Rumah Aza

8 0 0
                                    

Tiga hari lamanya Fitri dirawat di rumah sakit dan sekarang ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Diruangannya sekarang, Fitri sedang dikamar mandi membersihkan diri sedangkan Aza, ia mengemasi pakaian Fitri. Mengapa Aza? Karena dia ngotot ingin menemani Fitri dengan alasan ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Fitri.

Fitri keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaiannya.

"Udah biarin aja, biarin gue yang beresin. Lo mandi aja sana" suruh fitri lembut. Memang akhir - akhir ini sikapnya terhadap Aza agak berubah.

"Udah gak papa. Tinggal sedikit ini" ucap Aza masih mengemasi barang - barang Fitri.

"Yaudah" ucap Fitri lalu memakai bedak bayi dan juga sedikit liptint

Tak lama acara beberes pun selesai. Fitri dan Aza meninggalkan rumah sakit dan masuk ke mobil Aza. Jangan tanyakan dimana sahabat - sahabat Fitri dan Aza. Mereka sekarang masih sekolah. Aza melarang mereka untuk menemani fitri.

Didalam mobil

"Fit, lo nginep di rumah gue aja ya? Lo tuh belum sembuh total" ucap Aza seraya menyalakan mesin mobilnya.

"Ogah. Gue juga punya rumah kali. Ngapain gue numpang di rumah lo" tolak Fitri.

"Yailah...itung - itung sebagai penembus rasa bersalah gue. Tenang, di rumah gue ada bokap and nyokap gue kok" pinta Aza memelas

"Trus apa hubungannya bonyok lo ma gue ha?" Ucap Fitri

"Ck..lo mah, ya buat ngerawat lo lah" ucap Aza kesal

"Ck...gue nggak butuh baby sister ya. Lagian gue udah baikan ini" ucap Fitri ngotot

"Yaudah kalo lo nggak mau nginep di rumah gue, biar gue aja nginep di rumah lo" ucap Aza menaikkan turunkan kedua alisnya

"Nggak..ngapain lo di rumah gue? Yang ada gue bakal di usir bu kost gue nanti" ucap Fitri kaget

"Yaudah kalo lo nggak mau gue nginep di kost lo. Lo nginep di rumah gue ya?" Pinta Aza dengan puppy eyes nya

Fitri tampak menimang - menimang tawaran Aza. Dan ia pun mengiyakan tawaran Aza untuk tinggal di rumahnya.

"Ok fine, gue nginep di rumah lo" ucap fitri sewot.

"La...gitu dong. Bonyok gue nggak gigit kok jadi lo tenang aja nggak usah khawatir." Ucap Aza dengan senyum merekahnya.

"Hmm" ucap fitri. Setelah itu tidak ada percakapan lagi diantara keduannya. Aza fokus menyetir sedangkan Fitri fokus memerhatikan sekitar. Sampai akhirnya mereka berdua sampai di depan rumah besar berpagar tinggi. Rumah itu tampak seperti istana.

Fitri dan aza keluar dari mobil. Fitri nampak terkejut melihat betapa besarnya rumah Aza. Sedangkan aza pergi ke jok belakang untuk mengambil koper yang berisi barang - barang Fitri. Aza menggandeng fitri masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum macan...anakmu yang sangat tamvan ini syudah pulang" teriak Aza

"Waalaikumussalam...haduh aza jangan teriak - teriak dong. Ini rumah bukan hutan. Lagian kuping mama masih sehat nggak budek jadi, nggak usah teriak - teriak" ucap mama aza datang dari arah dapur. Sesampainya di depan aza. Aza menyalami tangan mamanya diikuti fitri.

"Za, ini siapa? Pacar kamu? Tumben kamu pulang bawa cewek? Dapat darimana?" Tanya mama bertubi - tubi

"Ini Fitri mah, cewek yang biasa aku ceritaiin ke mama itu loh" jelas Aza

"Oh...jadi kamu toh yang namanya Fitri. Cantik ya." Puji mama aza

"Tante bisa aja" ucap Fitri malu - malu

BACK?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang