16 : Enemy

100 27 42
                                    

April 20xx

Seongwoo langsung melotot saat kepalanya terbentur sesuatu.

"Dah bangun bang?"

Ah iya juga, nyaris Seongwoo lupa kalau dia baru pulang perjalanan jauh dengan Daniel. Mereka pergi ke kota sebelah untuk memeriksa material dari bagian tubuh robot Jung jaehyun.

"Berapa jam gue tidur?"

"Hampir dua jam." Sahut Daniel masih fokus menyetir. "Mimpiin apa kali ini? Unicorn lagi?"

Wajah Seongwoo memerah. Sempat lupa kalau Daniel ini sahabatnya yang paling nempel kanan kiri. "Bacot! Berhenti didepan biar gantian nyetir."

Daniel menepikan mobilnya. Bukan karna permintaan Seongwoo, tapi karna wajah familiar menghentikan laju mobilnya. "Kenapa dia bisa nyasar kesini?"

Jari Seongwoo menyentil dahi Daniel. "Lupa kalau Jung jaehyun itu bukan cuma satu? Yang dirumah Arin itu salah satu diantara puluhan Jung jaehyun diluar sana."

"Ya udah, turun, bakar, pergi."

Keduanya melangkah keluar dari mobil. Wajah bingung Seongwoo digantikan seringaian mengerikan saat melihat sesosok manusia yang menurutnya merepotkan.

"Arin baru ulang tahun loh, masa mau baku-- oh atasannya ada disini? Yo, apa kabar bro?" Seongwoo menyapa dengan suara ceria. Tetap saja senyuman mengerikannya belum hilang. "Masih mikir buat abadi?"

"Nggak kapok ya lu? Buat apasih hidup awet muda? Udah sana nikah, punya anak." Daniel ikut bersuara.

"Bukan cuma Arin, bahkan kalian harus gue bunuh."

"Kalau jantungnya dipake buat bla bla itu, nanti bukan cuma Arin, bahkan lo masuk perangkap setan tau nggak?! Gue minta lo berhenti baik-baik Josen.."

"Kalau bukan karna kita pernah jadi teman, gue nggak bakal sekasar ini." Terdengar helaan nafas Daniel, bersamaan dengan terpejamnya mata Daniel pedang berwarna hitam dengan kobaran api muncul. "Gue nggak suka kalau ada orang khususnya teman sendiri sesat di jalan setan."

Bugh!

"Lo yang urus gih." Seongwoo berjalan mundur setelah memukul salah satu robot. Dia ingat kalau powernya air. Air dan api sulit bersatu karna keduanya berlawanan.

"Sebenarnya nggak tega," akibat wajah mereka yang sama, Daniel jadi ingat Jaehyun dirumah Arin.

Sekali kibasan, semua robot dihadapannya terbakar. Seongwoo berlindung didalam jaketnya. Api yang dikeluarkan Daniel nggak main-main, tanah aja langsung gosong.

"Kalian-"

"Dengan adanya Arin ditambah jam tangan ini, kita baik-baik aja. Bahkan lebih kuat."

"Sialan!"

Asap aneh entah darimana membuat pandangan Seongwoo dan Daniel terganggu. Sedetik setelahnya mereka mengangkat kepala, Josen dengan sisa robotnya menghilang.

"Dia kali ah yang sialan! Apasih maunya?!"

"Masih nanya padahal udah tau?! Dia mau jantung Arin. Pedopil emang."

"Btw Dan.. INI GIMANA APINYA WOE?!" Keduanya menjerit panik dan berlari mengelilingi mobil seperti kesurupan.

"ABANG BEGE POWER ELU KAN AIR?! APA GUNANYA?!"

"Oh iya ngapain juga muter gitu."

***

"Udah pulang?" Minhyun menyambut kedua saudaranya. Begitu Minhyun buka pintu, mata Seongwoo seakan silau karna senyumannya ditambah bunga pink mendadak mekar disekitar Minhyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dream Knight | Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang