangat sambil menggandeng tangan Nata.
Keduanya saling sibuk ketika sampai di toko buku, mencari buku yang mereka minati masing masing.
Kinan ke tempat komik animasi jepang, sedangkan Nata melihat lihat novel Romance.Selain suka membaca buku pelajaran, Nata juga suka membaca novel fiksi romance, fantasy, juga bergenre crime. Karena pada dasarnya Nata menyukai hal hal berbau kriminal sesuai jurusannya saat ini.
Nata dan Kinan adalah mahasiswa Fakultas Hukum, keduanya aktif dan bisa dibilang tercerdas di kelas, maka dari itu mungkin teman teman se-fakultasnya sangat iri dengan pasangan serasi ini, selain cerdas, mereka sangat friendly dan tidak sombong.
"Nan, menurut kamu kasus yang dikasih pak Rully kemarin masuknya ke pasal apa?" Tanya Nata tiba tiba mengagetkan Kinan yang sedang membaca komik.
"Kamu ngagetin aja, kapan munculnya tiba tiba nanya kasus? Tadi kayanya lagi baca novel."
"Ya udah, jawab aja, kamu kan pinter." timpal Nata tanpa menjawab pertanyaan Kinan sambil meledeknya.
"Apa nih tiba tiba muji? Biasanya ada maunya nih haha, yaudah sih nanti aja bahasnya Nat, kamu ga pusing apa bahas kuliah mulu? Mumpung lagi disini, baca novel aja dulu yang ringan." Jawab Kinan mengelak karena dia malas mikir.
Iya Kinan memang pintar, tapi dia sedang malas untuk berpikir disaat sedang jalan jalan seperti ini, selain itu minat Kinan juga lebih ke Politik Hukum, berbeda dengan minat Nata yang sangat menyukai Hukum Pidana.
Kalaupun Nata memancing Kinan dengan pembahasan Politik, pasti Kinan akan menjawab walau sambil membaca komik, namun Nata juga malas untuk menanyai tentang hal itu.
"Kamu mah enak nan, jago analisis cepet nanti bisa jawab alibi ke dosen."
"Haaahh." Helaan nafas dari mulut Kinan.
"Kamu udah selesai belum bacanya? Mending makan yuk, abis itu nonton, mau gak?" Sambung Kinan mengalihkan fokus pertanyaan Nata, karena jika tidak pembahasan kasus ini akan panjang."Yaudah deh yuk, aku juga laper hehe." Ucapnya cengengesan.
"Sekalian ya, nanti aku sholat ashar dulu sebelum nonton." Tambah Kinan, sebelum akhirnya mereka berjalan keluar dari toko buku untuk mencari makan.
Setelah makan, Nata menunggu Kinan sholat ashar diluar masjid. Ya sangat sering terjadi aktivitas seperti ini, mengingat mereka sudah berhubungan selama 3 tahun. Sudah biasa bagi Nata menunggu Kinan sholat.
Kinan lumayan taat kepada agama, dia rajin ibadah karena keluarga Kinan juga cukup taat agama, sejak kecil Kinan sudah dibiasakan untuk tepat waktu dalam beribadah.
Nata juga sangat taat kepada agamanya. Keluarganya sangat taat, Nata sejak kecil sangat senang ketika bisa Melayani Tuhan nya, baginya mengasihi Tuhan adalah menemukan hidup itu sendiri.
Setelah melalui hari bersama yang panjang dan menyenangkan, Kinan mengantarkan Nata pulang kerumahnya.
Hari yang menyenangkan bisa bersama sama, padahal setiap hari mereka juga selalu bersama, tapi sangat jarang pergi hang out berdua saja. Walaupun mereka berdua sekelas, ketika dikampus mereka juga sering bersama teman masing masing.
"Hati hati ya Kin, makasih udah ajak aku jalan jalan hari ini hehe." Ucap Nata senang
"Iya sama sama Helsa sayang, bilang makasih juga ya sama mama papa udah boleh pinjem anaknya seharian, aku pamit dulu ya, daahhh. Assalamualaikum." Pamit Kinan kepada Nata, sembari menjalankan mobilnya.
"Daahh" Ucap Nata tersenyum melambaikan tangan.
Nata diam sejenak, menatap mobil Kinan yang sudah berlalu. Berfikir, Apakah mungkin dirinya dan Kinan? Entahlah, hanya tuhan mereka yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST HOPE | Kino ✖ Shuhua🍂
Teen FictionPada saat hampir garis akhir, baru kali ini aku ingin kembali ke titik awal. Bila mengetahui akhirnya akan seperti ini, aku akan berhenti ditengah jalan. Namun, sekali lagi aku masih berharap, semoga kali ini takdir akan berpihak.