Part 9 (meet keenan)

27 1 0
                                    

Baju serba hitam dengan tudung kepala melengkapi penampilan pheon.tas kecil yang berada di pinggangnya menambah penampilan pheon.

Pheon menghela nafasnya pelan.seharusnya dia tak lakukan hal ini,tapi demi kelancaran kasus kali ini mau tak mau hal ini pheon lakukan.

Pheon berdiri di atas balkonnya memandang hamparan langit malam yang kini sedang mendung,huh ini semua gara gara key.wanita itu selalu saja menghalanginya.

Pheon melompat dari atas balkonnya dan mulai melompati dahan pohon satu persatu.menjadi pembunuh bayaran lebih dari 4 tahun membuat pheon mempelajari banyak hal dan salah satunya adalah parkour.

Pheon memakai topengnya,topeng yang telah lama tidak ia gunakan.topeng Pheonix si pembunuh bayaran yang terkenal akan kekejiannya dalam membunuh.saat itu pheon tak seperti sekarang,pheon akui adanya xabara membawa perubahan dalam sikapnya.

Waktu terus berlalu,perbatasan hutan telah tampak di hadapan pheon.di tepi sebuah pohon tampak seorang pria yang sedang menatap langit malam.mendengar kehadiran seseorang,pria itu menoleh dan di lihatnya pheon yang kini sedang menuju ke arahnya.

"halo pheon,lama tak jumpa"sapa pria itu

"jangan banyak basa basi ji,kita harus cepat menuju ke camp"kata pheon menatap tajam pria yang ternyata bernama Ji,lebih tepatnya Jion

Tawa jion terdengar.senyumnya merekah setelah tawa itu reda.

"baiklah nona bar bar,mari kita ke camp"kata jion sambil berlari menuju ke suatu tempat

...

Sebuah camp di dalam gua besar,ya camp itu sangat tertutup dari pandangan orang luar.dari luar hanya tampak seperti gua biasa tapi siapa sangka bahwa itu adalah markas pembunuh bayaran terbesar.

Tapi jangan salah mengira,pheon disini hanya ingin bertemu pimpinan pembunuh bayaran ini.ingat satu hal,sebelum masuk xabara pheon itu pembunuh bayaran profesional yang bekerja sendiri.tidak ada sangkut pautnya dengan markas pembunuh bayaran besar ini,pheon hanya bertemu teman lama disini.

Setelah memasuki gua lebih dalam,tampak sebuah pintu batu yang tertutup lumut.jion menekan salah satu batu di dinding gua itu dan pintu batu itu terbuka.alih alih dinding batu,yang terlihat kini malah seperti sebuah lift.jion dan pheon pun memasuki lift itu,dan pintu batu kembali tertutup.

...

Lift terbuka,jion dan pheon kembali berjalan menyusuri koridor.dinding batu yang sebelumnya tampak di gua kini telah berubah menjadi dinding baja dengan lantai keramik.

Didepan hadapan jion dan pheon tampak sebuah pintu besi.jion tampak membuka pintu dan mempersilakan pheon untuk masuk terlebih dahulu.

Di sebuah kursi besar tampak seorang pria tampan dengan setelan jas hitam duduk dengan gagahnya.nama pria itu keenan sang pimpinan markas pembunuh bayaran ini sekaligus sahabatnya pheon.

"halo baby,lama tak jumpa ya"sapa keenan dengan senyum manisnya

"kau dan jion tak berubah selalu saja suka berbasa basi"kata pheon tajam

Tawa keenan dan jion terdengar.keenan menatap pheon dengan tatapan memuja.

"setelah lama tak jumpa aku tak mengharapkan kata kata tajam mu pada ku pheon,tapi ya sudahlah kita ke intinya saja"kata keenan dengan raut wajah yang mulai serius

"apa yang membawa Pheonix sang pembunuh bayaran legendaris ke tempat camp kecil ku ini"kata keenan di lengkapi dengan senyum tipis

"kecil?kau bercanda ken? camp ini bahkan bisa sebesar 1 buah kota,kau terlalu merendah"kata pheon sinis

Xabara (Mafia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang