열 다섯

3.3K 459 62
                                    

Hari ini jeongwoo piket mengakibatkan dia pulang agak sedikit terlambat. Dia berjalan ke halte bis, woojin bilang hari ini dia tidak bisa menjemputnya.

Kenapa juga teman teman yang piket hari ini meninggalkan dia piket sendirian,  paling tidak kalo tadi ada teman piketnya dia akan minta diantarkan sampai rumah.

Berjalan di halte sendirian di bawah langit yang mendung seakan menggambarkan suasana hati jeongwoo saat ini.

"loh woo, belum pulang?" tanya seseorang yang mungkin sedari tadi sudah duduk di halte.

"bukannya aku yang harusnya nanya? Perasaan tadi kamu pas bel langsung keluar kelas kok masih disini?" jeongwoo segera duduk karna rinai hujan sudah mulai turun.

"niatnya mau nganterin jihoon. Tapi katanya ga usah, biar dia yang nganterin gue. Tapi males ah, gengsi! Makannya mending naik bis aja, tapi lama banget" jeongwoo hanya mengangguk untuk tanggapan dari pernyataan Haruto.

"lo ga di jemput bang woojin?" jeongwoo mengeleng sebagai jawaban.

Hening.

Tidak ada yang memulai percakapan lagi. Ya karena jika mereka sedang berdua yang memimpin percakapan adalah jeongwoo. Sedangkan Haruto cukup menjadi pendengar yang baik jika jeongwoo berceloteh.

"woo, soal yang kemarin-"

Ckittt

Bis berhenti di depan halte ada beberapa orang yang turun. Dan untuk yang menjadi penumpang di halte ini hanya Haruto dan jeongwoo. Tapi itu semua tetap tidak mengurangi kepadatan dalam bis. Haruto sebenernya enggan menaikinya, tapi melihat jeongwo yang mulai melangkah memasuki bis. Haruto pun mengikuti langkah yang sama.

Benar saja didalam sini sangat berdesak desakan. Dapat dilihat jeongwoo yang kurang nyaman, berdiri di samping bapak bapak bertubuh tambun yang seperti ingin memojokan jeongwoo ke badan bis.

Dengan sigap Haruto menguntungkan tanganya di gantungan yang terletak di atas kepala jeongwoo dan segera menorobskan badannya di antara jeongwoo dan bapak bapak tambun tadi.

Terdengar decakan dari bapak bapak tadi dan juga protes dari jeongwoo. Tapi paling tidak Haruto mencegah aksi kejahatan di bus bukan?

"ngapain si haru! Sempit tau disini!" jeongwoo memukul bahu Haruto.

"udah diem aja, disana bau banget. Disini ada lo yang baunya wangi"

"kamu ngejek aku! Aku juga sama kaya mereka tau, keringetan" Haruto hanya tersenyum menanggapi ucapan jeongwoo.

🐿️

Hujan semakin besar dan ada dua anak Adam yang terjebak di halte dekat komplek. Tidak ada yang berbicara, mereka berdua hanya memandangi air yang makin deras memborbadir bumi.

Jeongwoo sudah sangat lelah ingin segera tidur. Dan tentunya mandi, karena sungguh bau apek yang melekat ditubuhnya sangat memusingkan.

Sedangkan Haruto sedang merangkai kata untuk meminta maaf kepada jeongwoo.

"woo"

"..."

"jeongwoo"

"..."

"park jeongwoo"

"hm"

"Watanabe jeongwoo"

"apaan sih!" Haruto terkekeh melihat ratus kesal jeongwoo.

"Gue minta maaf ya soal kemarin. Gue bukannya ga mau nerima solusi lo, atau pun ngatain lo gue guna. Sumpah, lo itu berguna banget buat ngasih segala solusi dihidup gue. Bahkan seumur hidup gue bakalan dengerin solusi apapun yang lo kasih"

"lo tau kan gue orangnya gengsian, woo. Gue cuma mau terlihat keren aja di mata pacar gue, biar gue beda dari yang lain. Lo tau kan mantannya jihoon itu ka yoonbin. Sedangkan gue sama ka yoonbin ga ada apa apanya, gue cuma minder aja"

"dan gue juga ga kuat woo marahan sama lo. Berasa hidup gue ada yang kosong, ga ada yang gangguin ga ada yang cerewet-"

"Stop haru, stop buat aku berharap jadi orang yang selalu kamu butuhin"

"-gue tuh ga bisa jauh jauh sama lo. Seakan kita jodoh, kalo ada lo yang harus ada gue dan begitu pula-"

"iya aku maafin" sela jeongwoo.

"ha?" Haruto memendang jeongwoo bingung.

"aku maafin" ulang jeongwoo.

"beneran? Yess! Ga nyangka, makasih woo, jangan marah ke gue lagi ya!" Haruto memeluk tubuh jeongwoo.

Jeongwoo senang, senang melihat wajah bahagianya Haruto. Dan dipeluk orang yang kamu suka ditengah hujan begini memberikan kesan hangat tersendiri. Tidak hanya di badan, tapi didada dan menjalar di wajah membuat rona merah di kedua pipi.

"makasih, woo. Gue janji besok bakal jemput lo kesekolah, setelah nganterin jihoon""

Deg

Kehangatan itu lenyap, seperti menyadarkan jeongwoo dari mimpi, membiarkan dia bangun dan melihat realita. Dia bukan siapa siapa untuk Haruto.

_________



Apa kabar kalian semua? Ada yang masih nungguin book ini Update ga? Hehe

Aku minta maaf ya karena jarang Update. Minta maaf juga karena mungkin  selama membaca book ini ada kata yang kurang sreg atau lain sebagainya.

Karena kurang 3 hari lagi puasa, aku mau ngucapin babay dulu yaaa. Ketemuaan lagi setelah idul fitri? Mungkin. Maunya gimana?

Tapi terserah aku aja keliatanya ya hehe

Semoga kalian diberikan kesehatan dan keberkahan dalam menjalani puasa.

Jangan lupa jaga kebersihan, pake masker, cuci tangan, olahraga, makan yang sehat dan tidur teratur ya❣️

Jangan lupa jaga kebersihan, pake masker, cuci tangan, olahraga, makan yang sehat dan tidur teratur ya❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BYE!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BYE!

[4] Oh Yeah || Hajeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang