Chapter 10

3 0 0
                                    

Menikmati cokelat hangat di sore hari memang sangat nyaman, seperti yang aku lakukan sekarang duduk di teras depan rumah dengan susu cokelat dan sebuah novel yang baru saja aku beli dari hasil menabung

Lembaran demi lembaran aku lalui sesekali sambil menyedu cokelat hangat juga, hingga akhirnya pandanganku tak sengaja menatap plaster misterius yang masih dengan dugaan bahwa plaster itu milik Rean walau itu mustahil

"Apa ini beneran Rean yang pasang?"
"Hmm! Gue tanyain aja kali ya!" Gumamku dan langsung meraih hpku untuk men chat Rean

"Hei"
"Rean"
1 menit
2menit
"Yah gak di bales! Tu kan gak mungkin Rean deh! Palingan juga Vino!" Gumamku lagi
"Ting"
"Weh weh di balas!" Ucapku kegirangan lalu langsung membuka hpku
"Beneran nih mau tanya? Nanti dikira kepedean! Lagian gak mungkin juga Rean pakein ke gue! Waktu di cafe aja dia masa bodo!" Aku bingung sendiri setelah Rean membalas chat ku, ingin bertanya tapi takut bukan Rean kan malu
"Lo main game ya?" Akhirnya aku ganti topik chatku, lama sih balasnya tapi gak masalah lah
"Iya" akhirny dia jawab
"Cuek bener bang!" Aku mengetik, lalu aku delete
"Main FF gak?" Oke aku kirim dan menunggu lagi dia membalasnya
"Iya" apa keyboard nya cuma bisa nulis iya?
"Skuyy mabar!"
"Besok gimana? Sekarang gue lagi ada pr!" Dia nolak, syukur sih karena aku belum bisa main FF sebenarnya, tau FF aja karena adik aku main
"Oke besok!" Jawabku dan hanya dia read

"Dek! Ajarin gue FF!" Ujarku ke adikku yang saat itu memang sedang bermain game
"Untung apa gue?" Astaga padahal sama kakanya sendiri
"Kikir lo! Awas aja sampe minta hotspot ya!"
"Bodo! Gue banyak kuota! Lagian ada wifi!" Oke dia masih gak mau bantu
"Dek! Gaguna banget!" Aku pun mulai kesal, aku tarik hp yang di gunakan adikku main game saat itu
"Ehh! Anjir ada musuh! Balikin oy!"
"Bodo! Untung apa gue balikin hp lo!" Tanggapku mengulang perkataan adikku
"Awas lo ya! Sampe gue gagal boyah!" Dia mulai kesal dengan terus berusaha merebut hpnya dari tanganku
"Janji ajarin gue dulu!"
"Gak! Buat apa sih emang!"
"Gak ada! Pengen main aja!"
"Gak cocok! Mending main masak masakan sana! Balikinn!" Teriaknya
"Gue mau main sama doi!" Bisikku
"Wehh! Bukan urusan gue!! Balikin!!"
"Ada apa sih shei!" Karena adikku teriak teriak, jadinya mamaku menghampiri aku dan adikku
"Ma! Mbak punya pacar!"
"Hah!" Kaget mamaku
"Iya ma! Mbak minta di ajarin main game soalnya mau main sama doi nya katanya!" Ember banget kan punya adik
"Shei! Yang mana pacarnya?" Tanya mama, kaget dong aku biasanya juga kena marah
"Gak ada ma! Belum pacaran!" Jawabku santai
"Intinya jaga diri aja! Kamu sudah dewasa mama gak bisa melarang!" Seneng dong aku hehe
"Adik gak mau ajari aku main FF ma!" Adu ku ke mama
"Ajari sana mbaknya!" Ujar mama ke adik, dan dengan cemberut adik pun meng iyakan
"Coba iya dari tadi kan gak repot!" Ujarku ke adik setelah mama pergi
"Mana hp gue! Balikin!"
"Iyaa ini! Ajari loh ya!"
"Ya ini liat gue main!"
"Oke!" Akupun memperhatikan adikku bermain, sedikit demi sedikit aku mulai tahu memainkan game tersebut

Sedikit tentang adik aku, katanya dia cogan guys hidungnya mancung kulit juga bening, tapi menurutku biasa aja sih walau banyak teman temanku yang sering bilang dia ganteng, suka main game, game apapun deh, masih kelas 7 SMP dia namanya Arsen arganta, bagus kan namanya tapi aku panggil Acen aja sudah cukup walau kadang dia gak terima, nyebelin dan hampir setiap hari bikin ribut sama aku kerjaannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REAN - YUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang