Hari ini hari kamis.Fitri datang lebih awal karena harus piket terlebih dahulu. Tak lama setelah fitri selesai piket bel masuk pun berbunyi dan semua murid berhamburan masuk kekelas.
Saat ini pelajaran pertama yaitu sejarah indonesia. Fitri disuruh bu eka untuk mengambil buku paket diperpustakaan.Ia ditemani Kinan yang juga piket hari ini. Setelah selesai meminjam buku paket Fitri menyuruh Kinan untuk kekelas terlebih dahulu karena ia akan meminjam novel terlebih dahulu.
Dikoridor sambil menenteng beberapa buku paket tiba-tiba kakinya tersandung oleh kaki salah satu siswi yang bernama Cecy. Cecy sengaja menyandung Fitri agar ia jatuh. Alhasil Fitri jatuh tersungkur kedepan.Fitri langsung memunguti buku paket yang berjatuhan itu. Namun tangannya tiba-tiba diinjak oleh Cecy. Fitri merasa sangat kesal akhirnya bangkit dan menghadap Cecy. Fitri menatap tajam Cecy, Cecy yang ditatap pun hanya cengengesan meremehkan Fitri.
"Bangsat lo" ucap fitri kesal
"Hello..yang disini bangsat itu bukan gue tapi elo" ucap Cecy sambil berdiri dan mendorong bahu fitri sehingga ia terhuyung kebelakang.
Fitri mencoba sabar dan kembali melangkahkan kakinya menuju kelas. Namun..rambutnya ditarik kebelakang oleh Cecy.
"Maksud lo apaan bangsat?" Ucap fitri marah seraya menjatuhkan buku paket dan mencengkram kerah baju milik Cecy.
"Ih..Cecy takut" jawab Cecy sembari tertawa dan bergaya seperti orang ketakutan. Dayang-dayangnya pun juga ikut tertawa meremehkan.
"Eh..serigala, lo tuh gak usah kecentilan deh, deket-deket sama Aza. Cewek kek lo..upss..ralat hewan kek lo tuh harusnya segera dibinasakan." Lanjut Cecy dan melepaskan cengkeraman fitri.
"Masalahnya apa sama lo, hidup-hidup gue bukan hidup lo. Jadi gak usah urusin hidup gue." Ucap fitri berusaha meredam amarahnya. Jika tak segera ia redam bahaya, sifat psychonya akan muncul dan ia tak mau itu terjadi.
Sedang asyik-asyiknya berdebat, dari arah belakang pak Bahrun berjalan menghampiri mereka. Cecy yang tahu itupun pura-pura jatuh dan seakan-akan fitri yang mendorongnya.
"Ada apa ini?" Tanya pak bahrun, sesampainya diantara mereka.
"Ini pak, Fitri tadi tampar saya terus dorong saya sampai saya jatuh" ucap Cecy sembari pura-pura menangis.
"Iya pak, bahkan tadi ia jambak dan lempar buku paket itu kewajahnya Cecy" ucap Andin
"Bohong" elak Fitri
"Fitri apa benar kamu melakukan itu" tanya pak bahrun.
"Nggak pak. Mereka cuma sandiwara aja, justru saya pak yang dianiaya" ucap fitri
"Alah..bohong, mana ada maling ngaku yang ada penjara penuh" kompor Agnes
"Fitri,,ikut saya kekantor" ucap pak bahrun yang selaku kepala sekolah di SMA Melati.
"Tapi pak.."ucap fitri yang sudah tak didengar oleh pak bahrun. Dan akhirnya ia melangkahkan kakinya kekantor tak lupa ia juga membawa buku paket itu. Sesampainya di kantor, ia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk. Setelah masuk ia duduk berhadapan dengan pak bahrun.
"Kamu tau salah kamu dimana?" Tanya pak bahrun kepada fitri dan menatapnya tajam.
"Tapi.."belum sampai fitri menyelesaikan kalimatnya sudah dipotong oleh pak bahrun.
"Kamu tau kan kalau keluarganya Cecy itu donatur disekolahan kita? Kalau sampai cecy kenapa-napa dan papanya cecy berhenti jadi donatur disini bagaimana? Apa kamu mau tanggung jawab?" Ucap pak bahrun berapi-api
"Tapi pak.." belum juga selesai kalimatnya sudah dipotong kembali. Fitri mendengus kesal.
"Kamu saya skors 3 hari" putus pak bahrun seraya memberikan sebuah surat skors.
"Makasih" ucap Fitri datar seraya mengambil surat skors. Ia kemudian berbalik dan kembali ke kelas.
.................
Bel pulang sekolah berbunyi..
"Yah..besok gak ada Fitri, gak seru dong" ucap nana lesu
"Iya..gak seru, nggak bisa nyontek lagi dong gue" ucap siska tak kalah lesunya dengan nana.
"Betul tuh..apalagi besok ujian Matematika. Mati gue gak ada Fitri, gue nggak bisa nyontek" tambah Dinda.
"Tai lo semua.." ucap fitri kesal.
Mereka bertiga terkekeh karena bisa membuat sahabat satunya itu kesal.
Fitri mengambil sepedanya yang terparkir disebelah motor nana.
"Gue cabut duluan" ucap fitri sembari menaiki seledanya keluar dari pelataran sekolah.
"Yoii..hati-hati"teriak dinda
Fitri hanya mengajungkan jari jempolnya.
..............
Seperti biasa setelah pulang sekolah Fitri langsung ke cafe bintang untuk bekerja. Setelah mengganti seragamnya dengan baju kerja Fitri pun siap melayani pembeli.
Tepatnya didekat jendela segerombolan anak laki-laki sedang berbincang-bincang, salah satu dari mereka memanggil fitri."Mbakk..sini" ucap aza. Ya itu adalah aza, aza bersama teman-temannya.
"Mau pesen apa?" Tanya fitri kepada aza.
"Eits..tunggu bentar-bentar, lo itukan fitri ya,cewek beku plus jutek yang waktu itu dihukum bareng gue setelah itu kekantin bareng dan.."belum sempat Aza melanjutkan kalimatnya, sudah dipotong terlebih dahulu sama fitri.
"Pesen apa?" Ucap fitri datar
"Etdah..ni bocah seneng banget motong omongan gue" kesal Aza
"Jadi pesen nggak? Kalo nggak, gue mau layanin yang lain" ucap fitri seraya berbalik
"Iya iya gue pesen..etdah cuek bener sih" kesal Aza
"Capuccino 3, macha latte 2, green tea 1" sambung Aza.
"Capuccino 3, macha latte 2, green tea 1, udah?" Tanya fitri
"Udah" ucap Aza
Tak lama pesanan aza dkk pun siap. Fitri pun mengantarkannya ke meja aza.
"Makasih cewek beku" ucap aza
Fitri tak menggubris perkataan aza dan langsung meninggalkan meja mereka.a
"Yahh..si boss dicuekin" ucap deny dan disambut gelak tawa dan sahabat-sahabatnya
"Iya, biasanya kan semua cewek pada klepek-klepek lah ini? Dicuekin" ucap galang.
"Sakitnya tuh disini" ucap kiko sambil menunjuk dada sebelah kirinya.
"Sialan lo semua" kesal Aza sembari meminum green teanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK?
Teen FictionSeorang gadis remaja berumur 17 tahun yang harus bekerja keras untuk kebutuhannya. Ia tinggal sendiri sejak umur 11 tahun. Kedua orang tuanya tidak pernah menganggapnya ada, mereka bahkan mengusir dari rumah. Fitri sejak kecil diasuh oleh kakek dan...