Chapter 7

6 0 0
                                    

Chapter 7

"Save"
1 menit
2 menit
Rean is typing....
"Siapa?"
Wah wah wah seneng dong aku di balas
"Lo gak tau siapa gue?" Balasku ke Rean, dan senengnya aku, dia cepet banget balasnya
"Siapa ya?"
"Sheila, save ya!"
"Ohh! Sheila temennya Bunga? Oke!"
"Iyaa, makasih!" Jawabku, ternyata bunga sudah bilang ke Rean

✨✨✨

"Ngek! Lo bilang ke Rean kalo gue minta nomernya?" Tanyaku ke bunga, saat ini aku sama Bunga sedang menikmati soto di kantin sekolah
"Hmm! Kenapa emang?" Jawab bunga
"Yah Ngek! Kan gue malu!"
"Yaelah! Santuy lah kalo ke Rean!" Aku tak lagi menanggapinya dan kembali fokus pada soto didepanku

"Shei shei!! Rean tuh!" Ujar bunga dengan suara yang lumayan keras
"Ngek! Jangan keras keras dong!" Tanggapku dan mengarahkan pandanganku ke beberapa siswa yang diantarnya adalah Rean
"Astaga! Kok ganteng sih!!"
"Siapa yang ganteng Shei?" Ujar Arum yang tiba tiba datang dan bergabung denganku dan Bunga
"Noh! Si Rean!" Jawab Bunga santai
"Bunga!!" Tanggapku dengan wajah kesal
"Ciyee!! Tu kan bener Shei!!" Arum kegirangan karena dugaannya selama ini benar

"Rean!! Sini deh!!" Panggil Arum tiba tiba
"Rum! Lo ngapain?" Ujar Bunga yang kaget dengan yang dilakukan Arum
"Udah gak usah tegang tu muka!" Ujar Arum yang melihat wajahku tiba tiba menegang
"Ya Rum?" Alhasil Rean menghampiri mejaku dan berdiri tepat di sampingku, Arum semakin menampakkan wajah kegirangannya
Seperti baru saja lari maraton, begitulah keadaan jantungku saat ini
"Rum! Lo ngapain manggil gue?" Ujar Rean lagi karena Arum tetap membiarkan Rean berdiri
"Owh iya! Anu!" Jawab Arum dan kembali menatapku dengan senyuman menggoda
Ada apa dengan jantungku? Berdetak semakin cepat, bahkan hingga tanganku terasa dingin
"Gu..gu..gue ke kelas duluan ya!" Ujarku yang sudah tak tahan lagi, bahkan untuk bicarapun bibir ini gemetar
"Shei!" Bunga memanggilku namun aku tetap meneruskan langkahku
"Lo sih Rum!"
"Kenapa gue?"
"Lo ngapain manggil Rean?"
"Lah! Gue mau bilang kalo Rean di panggil bu Romlah!"
"Gue di panggil bu Romlah?" Ucap Rean yang diam sendari tadi karena tidak paham dengan yang di bicarakan Arum dan Bunga
"Iya! Lo gak ngumpulin tugas tata ruang katanya!"
"Oke Rum! Thanks!" Tanggap Rean lalu langsung pergi
"Lo sengaja ya manggil Rean?" Tanya bunga setelah Rean pergi
"Sekali kali lah becandain Sheila! Hehe!"
"Dasar lo!"

✨✨✨

"Sudah dong jantung!" Gumamku sambil menyentuh dadaku yang tak berhenti berdetak kencang
"Lo kenapa Shei?" Tanya Reni, teman sebangku ku di kelas
"Gak tau nih Ren! Jantung gue detak detak gajelas!"
"Yaelah Shei! Kalo gak detak ya meninggal lah lo!"
"Tapi ini beda Ren! Cepet banget detaknya!"
"Lo sakit ya?" Tanya Reni sambil menyentuh dahiku
"Aku baik baik aja kok!" Jawabku menghentikam tangan Reni
"Jangan jangan!!..."
"Jangan jangan kenapa Ren?"
"Lo lagi jatuh cinta ya?"
"Apaan sih lo Ren gaje banget!"
Perbincanganku dengan Reni pun terhenti setelah bu Trias memasuki kelasku, pelajaranpun dimulai

✨✨✨

Setelah hampir seharian belajar di sekolah akhirnya bel pulang pun berbunyi, aku langsung memasukkan buku ku dan bergegas untuk pulang

"Shei shei!" Panggil Arum, dia seperti berusaha menunjukkan sesuatu, aku mengikuti arah tangannya yang ternyata tertuju kepada seseorang yang menggunakan jaket dongker dan helm dengan kaca yang tertutup, jantungku berdetak tak karuan lagi padahal aku belum tau siapa orang yang di tunjuk Arum
"Siapa Rum?"
"R E A N" ucap Arum tak bersuara, aku dapat mengerti karena Arum memberi penekanan di setiap hurufnya sehingga gerak bibirnya sangat jelas terlihat, spontan aku langsung menoleh

Rean, ya! Mungkin nama itu baru saja aku kenal, tapi dengan waktu secepat itu Rean telah berhasil mengubah hidupku, karena Rean jantung ini terus terus berdetak kencang, namun aku masih bingung, apakah aku jatuh cinta? Secepat ini?

~~~~~~~~
Gimana gimana? Udah detak detak gak karuan kan?

"Salam mimom carrot✌🏻"

REAN - YUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang