Mangsa Baru

3 0 0
                                    

Setelah kejadian kemarin malam, Aza semakin mendekati Fitri. Hari ini fitri kembali sekolah, setelah tiga hari lamanya ia diskors. Seperti biasa ia berangkat ke sekolah menggunakan sepeda kesayangannya tak lupa headset yang sudah bertengger manis dikedua telinga Fitri yang siap menemaninya hingga kesekolah.

Sesampainya disekolah, Fitri cuek bebek dengan keadaan sekitar yang sekarang ini sedang menghujatnya. Ia tak peduli dengan mereka, toh yang menjalani hidup kan ia bukan mereka. Dasar haters.

'Mukanya biasa aja dong'

'Muka apa es sih, beku amat'

'Sok cantik lo'

'Kok ada ya? Cewek es kayak dia"

Ya begitulah kira-kira kalimat-kalimat yang mereka lontarkan untuk fitri. Namun Fitri tetaplah Fitri. Ia akan bersikap bodoamat jika itu hal yang tidak penting namun ia akan berubah jadi serigala kelaparan jika sudah menyangkut hal-hal pribadi ataupun tentang sahabatnya itu.

Fitri menambah volume musiknya agar tak mendengar celotehan para haters. Saat sedang asyik-asyiknya berjalan dikoridor. Tiba-tiba seseorang merangkul pundak fitri. Fitri menoleh kesamping dan ternyata Aza yang merangkulnya. Fitri hanya memutar bola matanya malas. Ia sebenarnya malas dengan bocah satu ini. Apalagi mereka sedang berada dikoridor yang ramai, bisa-bisa jadi bahan gosip hangat.

"Ngapain sih lo tuh" ucap fitri seraya menepis tangan Aza yang berada dibahunya.

"Em..ngapain ya" ucap aza sembari mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya didagunya seolah sedang berpikir.

"Bodoamat" ucap fitri sembari melangkahkan kakinya cepat menuju kelasnya.

"kebiasaan, woy tungguin gue" teriak aza sembari berlari mengejar fitri.

Fitri tiba-tiba saja berhenti karena tali sepatunya terlepas. Aza yang masih berlari itupun akhirnya jatuh menabrak fitri.

"Aduh..pantat gue" ucap aza

Fitri yang merasa ada seseorang yang menabraknya pun berbalik badan dan ternyata aza yang sudah jatuh tersungkur. Fitri hanya tersenyum tipis.

"Kalo berhenti tuh bilang ngapa? Sakit nih pantat " ucap aza seraya berdiri dan membersihkan celananya.

" BO DO A MAT " ucap fitri sengaja menekan setiap kata.
Aza membuntuti fitri sampai masuk kedalam kelasnya.

" ngapain lo masuk kelas gue" tanya fitri sembari duduk dibangkunya

"Suka-suka gue lah, kaki-kaki gue ini bukan kaki lo" ucap aza ikutan duduk dibangku sebelahnya.

"Serah lo" ucap fitri sembari mengeluarkan novelnya dan siap untuk membacanya. Namun, aza tetaplah aza, ia sangat suka membuat fitri jengkel. Novel yang akan dibacanya direbut oleh Aza.

"Balikin novel gue" ucap fitri sembari lompat-lompat berusaha mengambil novelnya yang berada di aza

"Eitss...gak kena gak kena" ucap aza berusaha menjauhkan novel dari fitri

"Coba aja kalo bisa" ucap aza meremehkan.

Fitri mendapat ide cemerlang, langsung saja ia menggelitiki Aza. Aza pun tertawa terbahak-bahak. Saat ada celah fitri langsung mengambil novelnya kembali.

           ................

Markas geng Abstrak

Setelah kejadian pukul memukul itu, 12 orang dari geng Abstrak kembali kemarkas mereka.
Mereka masuk dalam keadaan kacau.

" kenapa lo, kok babak belur kek gini" tanya Vito selaku ketua geng Abstrak.

"Kita digebukin" ucap salah satu dari mereka yang bernama Andi

"Siapa yang berani gebukin lo? Cari mati dia" ucap Vito marah.

"Aza" ucap Andi

"Cari mati dia" ucap Vito sembari melangkahkan kakinya ingin menuju kemarkas geng Axa

"Tapi yang bikin kita babak belur bukan Aza" ucap Niko

"Maksud lo" tanya Vito tak mengerti.

"Ceweknya yang hajar kita" ucap Niko.

"Apa? Cewek? " tanya Vito terkejut, pasalnya hanya dengan cewek saja mereka kalah.

"Eitss,,jangan salah. Dia itu jago banget bela dirinya" ucap Andi

"Penasaran gue sama tuh cewek" ucap Vito sembari tersenyum smirk.

"Gimana kalo kita culik tuh cewek, kita beri pelajaran sama dia. Gue ngrasa tuh cewek bakal jadi penghalang kita untuk habisin Aza" usul Edo

"Ide bagus, tapi kita harus persiapin rencana penculikan itu secara mateng. Kalo nggak nanti gagal" ucap Vito sembari kembali duduk di sebelah Andi

"Kita harus hati-hati karena menurut gue cewek itu bukan cewek biasa" ucap Vito.

"Maksudnya apa bos?" Tanya Niko dengan wajah polosnya.

"Ck..maksud gue tuh. Tuh cewek pinter plus kuat" ucap Vito sembari menyulut rokoknya.

"Oh.." ucap Niko paham

"Siap-siap mangsa baru, cepat atau lambat gue akan jemput lo" ucap Vito dengan smriknya.

            ................

Bel pulang sekolah menggema seantero SMA Melati. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Fitri dkk menunggu parkiran sepi terlebih dahulu baru mereka akan pulang.

Diparkiran

"Eh fit, lo kok bisa deket sama aza sih? Gimana ceritanya? " tanya dinda penasaran.

"Tau" ucap fitri cuek sembari sibuk memasang headset di telinganya.

"Ck..kebiasaan, kalo ada apa-apa nggak pernah mau cerita" ucap siska kesal

"Biarin" ucap fitri cuek sembari mengayuh sepedanya keluar dari parkiran.

"Kok gue ngrasa aneh ya sama tingkah laku fitri" ucap dinda

"Iya, gue juga ngrasa gitu" ucap siska

"Apa jangan-jangan..." ucap nana menggantung

"Apa?" Tanya siska

"Fitri pacaran sama Aza" ucap Nana

"Ah..masak sih?" Tanya dinda

"Kan aku cuma menduga-duga aja" ucap Nana

"Udah deh, mending kita pulang" ucap Siska

Fitri Pov

Setelah pulang dari sekolah, gue memutuskan langsung pulang ke rumah. Hari ini kerjaan gue masih libur. Di tengah perjalanan gue ngrasa ada yang ngikuti, akhirnya gue nambah kecepatan mengayuh gue. Sampai pada jalan yang sepi, gue dihadang oleh 4 anak geng motor yang gue ketahui dari jaketnya ternyata Geng Abstrak yang kemarin gue pukuli. 'Ini pasti mereka mau balas dendam' batin gue.

Mereka bertiga pun turun dari motor dan gue juga turun dari sepeda gue.

"Mau apa lo?" Tanya gue galak

"Eitss...tenang, kalem gak usah galak-galak gitu dong" ucap salah satu dari mereka yang gue ketahui seperti ketuanya.

Gue udah siap dengan kuda-kuda gue. Gue maju dan nyerang mereka duluan. 1 lawan 4 ok fine gue ladenin. Gue pukul secara acak, 2 dari 4 udah gue tumbangin, tinggal 2 lagi. Sedang fokus menghajar mereka berdua. Salah satu dari yang tumbang tadi mukul punggung gue sampai gue gak sadarkan diri setelah itu gue gak tau apa yang terjadi selanjutnya.

BACK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang