11 : Brother

193 56 74
                                    

Aku tau kalian pasti ngerti cara
buat menghargai penulis kan?

¤▪⏳▪¤

"Arin?" Jisung bergumam kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Arin?" Jisung bergumam kecil. Walau sangat perlahan, akhirnya Arin bisa membuka kedua matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah kamar bernuasa--

Tunggu..

"AKU DIMANA?!" Arin histeris saat sadar kalau ini bukan kamarnya. Sejak kapan kamar Arin penuh dengan avangers?!

"Kamu di rumah kita. Di kamar Woojin."

"Kenapa aku--"

"Luka kamu cukup parah walau nggak separah yang lain."

"Jihoon gimana? Woojin? Baejin? Daehwi? G-guanlin?"

"Semuanya udah membaik kecuali Jihoon. Jihoon masih butuh waktu pemulihan." Jisung meletakkan tangannya ke dahi Arin hingga beberapa saat mengeluarkan cahaya hijau. "Kamu masih sakit. Istirahat dulu ya. Tunggu disini."

Cahaya hijau yang dikeluarkan tangan Jisung terasa hangat. Saking hangatnya Arin merasa pulang.

Oh iya, pulang. Sepertinya berdasarkan kalender yang Arin lihat, ini sudah tujuh hari sejak kejadian di sekolah. Rumahnya pasti sangat kotor. Arin bahkan belum lihat keadaan teman-temannya.

Dan jung jaehyun.

Robot itu kemana? Terbakar? Rusak?

"Arin?" Suara Minhyun terdengar. "Mau makan?"

"Nggak lapar."

Minhyun terkekeh. "Iya soalnya hampir tiap hari bang Jisung kesini. Mungkin karna tiap hari bang Jisung selalu nyalurin powernya ke kamu makanya nggak lapar."

Rasanya semakin nggak enak.

"Nggak usah masang muka nggak enak gitu. Masih ada yang sakit?"

"Enggak kok, jadi gimana?"

Minhyun tersenyum simpul. "Semuanya baik-baik aja. Kita agak telat datangnya. Kamu pingsan karna kehabisan tenaga."

"Aku nggak tau bisa bikin orang lumpuh kayak gitu."

"Sebenarnya itu bukan lumpuh. Cuma gaya gravitasi kamu sendiri yang ngendaliin."

Belakangan Minhyun baru tau kalau Arin bisa melakukan hal diluar kesepakatan. Harusnya Arin hidup seperti manusia pada umumnya. Tapi dalam bertahun-tahun, baru kali ini Minhyun menemukan kasus seperti Arin. "Semuanya baik-baik aja. Mungkin akibat terlalu banyak pakai powernya Jihoon pingsan. Buat pemegang power kayak abang, Jihoon, sama Bang Sungwoon, itu agak beresiko tinggi kalau terlalu banyak dipake. Karna dasarnya power kita itu masih satu jenis."

"Satu jenis gimana??"

"Sama-sama memusatkan ke satu titik, satu tujuan, satu tempat. Misalnya semacam teleportasi. Buat penggunanya butuh konsentrasi tinggi buka portal berpindah tempat. Telekinesis sendiri butuh fokus yang benar-benar tinggi buat gerakin barang. Sedangkan Jihoon, kalau dibilang powernya dia induk dari power Teleport sama Telekinesis. Dia pemegang pikiran, Jihoon bisa bikin ilusi, bikin pikiran seseorang kacau, bahkan manipulasi kalau dia mau. Dengan resikonya yang benar-benar tinggi."

Dream Knight | Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang