Part 1

6.1K 732 124
                                    

"Sebentar lagi sayang.. Sebentar lagi"

Mark mencari asal suara itu, dia mengedarkan pandangannya ke sembarang arah.

"Siapa kau?!"

"Bersabarlah.. Sebentar lagi kau akan bersamaku selamanya"

'DEG'

Mark membuka matanya pelan, keringat meluncur deras dari pelipisnya.

"Mimpi itu lagi" mengusap pelipisnya pelan, mark melihat jam weekernya tertera disana pukul 02:30 malam.

Mark terduduk dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, perasaan aneh muncul mark seolah sedang diawasi oleh sesuatu.

'Wuusshh'

Angin malam berhembus, mark menoleh kesamping melihat angin masuk dari jendela kamarnya yang terbuka.

"Tunggu.. Terbuka?" mark dengan cepat turun dari kasurnya tanpa menyalakan terlebih dahulu saklar lampu kamarnya, ia lebih mementingkan berjalan menuju jendela kamar yang terbuka.

"Aku yakin sudah menguncinya sebelum aku tidur.. Tapi bagaimana bisa?" monolog mark, sebelum menutup jendelanya mark melongokan kepalanya keluar memastikan sesuatu.

"Tidak ada apa-apa" helaan nafas meluncur dari bibirnya. Tapi perasaan aneh itu muncul kembali dia merasakan Lagi seperti sedang diawasi.

Mark membalikan badannya setelah selesai mengunci jendela kamarnya, berniat kembali keatas kasurnya. Tapi disana matanya menangkap siluet seperti seseorang tengah berdiri dekat dengan pintu kamarnya.

Mark melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa yang sedang menatapnya balik saat ini adalah mata dengan warna merah.

"Si-siapa kau?!" tak ada jawaban sosok itu masih diam disana, menatapnya seolah ia adalah mangsanya.

Dengan keberanian yang telah ia kumpulkan, mark berlari menuju saklar lampu dan menekannya.

Dalam sekejab kamar mark sudah terang, tapi kamar mark kosong tak ada siapapun disana.

Sosok itu lenyap.

Dengan perlahan mark mendudukan dirinya diatas kasur, ia yakin depan apa yang ia lihat sangat jelas bahwa seseorang tengah berdiri satu ruangan bersamanya.

"Apa.. Aku berhalusinasi? Bagaimana mungkin bisa hilang?" menghela nafas kasar, mark tak ambil pusing, dia kembali tidur dengan membungkus dirinya dengan selimut.

------------------------------------

"Bagaimana menurut kalian?" mark tengah bersama kedua temannya winwin dan doyoung di koridor sekolahnya.

"Menurutku kau hanya berhalusinasi" sahut winwin, mark menganggukan kepalanya.

"Tapi menurutku tidak" timpal doyoung, mark dan winwin berpandangan dan menatap doyoung.

"Maksudmu?"

"Begini.. Menurut buku yang telah aku baca bisa saja itu memang ada sesuatu yang mengawasimu mark, Bisa saja itu..." doyoung menggantungkan kalimatnya membuat mark penasaran.

"Bisa saja apa?" tanya mark, doyoung tersenyum misterius.

"Vampire" jawab doyoung, mark mengangakan mulutnya. Heol vampire katanya?

'Pletak'

Winwin dengan tidak berperikemanusiaan memukul kepala doyoung dengan tidak elitnya dengan kamus yang sedang ia pegang.

"Bicara omong kosong apa kau? Kau masih membaca buku kuno tentang mitologi itu? Heol ini zaman modern doyoung tak ada hal seperti itu didunia ini, jika memang ada itu hanya mitos, dan kau mark beristirahatlah yang cukup dan jangan dengarkan omong kosong doyoung" oceh winwin, mark dan doyoung saling berpandangan.

I'm not a human, but Vampire || LuMark [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang