*flashback on*
Setelah seharian agenda orientasi kampus, Kinan langsung menuju gerbang untuk pulang ke rumah.
Saat sampai di depan halte, Kinan melihat Nata sedang berdiri menunggu bus datang.
Karena sedang masa orientasi, mahasiswa baru dilarang membawa kendaraan pribadi, Kinan pun juga akan menunggu bus datang.
Kinan berdiri persis disamping Nata tanpa menoleh dan berbicara sepatah katapun, sepertinya Nata satu arah dengan rumahnya.
Saat bus datang, Nata dan Kinan melangkah bersamaan, lalu mereka saling menatap.
"Ladies first" Kata Kinan tersenyum kepada Nata.
Nata yang dipersilahkan oleh Kinan hanya tersenyum canggung tanpa mengatakan sepatah kata apapun, lalu masuk kedalam bus.
Karena ini waktunya jam pulang kerja, bus tersebut sangat ramai. Kinan dan Nata tidak dapat tempat duduk, jadi mereka berdua berdiri berdampingan.
Tiba tiba saja bus berhenti mendadak
"Eh sorry" Ucap Nata saat dia hampir jatuh, lalu tanpa sengaja masuk ke pelukan Kinan.
"It's okay" Jawab Kinan lagi lagi sambil tersenyum.
Saat ini sepertinya hati Kinan sangat berbunga bunga, entah apa yang ia rasakan tapi dadanya terasa panas, rasanya ingin tersenyum terus menerus.
Seminggu setelah pertemuan tidak sengaja di bus, Kinan dan mahasiswa baru lainnya memulai kelas perkuliahan, kini ia resmi menjadi seorang Mahasiwa.
Saat ia dan tiga temannya hendak berjalan menuju ke kelas yang dijadwalkan, ia berpapasan di depan pintu dengan Nata yang ingin keluar dari kelas tersebut bersama teman temannya.
Nata berhenti sejenak, tersenyum ke arah Kinan, "Hai Kinan" Sapa Nata kepada Kinan sambil melambaikan tangannya.
Kinan yang terkejut dan bingung, menjawab sapaannya dengan terbata-bata.
"Oh, H-hai??" Balasnya dengan senyum yang masih bingung.
Saat itu Kinan belum mengetahui siapa nama Nata, memang Kinan sungguh bodoh, bagaimana mungkin ia menyukai gadis itu dan sebelumnya sudah pernah bertemu, tapi tidak menanyakan namanya, malah Nata yang lebih dulu mengetahui.
Padahal Raka pernah memberitahunya bahwa nama gadis itu adalah Nata pada saat lewat didepan mereka saat masa orientasi, namun sepertinya Kinan lupa bahkan tidak menyadarinya, lebih buruknya dia tidak mencari tau lagi.
"Kok kok??? Dia tau nama lu nan? Lah kalian berdua saling kenal?" Kata Edgar sambil menepuk nepuk bahu Kinan keras dengan rasa terkejut dan sama bingungnya.
"Hah? Mana gua tau gar, gua juga bingung anjrit, woi kok dia tau nama gua?"
"Yahhh, padahal kan gua yang ngincer doi, malah dia demennya ama lu nan, hiks." Ucap Edgar dengan raut wajah manyunnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST HOPE | Kino ✖ Shuhua🍂
Novela JuvenilPada saat hampir garis akhir, baru kali ini aku ingin kembali ke titik awal. Bila mengetahui akhirnya akan seperti ini, aku akan berhenti ditengah jalan. Namun, sekali lagi aku masih berharap, semoga kali ini takdir akan berpihak.