Hidup memanglah seperti ini. Kadang kita merasa senang, kadang juga merasa sedih. Entah itu karena cinta, persahabatan, hubungan keluarga ataupun pendidikan.
Disini aku, anakmu. Mama, aku yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Aku yang dimana akan menceritakan semua keluh kesahku. Entah itu nyata ataupun hanya khayalanku.
Anakmu, Sakina Halisa. Gadis dengan sejuta mimpi. Gadis yang sama sekali tak pernah menghargai kehidupan ini. Gadis yang selalu merasa tak puas dengan apa yang dicapainya.
Anakmu ini juga selalu bermimpi untuk dicintai dengan orang yang perasaannya sama dengan ku. Terkadang, aku berusaha memaksa orang itu mencintaiku.
Apa aku salah jika aku seperti ini?
Aku juga berhak memiliki mimpi bukan?
Dan juga, apa aku salah jika aku mencintai seseorang yang bahkan berbeda jauh dengan ku?
Salahkah aku? Aku hanya ingin mengatakan..
Aku mencintainya, mama.
_________________________________
Mama, cinta itu apa? Kenapa aku tak pernah merasakan apa itu cinta? Apa aku salah jika aku mengharapkan ada cinta yang berpihak kepadaku?
___________________________Pagi yang indah dengan matahari yang bersilau namun agak redup seakan mengizinkan mata siapa saja untuk melihat lingkaran sempurnanya.
Angin bertiup cukup kencang di musim panas kali ini. Hawa dingin masih sangat terasa sebab musim dingin baru saja berlalu. Dengan daun-daun pohon yang mulai bertumbuhan kembali, membuat siapa saja pasti betah jika harus melalui musim panas selamanya.
Ditengah sejuknya pagi, aku berusaha membiasakan diriku dengan perubahan musim ini. Aku orang yang sukar untuk terbiasa dengan suatu situasi.
Apa kata-kata ku terlalu berat?
Jika ya, maka maafkan aku. Inilah diriku. Kalau kalian tak menyukaiku, maka biarkan aku sendiri. Aku sudah terbiasa sendiri.
Ya, sendiri. Dalam artian hanya diriku sendiri yang menemaniku.
Aneh bukan? Disaat orang lain berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian orang lain, disini aku malah ingin menyendiri.
Namun, lagi-lagi ku katakan. Inilah diriku.
Kalian mungkin tak bisa membayangkan bagaimana sikapku jika aku berada disekitar orang yang kusukai.
Apa kalian butuh pembayangan? Baiklah, akan aku ilustrasikan. Akan aku ilustrasikan didalam cerita ini. Itupun jika kalian ingin membayangkannya.
..
.
"Kak, apa kau sudah tau kalau kak Asfar saat ini sudah kembali ke Jakarta?" Ucap gadis manis dengan gigi kelinci khasnya, Mifta.Mifta ini adalah sahabatku semenjak SMA. Sekarang ia sudah menjadi penyanyi muda nan cantik dengan segudang bakat yang membuatnya menjadi seorang gadis yang paling beruntung didunia ini. Dan satu lagi, Mifta juga mempunyai pacar. Namanya, Ihsan. Seorang pacar sekaligus manager dari Mifta.
Aku juga memiliki sahabat lain. Namanya adalah Adel, seorang ibu muda istri dari seorang Rafly.
"Asfar? Apa kau yakin?" Aku merasa tak percaya dengan kata-kata sahabat manisku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Short Story (Hurt Series)
Short StoryKenangan itu tak akan pernah pergi jika hati yang ada didalam dirimu tetap meneriakkan pemiliknya. Karena bagaimanapun kau mencoba untuk melupakannya, maka kenangan itu akan semakin menetap dalam ingatanmu bersama dengan hati yang bersorak senang ka...